• Home
  • About
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Blog Definisi | Pengertian
  • Home
  • Definisi
  • Pengertian
  • Pemasara
  • Produk
  • Karya Tulis
  • Seni
  • Sistem
  • SEKRETARIS
Home → Belajar → Hal Esensial Dalam Pembelajaran BIPA

Hal Esensial Dalam Pembelajaran BIPA

Belajar
Wednesday, May 27, 2015
Pembelajaran BIPA model tutorial pada dasarnya merupakan pembelajaran BIPA yang memiliki karakteristik tersendiri. Namun, bagaimanapun spesifikasinya perwujudan pembelajaran tersebut juga tidak dapat lepas dari hal-hal esensial yang selayaknya ada dalam pembelajaran BIPA pada umumnya. Hal esensial yang dimaksud antara lain menyangkut komponen, prinsip, dan kaidah mendasar pembelajaran BIPA. Karena itu, untuk kepentingan pembahasan pembelajaran BIPA model tutorial sangat diperlukan pemahaman yang cukup tentang hal esensial tersebut. Lebih lanjut, pemahaman ini dapat dimanfaatkan untuk melihat dan mendudukkan secara tepat perspektif model tutorial tersebut dari berbagai segi, terutama dari segi kelayakan penerapannya.

Pembelajaran BIPA dapat disikapi sebagai sebuah sistem yang terdiri atas sejumlah komponen pendukung, yaitu komponen instruksional dan non-instruksional. Hubungan dan interaksi fungsional antarkomponen tersebut akan menciptakan proses belajar mengajar dan hasil belajar (Winkel, 1987; Richards dan Rodger, 1986). Dalam pembelajaran BIPA keberadaan dan peran pembelajar merupakan komponen yang menonjol. Dapat dikatakan, komponen pembelajar ini pulalah yang membedakan secara signifikan antara pembelajaran BIPA dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang lain. Sosok pembelajar BIPA sebagai penutur asing bahasa Indonesia memiliki karakteristik tertentu, terutama tampak pada (1) ciri personal, (2) latar belakang asal, (3) bidang, (4) pengetahuan/kemampuan, (5) minat, (6) tujuan belajar, (7) strategi belajar, dan (8) waktu belajar. Keberadaan dan kondisi pembelajar tersebut akan berimplikasi pada peranan serta hubungannya dengan komponen instruksional lain dalam perwujudan pembelajaran BIPA. Lebih lanjut, karakteristik pembelajar juga menjadi bahan yang harus dipertimbangkan sebagai variabel yang berpengaruh dan ikut menentukan dalam pembelajaran BIPA (Stern 1987).

Pembelajaran BIPA memiliki target tertentu, yaitu membentuk pembelajar berkemampuan berbahasa secara wajar. Dalam pengertian yang lebih luas, kewajaran ini terkait dengan hal-hal lain, termasuk di dalamnya budaya yang senantiasa melekat dalam substansi bahasa (Rivers, 1981). Karena itu di samping persoalan karakteristik personal pembelajar, persoalan budaya juga ikut terlibat dalam penciptaan pembelajaran BIPA (Stern, 1987; Surajaya, 1996). Terlebih lagi, jika pembelajaran BIPA diselenggarakan di Indonesia, maka pertimbangan dari segi sosiokultural menjadi semakin penting. Dikatakan demikian, karena pertimbangan tersebut sekaligus akan menjadi wahana dan kebutuhan pembelajar dalam berkomunikasi secara langsung dan faktual.

Pembelajaran BIPA sebagai sebuah program, tentu memiliki pijakan yang jelas sebagaimana tampak pada prinsip dasar pembelajaran pada umumnya. Demikian pula, sebagai bentuk pembelajaran bahasa sudah semestinya juga mendasarkan pada kaidah konseptual pembelajaran bahasa asing yang menjadi landasan pendekatannya. Kaidah konseptual yang dimaksud terutama bersumber pada teori bahasa dan teori pembelajaran bahasa (Spolsky, 1980; Stern, 1987). Secara aspektual, spesifikasi pembelajaran BIPA antara lain tampak pada (1) tujuan pembelajaran, (2) sasaran pembelajaran, (3) tatanan materi, (4) pemilihan metode, (5) pemanfaatan sumber/media, (6) kegiatan pembelajaran, (7) evaluasi pembelajaran, dan (8) problematik pembelajarannya. Mengingat perwujudan aspek-aspek pembelajaran tersebut merupakan hal yang cukup kompleks, maka diperlukan landasan konseptual pembelajaran BIPA yang jelas. Tanpa kejelasan acuan sangat dimungkinkan arah pembelajaran BIPA menjadi bias dan berpengaruh negatif pada produktivitasnya.

Gambaran tentang pembelajaran BIPA sebagaimana dikemukakan di atas, menunjukkan bahwa pembelajaran BIPA merupakan perihal yang kompleks. Kekomplekannya tidak hanya tampak pada komponen instruksionalnya saja, melainkan juga pada keterkaitannya dengan faktor lain dalam perwujudan pembelajaran BIPA. Untuk mewujudkan pembelajaran BIPA yang memadai tentunya perlu mempertimbangkan hal-hal tersebut secara seksama dan menyeluruh. Ditinjau dari segi pola organisasi dan pengelolaan, pembelajaran BIPA hendaknya (1) mampu menumbuhkembangkan motivasi belajar, serta (2) mampu memberikan kemudahan bagi pembelajar dalam menguasai bahasa Indonesia secara wajar. Sasaran tersebut harus dipetakan dan diwujudkan dalam sebuah bentuk atau model pembelajaran BIPA yang spesifik dan jelas.

Dilihat dari segi kegiatannya pada dasarnya pembelajaran BIPA merupakan suatu proses pemolaan perilaku belajar yang mengarah pada pembangkitan dan pengkondisian motivasi pembelajar dalam berbahasa Indonesia. Hal esensial yang perlu mendapatkan prioritas dan perhatian khusus adalah bagaimana mengembangkan pembelajaran sedemikian rupa, sehingga dapat mengkondisikan dan memberikan kemudahan kepada pembelajar untuk mau dan mampu berbahasa Indonesia secara wajar (Richards dan Nunan, 1990).

Upaya tersebut memerlukan suatu sistem pengelolaan pembelajaran secara khusus, terutama dengan memperhatikan mekanisme belajar yang efektif, accommodative, kondusif, dan berorientasi pada kebutuhan/kepentingan pembelajar. Artinya, perencanaan dan proses pembelajaran hendaknya dikembangkan secara sistematis, seksama, serta dijangkaukan untuk menumbuhkembangkan motivasi dan kesadaran pembelajar pada target pembelajaran yang jelas. Di samping itu, bertitik tolak pada keberadaan bahasa sebagai subsistem perilaku, kiranya perlu pula dikembangkan pola pembelajaran yang dapat menciptakan mood belajar ke arah pembiasaan berbahasa Indonesia dalam bentuk pengalaman faktual. Dalam penguasaan bahasa asing, pengalaman faktual memiliki peranan amat penting, terutama dalam perwujudan input dan pencapaian output (Krashen, 1985; Baradja, 1990; Cook, 1994).

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Popular Posts

  • Pengertian Renang, Sejarah Renang, Macam-Macam Gaya Renang Dan Manfaat Berenang
    Pengertian Renang Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah g...
  • Tahap-Tahap Proses Penjualan
    Proses Penjualan Salah satu aspek yang ada dalam penjualan adalah penjualan dengan bertemu muka (face-to-face selling) di mana seorang pe...
  • Pengertian Motivasi Diri Dan Teori Motivasi
    Pengertian Motivasi Diri Motivasi Diri adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Kita...
  • PENDEKATAN ADMINISTRASI NEGARA : PENDEKATAN SISTEM ( The System Approach )
    PENDEKATAN SISTIM ( The System Approach ) Dalam system approach, Administrasi Negara dilihat dari suatu totalitas yang berhubungan satu s...
  • PENGERTIAN HARGA DAN STRATEGI PENENTUAN HARGA
    1. Pengertian Harga Harga, nilai dan faedah (utility) merupakan konsep-konsep yang sangat berkaitan. Utility adalah atribut suatu produk ...
  • PENGERTIAN TARI TOPENG KLANA/TOPENG ROWANA
    Tari topeng Klana adalah gambaran seseorang yang bertabiat buruk, serakah, penuh amarah dan tidak bisa mengendalikan hawa nafsu, namun tari...

Labels

  • A (23)
  • Administrasi (13)
  • B (25)
  • Belajar (33)
  • C (5)
  • D (5)
  • Definisi (80)
  • Drama (4)
  • Faktor faktor (5)
  • Filsafat (7)
  • Fungsi (18)
  • Geografi (7)
  • Gerhana (3)
  • Ilmu Komunikasi (6)
  • Jenis - Jenis (10)
  • Karakter (6)
  • Karya Tulis (29)
  • Komunikasi (8)
  • Makalah (5)
  • Manajemen (18)
  • Metode Pembelajaran (12)
  • P (5)
  • PENDIDIKAN INKLUSIF (5)
  • PTK (4)
  • Pemasaran (14)
  • Pembelajaran (6)
  • Pendidikan (26)
  • Penelitian (5)
  • Pengertian (294)
  • Pengertian Komunikasi (5)
  • Pengertian Menurut Para Ahli (58)
  • Pengertian Secara Umum (14)
  • Penjualan (8)
  • Pentingnya Pengawasan (1)
  • Peradapan (5)
  • Prinsip (6)
  • Produk (14)
  • S (21)
  • SEKRETARIS (8)
  • Sejarah (25)
  • Seni (19)
  • Seni Rupa (10)
  • Sistem (18)
  • Tujuan (12)

Popular Posts

  • Pengertian Renang, Sejarah Renang, Macam-Macam Gaya Renang Dan Manfaat Berenang
  • Pengertian, Bagian Bagian GENERATOR (MAKALAH MESIN GENERATOR AC)
  • Pengertian Produk Menurut Para Ahli
  • Contoh Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
  • Pengertian Dan Definisi aplikasi Menurut Para Ahli
close
close

Contoh Contoh Proposal

  • CONTOH-CONTOH PROPOSAL
    CONTOH MAKALAH: KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA
  • Ragam Cara Beternak
    Beternak Kakak Tua || CONTOH MAKALAH TENTANG KAKAK TUA
  • Daftar Tanaman Obat
    Manfaat Buah Delima Untuk Kesehatan Dan Kecantikan
Copyright © 2015 Blog Definisi | Pengertian. All rights reserved. My Notes Template. Simple Default Template edited by RT Media ™. Powered by Login