• Home
  • About
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Blog Definisi | Pengertian

Blog Definisi | Pengertian
  • Home
  • Definisi
  • Pengertian
  • Pemasara
  • Produk
  • Karya Tulis
  • Seni
  • Sistem
  • SEKRETARIS
Home → Semua Post Berkategori P
Showing posts with label P. Show all posts
Showing posts with label P. Show all posts

Definisi, Pengertian, Dan Ciri Ciri Peradapan

6:45:00 AM
Pengertian Peradaban
Pengertian Peradaban dan Ciri-Ciri Peradaban Menurut Para Ahli – Pada dasarnya , Pengertian Peradaban ialah bagian-bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus, indah, dan juga maju. Sedangkan Pengertian peradaban dalam arti lebih luas ialah suatu kumpulan identitas terluas dari keseluruhan hasil budi daya manusia, yang juga mencakup kepada seluruh aspek kehidupan pada manusia baik itu fisik (misalnya bangunan, jalan), ataupun juga secara non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya dll), yang teridentifikasi dengan melalui unsur-unsur obyektif umum, ialah seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi, atau juga dengan melalui identifikasi diri yang subjektif.

Definisi Peradaban
Menurut Samuel Huntington, peradaban adalah nilai-nilai, institusi-institusi, dan pola pikir yang menjadi bagian terpenting dari suatu masyarakat dan terwariskan dari satu generasi ke generasi lain.
Peradaban sendiri memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial.
Peradaban dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global). Istilah peradaban sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK
Definisi, Pengertian, Dan Ciri Ciri Peradapan
Definisi, Pengertian, Dan Ciri Ciri Peradapan
Peradaban
Istilah “peradaban” tersebut dalam bahasa inggris disebut dengan “civilization” atau juga didalam bahasa asing peradaban disebut dengan “bescahaving” (belanda) serta “die zivilsation” (jerman).

Istilah Peradaban tersebut sering juga dipakai untuk dapat menunjukkan pendapat serta juga suatu penilaian kita kepada perkembangan dari kebudayaan yang mana pada waktu perkembangan
kebudayaan tersebut mencapai puncaknya yang berwujud kepada unsur-unsur budaya yang halus indah, tinggi, sopan, luhur, dan lain-lainya , oleh karena itu masyarakat pemilik kebudayaan ini dikatakan
bahwa telah mempunyai peradaban yang tinggi. Terdapat beberapa pengertian mengenai peradaban yang didefinisikan oleh para pakarnya .

Pengertian Peradaban dan Ciri-Ciri Peradaban

pengertian peradaban antara lain ialah sebagai berikut :

Huntington
Menurutnyapengertian peradaban ialah sebuah identitas terluas dari suatu budaya, yang teridentifikasi dengan melalui dalam unsur-unsur obyektif secara umum, seperti bahasa, sejarah, agama, ataupun
melalui identifikasi diri yang lebih subyektif.

Alfred Weber
Alfred Weber menggemukakan bahwa pengertian peradaban ialah mengacu kepada suatu pengetahuan praktis dan juga intelektual, serta juga suatu kumpulan cara yang bersifat teknis yang difungsikan
untuk mengendalikan alam. Adapun kebudayaan tersebut terdiri atas serangkaian nilai, prinsip, normatif, dan juga ide-ide yang bersifat unik. Aspek dari peradaban tersebut lebih bersifat ke arah kumulatif
dan juga lebih siap untuk disebar,dan lebih rentan kepada suatu penilaian, serta juga lebih berkembang daripada suatu aspek kebudayaan. Peradaban tersebut bersifat impersonal dan juga objektif,
sedangkan kebudayaan tersebut bersifat personal, subjektif serta juga unik.

Prof Dr. Koentjaraningrat
Menurutnya Peradaban ialah bagian-bagian yang halus dan juga indah layaknya seni. Masyarakat yang telah maju didalam kebudayaan tersebut berarti mempunyai peradaban yang tinggi. Istilah
peradaban tersebut sering dipakai untuk dapat menunjukkan pendapat dan juga suatu penilaian kita terhadap suatu perkembangan kebudayaan yang mana pada waktu perkembangan kebudayaan
tersebut mencapai puncaknya berwujud kepada unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan lain-lainnya oleh karena itu masyarakat pemilik kebudayaan ini dikatakan telah
mempunyai peradaban yang tinggi.

Oswald Spengler
Oswald tersebut berpendapat bahwa pengertian peradaban ialah suatu kebudayaan yang telah mencapai kepada taraf tinggi ataupun kompleks. selain itu juga Spengler menggemukakan bahwa
peradaban ialah tingkat kebudayaan pada saat telah mencapai taraf tinggi dan juga kompleks. Lebih lanjutnya lagi, Spengler menggemukan juga bahwa peradaban ialah tingkat kebudayaan pada saat
tidak lagi mempuyai aspek produktif, beku, serta juga mengkristal. Adapun kebudayaan tersebut mengacu kepada sesuatu yang hidup dan juga kreatif.

Arnold Toynbee
Didalam bukunya “The Disintegrations of Civilization” menggemukakan bahwa peradaban ialah kebudayaan yang telah mencapai kepada taraf perkembangan teknologi yang lebih tinggi. Pengertian lain
menyatakan bahwa peradaban ialah suatu kumpulan dari seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup kepada keseluruhan aspek kehidupan manusia, baik itu secara fisik (misalnya bangunan, jalan),
ataupun juga non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya, dll).

Albion Small
Peradaban ialah kemampuan manusia didalam mengendalikan suatu dorongan dasar kemanusiaannya untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya. kebudayaan tersebut mengacu kepada
kemampuan manusia didalam mengendalikan alam dengan melalui ilmu pengetahuan dan juga teknologi. Menurutnya , yang menyatakan pendapatnya bahwa peradaban tersebut berhubungan
dengan suatu perbaikan yang dengan bersifat kualitatif serta juga menyangkut kepada kondisi batin manusia, sedangkan kebudayaan tersebut mengacu kepada sesuatu yang bersifat material, faktual,
relefan, dan juga konkret.

Bierens De Hann
Menurut Bierens De Hann yang menyatakan pendapatnya mengenai pengertian peradabadan yang mempunyai arti bahwa peradaban ialah keseluruhan kehidupan sosial, politik, ekonomi, serta juga
teknik. Jadi, peradaban tersebut mempunyai kegunaan praktis didalam hubungan kemasyarakatan.

Ciri-Ciri Umum Peradaban
Peradaban tersebut mempunyai ciri-ciri atau juga karakteristik yang berguna dalam memperjelas suatu peradaban serta juga berfungsi didalam membedakan suatu peradaban dan kebudayaan.

Berikut ini adalah Ciri-ciri umum sebuah peradaban antara lain ialah sebagai berikut :

  1. Pembangunan suatu kota-kota baru dengan menggunakan tata ruang yang baik, indah, dan juga modern
  2. Menggunakan Sistem pemerintahan yang tertib dikarenakan terdapat hukum dan juga peraturan.
  3. Berkembangnya bermacam macam ilmu pengetahuan dan juga teknologi yang lebih maju ialah seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, dan lain-lain.
  4. Masyarakat yang lebih kompleks dalam berbagai jenis pekerjaan, keahlian, dan juga strata sosial

Pengertian Proposal

4:53:00 AM
Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk , dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.
Pengertian Proposal
Pengertian Proposal

Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah-kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang-orang yang membaca proposal tersebut.

Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya. Ini berarti, tanpa terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagaimana yang diuraikan dalam buku ini, maka kemungkinan besar penulisan proposal akan menemui kesulitan.

PRINSIP DAN ALAT EVALUASI

12:03:00 AM
A.   Prinsip Evaluasi
Ada satu prinsip umum yang penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen, yaitu :
1.      Tujuan pembelajaran
2.      Kegiatan pembelajaran atau KBM, dan
3.      Evaluasi

Penjelasan dari bagian triangulasi adalah sebagai berikut :
1.      Hubungan antara Tujuan dengan KBM
Kegiatan belajar-mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar disusun oleh guru dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, anak panah yang menunjukkan hubungan antar keduanya mengarah pada tujuan dengan makna bahwa KBM mengacu pada tujuan, tetapi juga mengarah dari tujuan ke KBM, menunjukkan langkah dari tujaun dilanjutkan pemikirannya ke KBM.
2.      Hubungan antara Tujuan dengan Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah tercapai. Dengan makna demikian, maka anak panah berasal dari evaluasi menuju ke tujuan. Di lain sisi, jika dilihat dari langkah, dalam menyusun alat evaluasi ia mengacu pada tujuan yang sudah dirumuskan.
3.      Hubungan antara KBM dengan Evaluasi
Evaluasi harus mengacu dan disesuaikan dengan KBM yang dilaksanakan. Sebagai misal, jika kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh guru dengan menitikberatkan pada keterampilan, evaluasinya juga harus mengukur tingkat keterampilan siswa, bukannya aspek pengetahuan.
PRINSIP DAN ALAT EVALUASI

B.   Alat Evaluasi
Alat adalaah sesuatu yang yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien. Kata “alat” biasa disebut juga dengan istilah “instrumen”. Dengan demikian, alat evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi. Ada dua teknik evaluasi, yaitu teknik nontes dan teknik tes.

1.     Teknik Nontes
a.      Skala Bertingkat (Rating Scale)
Skala menggambarkan suatu nilai yang ebrbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. Seperti Oppenheim mengatakan : Rating gives a numerical value to some kind of judgement, maka suatu skala selalu disajikan dalam bentuk angka. Contoh : skor yang diberikan oleh guru di sekolah untuk menggambarkan tingkat prestasi belajar siswa. Biasanya, angka-angka yang digunakan diterapakan pada skala dengan jarak yang sama. Meletakkannya secara bertingkatdari yang rendah ke yang tinggi. Dengan demikian, skala ini dinamakan skala bertingkat.
b.      Kuesioner (Questionair)
Kuesioner (Questionair) juga sering dikenal sebagai angket. Pada dasarnya, kuesioner adalah sebuahdafta pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang di ukur (responden). Dengan kuesioner ini, orang dapat diketahui tentang keadaan / data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap atau pendapatnya, dan lain-lain. Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu :
1)      Ditinjau dari segi siapa yang menjawab :
a)   Kuesioner langsung adalah Kuesioner yang dikirimkan dan diisi langsung oleh responden.
b)      Kuesioner tidak langsung adalah Kuesioner yang dikirimkan dan diisi bukan oleh responden.
2)      Ditinjau dari segi cara menjawab :
a)      Kuesioner tertutup adalah Kuesioner yang disususn dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga responden hanya memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
b)  Kuesioner terbuka adalah Kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga responden bebas menemukakan pendapatnya. 
c.       Daftar Cocok (Check List)
Daftar Cocok (Check List) adalah deretan pernyataan (yang biasanya disingkat-singkat), dimana responden dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (√) di tempat yang sudah disediakan.
d.      Wawancara (Interview)
Wawancara (Interview) adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab sepihak. Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1)    Wawancara bebas, dimana responden mempunyai kekbebasan unutu mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh subjek evaluasi.
2)     Wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disususn terlebih dahulu.
e.       Pengamatan (Observation)
Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Ada dua macam observasi, yaitu :
1)  Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, dalam hal ini pengamat memasuki dan megikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati.
2)    Observasi sistematik, yaitu observasi dimana faktor-faktor yang diamati sudah didaftar secara sistematis dan sudah diatur kategorinya. Dalam observasi sistematik pangamat berada diluar kelompok.
3)      Observasi eksperimental terjadi jikapengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok.
f.       Riwayat Hidup
Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa kehidupannya. Dengan mempelajari riwayat hidup, maka subjek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang kepribadian, kebiasaan, dan sikap dari objek yang dinilai.

2.     Teknik Tes
Berikut ini beberapa pendapat  para ahli mengenai pengertian tes, yaitu :
a.       Dalam bukunya “Evaluasi Pendidikan”, Amir Daien Indrakusuma mengatakan : Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.
b.      Dalam bukunya “Teknik-Teknik Evaluasi”, Mucthar Bukhori mengatakan : Tes ialah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid.
c. Dalam buku “Encyclopedia of Educational Evaluation”, diterangkan “Test is comprehensive assessment of an individual or to an entire program evaluation effort” (Tes adalah penilaian yang kompherensif terhadap seorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi program).
Dari beberapa kutipan dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi, tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes ini bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan. Apabila rumusan yang telah disebutkan di atasdikaitkan dengan evaluasi yang dilakukan di sekolah, khususnya di suatu kelas, maka tes mempunyai fungsi ganda, yaitu untuk mengukur siswa dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran.

Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, tes dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.      Tes Diagnostik
Tes Diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan penanganan yang tepat.
-          Tes Diagnostik ke-1 dilakukan terhadap calon siswa sebagai input, untuk mengetahui apakah calon siswa sudah menguasai pengetahuan yang merupakan dasar untuk menerima pengetahuan di sekolah. Dalam penggalan kecil, tes diagnostik ke-1 dilakukan untuk mengukur tingkat penguasaan pengetahuan dasar untuk dapat menerima pengetahuan lainnya. Pengetahuan dasar ini biasa disebut dengan pengetahuan bahan prasyarat (prerequisite). Oleh karena itu, tes ini juga disebut tes prasyarat atau prerequisite test.
-          Tes Diagnostik ke-2 dilakukan terhadap calon siswa yang akan mulai mengikuti program. Apabila cukup banyak siswa yang diterima sehingga diperlukan lebih dari satu kelas, maka untuk pembagian kelas diperlukan suatu pembagian khusus. Dengan demikian, tes diagnostik berfungsi sebagai tes penempatan (placement test).
-          Tes Diagnostik ke-3 dilakukan tethadap siswa yang sedang belajar. Tidak semua siswa dapat menerima pelajaran yang diberikan oleh guru dengan lancar. Sebagai guru yang bijaksana, sebaiknya sesekali melakukan tes diagnostik untuk bagian mana dari materi pelajaran yang diberikan belum dikuasai oleh siswa. Selain itu, ia harus mendeteksi apa penyebabnya. Berdasarkan hasil tes diagnostik tersebut, guru dapat memberikan bantuan yang diperlukan.
-          Tes Diagnostik ke-4 diadakan pada waktu siswa akan megakhiri pelajaran. Dengan tes ini guru akan dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap bahan yang ia berikan.

b.      Tes Formatif
Kata form yang merupakan dasar dari istilah formatif, maka evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti program tertentu. Dalam hal ini, tes formatif dapat juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran. Evaluasi formatif atau tes formatif diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan post-test atau tes akhir proses. Evaluasi formatif mempunyai manfaat, baik bagi siswa, guru, maupun program itu sendiri.
1)      Manfaat bagi Siswa
a)      Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai materi program secara menyeluruh.
b)      Merupakan penguatan (reinforcement).
c)      Usaha perbaikan.
d)     Sebagai diagnosis.
2)      Manfaat bagi Guru
a)      Mengetahui sampai sejauh mana materi yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa.
b)      Mengetahui bagian-bagian mana dari materi pelajaran yang belum dikuasai siswa.
c)      Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.
3)      Manfaat bagi Program
Setelah diadakan test formatif maka diperoleh hasil. Dari hasil tersebut dapat diketahui :
a)      Apakah program yang telah diberikan merupakan program yang tepat dalam arti sesuai dengan kecakapan anak.
b)      Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan prasyarat yang belum diperhitungkan.
c)      Apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan dicapai.
d)     Apakah metode, pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat.
c.       Tes Sumatif
Evaluasi sumatif atau tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah, tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif ini dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir semester. Ada beberapa manfaat etesumatif, yaitu :
1)      Untuk mementukan nilai. Tes sumatif ini digunakan untuk menentukan kedudukan seorang anak diantara teman-temannya. Dalam penentuan nilai ini setiap anak dibandingkan dengan anak-anak lain.
2)      Untuk menentukan seseorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima program berikutnya. Dalam hal ini, tes sumatif berfungsi sebagai tes prediksi.
3)      Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna   bagi :
a)      Orang tua siswa.
b)      Pihak bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
c)      Pihak-pihak lain apabila siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain,  melanjutkan sekolah, atau memasuki lapangan pekerjaan.
d.      Tes Formatif dan Tes Sumatif dalam Praktek
Dalam pelaksanaanya di sekolah, tes formatif ini merupakan ulangan harian, sedangkan tes sumatif biasa kita kenal sebagai ulangan umum yang diadakan pada akhir semester.
Dalam pelaksanaan tes sumatif di sekolah-sekolah, ada yang disamakan antara satu daerah atau wilayah administrative, dan dikenal sebagai THB (Tes Hasil Belajar), TPB (Tes Prestasi Belajar), atau istilah lain lagi.
Atas dihapuskannya ujian negara menjadi ujian sekolah, maka tes sumatif bersama (THB dan TPB) ini mempunyai kebaikan dan kelebihan.
Kebaikan THB bersama :
1)     Pihak atasan atau pengelola sekolah-sekolah (IPDA, Dinas P dan K atau Kanwil P dan K) dapat membandingkan kemajuan sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya.
2)    Karena dibandingkan antara sekolah yang satu dengan yang lain. Maka akan timbul persaingan yang sehat antar sesamanya.
3)  Standar pelajaran akan terpelihara dengan sebaik-baiknya karena soal tes yang diberikan disusun oleh Dinas P dan K atau Kanwil P dan K.
Keburukan THB bersama :
1)  Ada kemungkinan akan terjadi pemberian pelajaran yang hanya berorientasi pada “ujian” dengan cara memberikan latihan mengerjakan soal yang sebanyak-banyaknya.
2)  Tidak menghiraukan jika terjadi beberapa bentuk kecurangan karena ada sekolah (sekolah-sekolah) yang ingin mendapat nama baik.
e.       Perbandingan antara Tes Diagnostik, Tes Formatif dan Tes Sumatif
Untuk memperoleh gambaran mengenai tes diagnostic, tes formatif, dan tes sumatif secara lebih mendalam, berikut ini akan disajikan perbandingan antara ketiganya. Dalam membandingkan, akan ditinjau dari 9 aspek, yaitu :

1)      Ditinjau dari Fungsinya
a)      Tes diagnostik
-          Menentukan apakah bahan prasyarat telah dikuasai atau belum.
-          Menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap bahan yang dipelajari.
-          Memisah-misahkan (mengelompokkan) siswa berdasarkan kemampuan dalam menerima pelajaran yang akan dipelajari.
-          Menetukan kesulitan-kesulitan belajar yang dialami untuk menentukan cara yang khusus untuk mengatasi atau memberikan bimbingan.
b)      Tes formatif
Sebagai umpan balik bagi siswa, guru, maupun program untuk menilai pelaksanaan satu unit program.
c)      Tes sumatif
Untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa telah mengikuti suatu program, serta menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kawannya dalam kelompok.

2)      Ditinjau dari Waktu
a)      Tes diagnostik
-          Pada waktu penyaringan calon siswa.
-          Pada waktu membagi kelas atau permulaan memberikan pelajaran.
-          Selama pelajaran berlangsung bila guru akan memberikan bantuan siswa.
b)      Tes formatif
Selama pelajaran berlangsung untuk mengetahui kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-baiknya.
c)      Tes sumatif
Pada akhir unit caturwulan, semester akhir tahun, atau akhir pendidikan.

3)      Ditinjau dari Titik Berat Penilaian
a)      Tes diagnostik
-          Tingkah laku kognitif, afektif, dan psikomotor.
-          Faktor-faktor fisik, psikologis, dan lingkungan.
b)      Tes formatif
Menekankan pada tingkah laku kognitif.
c)      Tes sumatif
Pada umumnya menekankan pada tingkah laku kognitif, tetapi ada kalanya pada tingkah laku psikomotor dan kadang-kadang pada afektif.

4)      Ditinjau dari Alat Evaluasi
a)      Tes diagnostik
-          Tes prestasi belajar yang sudah distandarisasikan.
-          Tes diagnostik yang sudah distandarisasikan.
-          Tes buatan guru.
-          Pengamatan dan daftar cocok (check list).
b)      Tes formatif
Tes prestasi belajar yang tersusun secara baik.
c)      Tes sumatif
Tes ujian akhir.

5)      Ditinjau dari Cara Memilih Tujuan Yang Dievaluasi
a)      Tes diagnostik
-          Memilih tiap-tiap keterampilan prasyarat.
-          Memilih tujuan setiap program pelajaran secara berimbang.
-          Memilih yang berhubungan dengan tingkah laku fisik, mental, dan perasaan.
b)      Tes formatif
Mengukur semua tujuan instruksional khusus.
c)      Tes sumatif
Mengukur tujuan instruksional umum.

6)      Ditinjau dari Tingkat Kesulitan Tes
a)      Tes diagnostik
Untuk tes diagnostik mengukur keterampilan dasar, diambil soal tes yang mudah yang tingkat kesulitannya (indeks kesukaran) 0,65 atau lebih.
b)      Tes formatif
Belum dapat ditentukan
c)      Tes sumatif
Rata-rata mempunyai tingkat kesulitan (indeks kesukaran) antara 0,35 sampai 0,70. Ditambah beberapa soal yang sangat mudah dan beberapa lagi yang sangat sukar.

7)      Ditinjau dari Scoring (Cara Menyekor)
a)      Tes Diagnostik
Menggunakan standar mutlak dan standar relatif (criterion referenced and norm referenced).
b)      Tes Formatif
Menggunakan standar mutlak (criterion referenced).
c)      Tes Sumatif
Kebanyakan menggunakan standar relatif (norm referenced), tetapi dapat pula dipakai standar mutlak (criterion referenced).

8)      Ditinjau dari Tingkat Pencapaian
Yang dimaksud dengan tingkat pencapaian adalah skor yang harus dicapai siswa dalam setiap tes.
a)      Tes diagnostik
Untuk tes diagnostik yang sifatnya memonitor kemajuan, tingkat pencapaian yang diperoleh siswa merupakan informasi tentang keberhasilannya.
b)      Tes formatif
Ditinjau dari tujuan, tes formatif digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mencapai tujuan insruksional umum yang diuraikan menjadi tujuan instruksional khusus.
c)      Tes sumatif
Sesuai dengan fungsi tes sumatif yaitu memberikan tanda kepada siswa bahwa mereka telah mengikuti suatu program dan untuk menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kawan dalam kelompoknya, maka tidak diperlukan suatu tuntutan harus berapa tingkat penguasaan yang dicapai.

9) Ditinjau dari Cara Pencatatan Hasil
a)  Tes diagnostik
Dicatat dan dilaporkan dalam bentuk profil.
b) Tes formatif
Prestasi tiap siswa dilaporkan dalam bentuk catatan berhasil atau gagal menguasai suatu tugas.
c) Tes sumatif
Keseluruhan skor atau sebagian skor dari tujuan-tujuan yang dicapai.

Scawia B. Anderson membedakan tes menurut dimensi-dimesi seperti di bawah ini :
1. Tes ditinjau dari unsur suatu kegiatan dapat dibedakan atas: tes pengukur proses dan tes pengukur hasil.
2. Tes ditinjau dari tujuan penggunaan hasil, dibedakan atas: tes formatif, tes subsumatif, dan tes sumatif.
3. Tes ditinjau dari konstruksi yang diukur, dibedakan atas: tes kepribadian, tes bakat, tes kemampuan, tes minat, perhatian dan sikap.
4.Tes ditinjau dari isi atau bidang studi dibedakan atas: tes matematika, sejarah, IPA, olahraga, keterampilan, dan sebagainya.
5. Tes ditinjau dari lingkuo materi yang diungkap dibedakan atas tes pencapaian dan tes penelusuran.
6. Tes ditinjau keragaman butir atau tugas dibedakan atas: tes homogeny dan tes heterogen.
7. Tes ditinjau dari cara tester memberikan respons, dibedakan atas: tes tertulis, tes lisan, tes penampilan, tes pengenalan.
8. Tes ditinjau dari cara skoring dibedakan atas tes objektif dan tes subjektif.
9. Tes ditinjau dari standar dalam menentukan jawaban, yakni tes yang menuntut adanya kebenaran mutlak dan tes yang dimaksudkan untuk sekedar mengetahui keadaan seseorang.
10. Tes ditinjau dari cara pengadministratian dibedakan atas: pre-test dan post-test.
11. Tes ditinjau dari tekanan aspek yang diukur, dibedakan atas speed test dan power test.
12. Tes ditinjau dari banyaknya testee yang dites, dibedakan atas: tes individual dan tes kelompok.
13. Tes ditinjau dari penyusunannya, dibedakan atas: tes buatan guru dan tes yang diperdagangkan, yang dikenal dengan tes terstandar.

Pengertian Kegiatan Produksi Menurut Para Ahli

9:13:00 AM
Menurut Sadono Sukirno, Pengertian Kegiatan Produksi adalah kegiatan yang dilakukan manusia dalam menghasilkan suatu produk, baik barang maupun jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen.

Menurut Kahf, Pengertian Kegiatan Produksi adalah usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam agama yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.

Pengertian Kegiatan Produksi Menurut Siddiqi, Kegitan Produksi adalah penyediaan barang dan jasa dengan memerhatikan nilai keadilan dan kemanfaatan bagi masyarakat. Dalam pandangan Siddiqi, sepanjang produsen telah bertindak adil dan membawa kebajikan bagi masyarakat maka ia telah bertindak islami.

Pengertian Kegiatan Produksi Menurut Abdurrahman Yusro Ahmad, Produksi mengacu pada nilai utility dan masih dalam bingkai nilai atau halal serta tidak membahayakan bagi diri seseorang maupun kelompok masyarakat.
Pengertian Kegiatan Produksi Menurut Para Ahli
Pengertian Kegiatan Produksi Menurut Para Ahli
Kegiatan produksi merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang sangat menunjang selain kegiatan konsumsi. Tanpa adanya kegiatan produksi, konsumen tidak dapat mengonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkannya. Kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi adalah satu mata rantai yang saling berkaitan dan tidak bisa saling dilepaskan.

Dalam kehidupan sehari-hari, apabila kita mendengar kata produksi, maka yang terbayang dipikiran kita adalah suatu kegiatan besar yang memerlukan peralatan yang canggih dan menggunakan ribuan tenaga kerja untuk mengerjakannya. Sebenarnya perkiraan tersebut tidak benar. Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk keperluan orang banyak, jadi tidak semua kegiatan yang menambah nilai guna suatu barang dapat dikatakan proses produksi. Contohnya : seorang ibu yang membuat kue untuk keluarganya di rumah, kegiatan tersebut tidak dapat dikatakan proses produksi karena tujuannya bukan untuk masyarakat banyak.

Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan masih sederhana, kegiatan produksi dan konsumsi seringkali dilakukan sendiri, yaitu seseorang memproduksi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun, seiring dengan semakin beragamnya kebutuhan dan keterbatasan sumber daya, sehingga seseorang tidak dapat lagi memproduksi sendiri barang dan jasa yang dibutuhkannya, sehingga ia membutuhkan pihak lain untuk memproduksi apa yang menjadi kebutuhannya tersebut. Secara teknis produksi dapat diartikan sebagai suatu proses mentransformasi input menjadi output, tetapi pengertian produksi dalam ilmu ekonomi mencakup tujuan kegiatan menghasilkan output serta karakter yang melekat padanya.

Semoga tulisan saya mengenai pengertian kegiatan produksi menurut Para Ahli Ini dapat bermanfaat.

Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Kegiatan Produksi Menurut Pakar :

- M. Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, 2010. Teori Mikroekonomi : Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Penerbit Kencana Prenada Media Group : Jakarta

Pengertian Produksi, Faktor-Faktor, Proses, Dan Tujuannya

8:04:00 AM
Secara Umum, Pengertian Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen). Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce yang berarti menghasilkan.

Sedangkan dalam arti ekonomi, Pengertian Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai penciptaan dan penambahan atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa. Berdasarkan dari pengertian produksi tersebut, terdapat dua konsep mengenai kegiatan produksi antara lain sebagai berikut...

Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi dalam menghasilkan barang dan jasa adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contohnya adalah usaha pertanian, peternakan dan perikanan.

Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi dalam menambah nilai guna barang dan jasa adalah kegiatan yang menambah nilai guna barang dan jasa sehingga barang dan jasa menjadi lebih tinggi. Contohnya adalah tempe yang dibuat dari kedelai, kripik yang dibuat dari singkong, dan pakaian yang dibuat berasal dari kain.
Pengertian Produksi

Faktor-Faktor Produksi
Faktor-Faktor Produksi-Jalan kegiatan  produksi tergantung dari tersedianya faktor produksi. Faktor produksi adalah segala sesuatu yang perlukan dalam kegiatan produksi terhadap suatu barang dan jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor-faktor produksi alam dan tenaga kerja adalah faktor produksi utama (asli), sedangkan modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi turunan. Berikut penjelasan faktor-faktor produksi......
Faktor Produksi Alam, adalah semua kekayaan yang ada di alam semesta digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam disebut faktor produksi utama atau asli. Faktor produksi alam terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, dan barang tambang.
Faktor Produksi Tenaga Kerja, adalah faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja sebagai faktor produksi asli. Walaupun kini banyak kegiatan proses produksi diperankan oleh mesin, namun keberadaan manusia wajib diperlukan.
Faktor Produksi Modal, adalah faktor penunjang yang mempercepat dan menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi dapat terdiri dari mesin-mesin, sarana pengangkutan, bangunan, dan alat pengangkutan.
Faktor Produksi Keahlian, adalah keahlian atau keterampilan individu mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Proses Produksi
Proses Produksi - Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya dalam pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal serta lain-lainnya. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda ada yang sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya.

Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain sebagai berikut...
a. Proses Produksi Pendek, adalah proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung dalam menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah proses produksi makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng. dan lain-lain.
b. Proses Produksi Panjang, adalah proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya adalah proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
c. Proses Terus Menerus/Kontinu, adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan lain-lain
d. Proses Produksi Berselingan/Intermitten, adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Seperti, proses produksi mobil dimana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.

Tujuan Produksi 
Tujuan-Tujuan Produksi - Berikut tujuan-tujuan dari produksi antara lain sebagai berikut...
1. Menghasilkan barang atau jasa
2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
4. Meningkatkan keuntungan
5. Meningkatkan lapangan usaha
6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan
Older Posts
Subscribe to: Posts (Atom)

Popular Posts

  • SOAL CERDAS CERMAT SD DAN JAWABANNYA
    Berikut adalah Contoh Soal Cerdas Cermat Anak SD dan jawabannya yang sering muncul/dipertanyakan 1.Rangka manusia tersusun atas rangka kepa...
  • Pengertian Promosi Menurut Para Ahli
    Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk...
  • Pengertian Motivasi Diri Dan Teori Motivasi
    Pengertian Motivasi Diri Motivasi Diri adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Kita...
  • PENGERTIAN HARGA DAN STRATEGI PENENTUAN HARGA
    1. Pengertian Harga Harga, nilai dan faedah (utility) merupakan konsep-konsep yang sangat berkaitan. Utility adalah atribut suatu produk ...
  • PENGERTIAN SEMANTIK DAN PRAGMATIK
    SEMANTIK Semantik ialah bidang yang mengkaji selok-belok makna. Oleh sebab, makna merupakan ciri semua sistem lambang, maka pada kebias...
  • TUJUAN DAN MANFAAT PENDIDIKAN INKLUSIF
    Pendidikan inklusif dimaksudkan sebagai sistem layanan pendidikan yang mengikut-sertakan anak berkebutuhan khusus belajar bersama dengan an...

Labels

  • A (23)
  • Administrasi (13)
  • B (25)
  • Belajar (33)
  • C (5)
  • D (5)
  • Definisi (80)
  • Drama (4)
  • Faktor faktor (5)
  • Filsafat (7)
  • Fungsi (18)
  • Geografi (7)
  • Gerhana (3)
  • Ilmu Komunikasi (6)
  • Jenis - Jenis (10)
  • Karakter (6)
  • Karya Tulis (29)
  • Komunikasi (8)
  • Makalah (5)
  • Manajemen (18)
  • Metode Pembelajaran (12)
  • P (5)
  • PENDIDIKAN INKLUSIF (5)
  • PTK (4)
  • Pemasaran (14)
  • Pembelajaran (6)
  • Pendidikan (26)
  • Penelitian (5)
  • Pengertian (294)
  • Pengertian Komunikasi (5)
  • Pengertian Menurut Para Ahli (58)
  • Pengertian Secara Umum (14)
  • Penjualan (8)
  • Pentingnya Pengawasan (1)
  • Peradapan (5)
  • Prinsip (6)
  • Produk (14)
  • S (21)
  • SEKRETARIS (8)
  • Sejarah (25)
  • Seni (19)
  • Seni Rupa (10)
  • Sistem (18)
  • Tujuan (12)

Popular Posts

  • Pengertian Renang, Sejarah Renang, Macam-Macam Gaya Renang Dan Manfaat Berenang
  • Pengertian, Bagian Bagian GENERATOR (MAKALAH MESIN GENERATOR AC)
  • Pengertian Produk Menurut Para Ahli
  • Contoh Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
  • Pengertian Dan Definisi aplikasi Menurut Para Ahli
close
close

Contoh Contoh Proposal

  • CONTOH-CONTOH PROPOSAL
    CONTOH MAKALAH: KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA
  • Ragam Cara Beternak
    Beternak Kakak Tua || CONTOH MAKALAH TENTANG KAKAK TUA
  • Daftar Tanaman Obat
    Manfaat Buah Delima Untuk Kesehatan Dan Kecantikan
Copyright © 2015 Blog Definisi | Pengertian. All rights reserved. My Notes Template. Simple Default Template edited by RT Media ™. Powered by Login