Kekuatan terbesar yang mempengaruhi pengembangan standar akuntansi adalah kelompok pemakai, yang terdiri dari pihak-pihak yang sangat berkepentngan atau di pengaruhi oleh setandar kepentingan ,dan perosedur akuntansi. Setandar akuntansi selain merupakan penemuan dari peruses yang teliti dan empiris, juga merupakan peroduk dari tindakan politik.sementara itu, kelompok lainnya menolak tindakan seperti ini, dan lebih suka mengimpelisasikan perubahan secara perlahan,jika memang harus ada perubahan.penetapan setandar adalah bagian dari dunia nyata, dan kita tidak bias Menghindari Politik Serta Tekanan Politik. Selain harus memperhatikan para pemiliknya,FASB juga harus mendasarkan setandarnya pada riset yang konferensif dan kerangka kerja konsep tual yang berlandaskan realita ekonomi.
Saat ini IFRS telah digunakan lebih dari 100 negara, berlaku untuk semua negara di Uni Eropa pada tahun 2005. Brasil, Kanada dan India telah mengumumkan kewajiban untuk menggunakan IFRS bagi perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara tersebut. Pada tahun 2011 diperkirakan semua negara besar sudah mengadopsi IFRS dengan berbagai variasinya, China dan Jepang secara substansi akan menyesuaiakan dengan IFRS dan perusahaan go public di Amerika Serikat akan mempunyai pilihan apakan menggunakan IFRS atau US GAAP.
”Sebenarnya penerapan IFRS di Indonesia telah dimulai secara bertahap sejak tahun 2007, namun akan diterapkan penuh tahun 2012 mendatang,”ungkap Rudi. Sedangkan untuk standar pencatatan keuangan yang tidak ada di atur dalam IFRS seperti akuntansi syariah, akuntansi untuk UKM dan akuntansi untuk organisasi nirlaba akan dikembangkan sendiri oleh IAI.
Di lain sisi, Rudi melihat penerapan IFRS tahun 2012 mendatang ini juga akan berdampak pada pembelajaran pada program studi Akuntansi di Indonesia. Rudi melihat banyak hal yang harus dipersiapkan. Salah satunya adalah mempersiapkan buku teks yang mendukung. Karena saat ini banyak buku pencatatan keuangan yang belum sesuai dengan IFRS. Selain itu, penerapan IFRS ini juga berdampak pada perubahan materi kuliah di prodi akuntansi. Salah satunya adalah perubahan mata kuliah. Materi mata kuliah akuntansi internasional yang biasanya membandingkan praktek akuntansi di berbagai negara harus di ubah menjadi membahas mengenai IFRS, serta up date perubahan PSAK dari waktu ke waktu. “Karena dengan semakin banyak negara yg mengadopsi IFRS, maka perbedaan akan semakin terbatas”tandasnya.
Setandar Akuntansi Internasional. Sekretaris Treasury Lawrence Summer menginditasikan bahwa satu-satunyainovasi paling penting yang membentuk pasar modal adalah gagasan mengenai prinsip-prinsip akuntansi yang di terima umum.selain menyebabkan adanya biaya tambahan, pengguna laporan keuangan harus juga mengalami setidaknya GAAP.
Etika dalam Lingkungan Akuntansi Keuangan. Tekanan tidak meledak kepada kita ; tapi pelan-pelan penumpuk, dan seringkali tidak menyadarinya sampai tekanan tersebut mengalahkan kita.namun banyak kiantaranya kompleks dan tidak mudah.konsenterasi perusahaan yang di tunjukan pada “memaksimumkan bottom line” “menghadapi tantangan persaingan” dan “kinerja jangka pendek” telah menempatkan akuntan dalam lingkungan yang berisi konflik dan tekanan.kompetisi teknis tidak cukup apa bila persoallan etika muncul ke permukaan. Kesulitan ini muncul karena tidak ada system tika koprehensif yang bias di jadikan pedoman.sensitifitas etika dan peruses pemilihan alternative ini bias di perumit oleh tekanan-tekanan yang berbentuk tekanan waktu,tekanan kerja, tekana kliyen, tekanan peribadi dan tekanan teman kerja.
Ketua Tim Implementasi IFRS-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Dudi M Kurniawan mengatakan, dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat sekaligus.
Pertama, meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK). Kedua, mengurangi biaya SAK. Ketiga, meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.
Keempat, meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan. Kelima, meningkatkan transparansi keuangan. Keenam, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal. Ketujuh, meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
”Pengalaman di Eropa, ada beberapa masalah yang muncul dalam implementasi IFRS, antara lain perencanaan waktu yang kurang matang dan kurangnya dukungan dari manajemen puncak,” tuturnya.
Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Etty Retno Wulandari mengatakan, Indonesia perlu mengadopsi IFRS karena sebagian besar negara di dunia sudah menganut standar akuntansi itu.
Dengan demikian, IFRS dapat meningkatkan perlindungan kepada investor pasar modal. ”Bapepam mewajibkan emiten dan perusahaan publik menyampaikan laporan keuangan ke Bapepam dan menyediakannya pada masyarakat. Laporan tersebut harus disajikan dengan standar akuntansi yang berkualitas tinggi,” ungkapnya.
Indonesia juga perlu mengadopsi IFRS karena merupakan salah satu kesepakatan kelompok negara-negara G-20.
Pertemuan G-20 terakhir di Washington, Amerika Serikat, pada November 2008 membuat rencana aksi reformasi mendasar yang muatannya hampir 50 persen terkait isu tentang akuntansi dan audit.