Secara ekologis, manusia pada hakekatnya merupakan makhluk ekologis, artinya dalam melaksanakan fungsi dan posisinya sebagai salah satu sub dari ekosistem, manusia adalah makhluk yang memiliki kecenderungan untuk selalu mencoba dan mengerti akan lingkungannya. Kecenderungan seperti ini akan menjadi salah satu ciri utama manusia sebagai makhluk berakal sehat.
Meskipun secara naluri manusia memiliki potensi kepedulian ekologis, Namun pada tingkat aktualitasnya kepedulian ekologis manusia justru dikuasai oleh akalnya, sehingga pengembangan potensi ekologis pada dirinya tersebut memiliki kementakan, probability untuk bervariasi. Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya. Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan lingkungan abiotik dan lingkungan biotik, selain kebutuhan pokok primer dan sekunder manusia yaitu makan, minum dan tempat tinggal, manusia juga membutuhkan sosialisasi.Manusia mempunyai kelebihan dari makhluk hidup yang lain yaitu dalam perkara (noosfir/akal). Sehingga dalam pemanfaatan sumber alam, manusia dapat mengelolanya secara lebih efisien dan efektif dibandingkan makhluk hidup yang lain.
Dengan adanya saling ketergantungan di antara manusia di dalam memanfaatkan dan mengelola sumber alam, maka terjadi kehidupan berkelompok sesuai dengan pembagian kerja dan aktivitas kerja sama kesatuan hidup manusia yang ditandai dengan hidup yang berkelompok menimbulkan keterikatan manusia pada aturan-aturan dan adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, sehingga membentuk masyarakat. Manusia dengan demikian tidak hanya dideterminir oleh lingkungannya, tetapi juga dapat merekayasa lingkungannya sesuai dengan kehendaknya. Sehingga manusia memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap ekosistem baik secara positif maupun negatif.Manusia di dalam aktivitasnya tidak memperdulikan keseimbangan dan keserasian lingkungan. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, dengan tidak mempertimbangkan bahwa aktivitas yang berlebihan dalam mengeksploitasi lingkungan guna memenuhi kebutuhan dan keinginanya, akan melampaui kemampuan lingkungan dalam mendukung perikehidupan.
Manusia memerlukan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan. Disini terlihat jelas bahwa manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Hal ini disebabkan manusia dapat secara aktif mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Jadi, manusia sebagai makhluk ekologis adalah manusia yang memerlukan unsur – unsur dari lingkungan untuk dapat menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya dengan memamfaatkan komponen abiotic dalam lingkungan.