• Home
  • About
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Blog Definisi | Pengertian

Blog Definisi | Pengertian
  • Home
  • Definisi
  • Pengertian
  • Pemasara
  • Produk
  • Karya Tulis
  • Seni
  • Sistem
  • SEKRETARIS
Home → Semua Post Berkategori Manajemen
Showing posts with label Manajemen. Show all posts
Showing posts with label Manajemen. Show all posts

Fungsi Manajemen dan Pembahasannya || AKUNTANSI & MANAJEMEN

9:36:00 AM
Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi yang utama manajemen, yaitu :
  • Planning ( fungsi perencanaan )
  • Organizing ( fungsi pengorganisasian)
  • Directing ( pengarahan )
  • Controlling ( pengendalian )

Didalam perusahaan, untuk memperoleh hasil manajemen secara maksimal, para manajer didalam perusahaan haruslah mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada.
  • fungsi manajemen
  • Fungsi Manajemen
  • Fungsi Fungsi Manajemen


Fungsi Fungsi manajemen menurut para ahli secara umum memiliki kesamaan semisal fungsi manajemen menurut henry fayol ataupun menurut gr terry menyatakan ada 4 fungsi yang utama dari sebuah manajemen, Perencanaan - Pengorganisasian - Pengarahan - Pengendalian.
Fungsi Manajemen dan Pembahasannya || AKUNTANSI & MANAJEMEN

Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu dilanjutkan dengan menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditentukan. Planning dilaksanakan  dalam penentuan tujuan organisasi scara keseluruhan dan merupakan langkah yang terbaik untuk mencapai tujuannya itu. pihak manajer mengevaluasi berbagaii rencana alternatif sebelum pengambilan tindakan kemudian menelaah rencana yang terpilih apakah sesuai dan bisa dipergunakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses awal yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain tak akan bisa bejalan tanpa planning.

Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan
Menetapkan arah tujuan serta target bisnis
Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut
Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan target bisnis

Pembagian perencanaan
Perencanaan (planning) dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi beberapa jenjang:
Top Level Planning (perencanaan jenjang atas), perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis. memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. top level planning ini penekanannya pada tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung-jawab manajemen puncak.

Middle Level Planning (perencanaan jenjang menengah), dalam jenjang perencanaan ini sifatnya lebih administratif meliputi berbagai cara menempuh  tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan. dan tanggungjawab perencanaan level ii berada pada manajemen menengah
Low Level Planning (perencanaan jenjang bawah) perencanaan ini memfokuskan diri dalam menghasilkan sehingga planing ini mengarah  kepada aktivitas operasional. dan perencanaan ini menjadi tanggung-jawab manajemen pelaksana

Berikut syarat syarat perencanaan yang baik, selayaknya memenuhi beberapa hal berikut:
  • Mempunyai tujuan yang jelas
  • Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
  • Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan
  • Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
  • Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras ditiap bagian
  • Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa dipergunakan dengan efektif serta berdaya guna


Manfaat dari Planning
  1. Bisa membuat pelaksanan tugas jadi tepat serta aktivitas tiap unit akan terorrganisasi ke arah tujuan yang sama
  2. Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
  3. Memudahkan pengawasan
  4. Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas


Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Organizing adalah suatu aktivitas penagturan dalam sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana organizing merupakan seluruh proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung-jawab dan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer mudah dalam melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang diperlukan untuk menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi. pengorganisasian bisa dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus dikerjakan, siapa personil yang menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa yang harus bertanggung jawab terhadap tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas yang ada dalam Organizing (fungsi pengorganisasian)
  • Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetepkan prosedur yang dibutuhkan
  • Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis kewenangan serta tanggung-jawab
  • Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
  • Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling tepat.

Ada beberapa Unsur dalam organizing perusahaan:
  • Seklompok orang yang diarahkan bekrja sama
  • Melakukan aktivitas yang sudah ditetapkan
  • Aktivitas diarahkan guna mecapai tujuan

Beberapa manfaat organizing antara lain
  • Memungkinkan untuk  pembagian atas tugas tugas yang sesuai dengan kondisi perusahaan
  • Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
  • Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan
  • Dan ini beberapa fungsi dari organizing
  • Pendelegasian wewenang didalam manajemen atas (puncak) kepada manajemeen pelaksana
  • Ada pembagian tugas yg jelas
  • Mempunyai manajer puncak yang profesional guna mengkoordinasikan semua aktivitas.


Directing (Fungsi Pengarahan)
Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis, sehat dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi pengarahan:
  • Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, penbimbingan, dan memberikan motivasi kepada pekerja suapay bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
  • Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
  • Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan


Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. aktivitas dalam fungsi pengendalian ini misalnya:
Mengevaluasii keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target mengikuti indikator yang sudah ditetapkan

Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan yang ditemukan
Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini diperhatikan:
Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna bisa mengetahui letak diaman sesuatu sering terjadi suatu kesalahan
Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu, manajer harus bisa menetapkan dengan tugas kapan semestinya pengawasan itu dijalankan. terkadang, pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan seblaiknya yang dilakukan secara mendadak terkadang malah lebih berguna.

Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu. dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, jadi pada akhirnya bisa diidentifikasikan siapa yang telah berbuat kesalahan
Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan kesalahan maka seharusnya pemimpin tersebut mancari solusi atas permasalahan itu. dengan memberi peringatan pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja berbuat kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tak terulang lagi.

Suatu bentuk pengawasan yang bagus seharusnya susai dengan kebutuhan dan sifat dari perusahaan. jadi faktor faktor serta tata perusahaan dimana sebuah pengawasan dilakukan perlu diperhatikan. suatu pengawasan yang baikk harus dilakukan dengan ekonomis jika dilihat dari biaya, bisa menjamin ada aktivitas perbaikan. maka dari itu perlu disiapkan suatu langkah sebelum pengawasan dilaksanakan seperti tata pola dan rencana perusahaan.

KEMAMPUAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

8:49:00 AM
KEMAMPUAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :
1. Pemrosesan data batch
2. Pemrosesan data tunggal
3. Pemrosesan on-line, real time
4. Komunikasi data dan switching pesan
5. Pemasukan data jarak jauh dan up date file
6. Pencarian records dan analisis
7. Pencarian file
8. Algoritme dan model keputusan
9. Otomatisasi kantor.


KEMAMPUAN PELAPORAN
Semua sistem informasi memiliki kemampuan pelaporan dan laporan harus dirancang agar sesuai dengan bentuk tertentu.
Prinsip pelaporan :
1. Laporan harus menonjolkan informasi terpenting
2. Harus seringkas mungkin
3. Harus disediakan dukungan
4. Sistem pelaporan manajemen biasanya dalam transisi
5. Setiap laporan harus berformat keputusan
6. Terstruktur untuk melaporkan suatu kinerja
Jenis-jenis laporan :
     1.   Laporan periodik
           Laporan yang secara rutin dikerjakan
     2.   Laporan indikator kunci
            Merupakan variasi laporan periodik, laporan ini secara khusus memberikan beberapa statistik kritis kegiatan operasi harian kepada manajer.
3. Laporan siap panggil
Jenis laporan yang ditetapkan oleh manajer agar tersedia sebelum berakhirnya satu periode, mungkin karena masalah operasi yang tidak diharapkan atau adanya ancaman.
4. Laporan khusus
Laporan ini sering disebut juga laporan ad-hoc adalah jenis laporan lain dari jenois laporan tidak terjadwal yang dapat diminta oleh manajer.

5. Laporan perkecualian
Yaitu laporan yang berisi hanya informasi yang dibutuhkan oleh manajer.

INTERFACE PEMAKAI DAN  MESIN.
 Didalam situasi tertentu  dimana sistem komputer memberikan informasi kepada pemakai atau pemakai memberikan data kepada sistem komputer.
Bentuk komunikasi antara pemakai dan komputer :
1. Pengembangan program komputer
2. Dialog atau menyelami file
3. Mengakses data
4. Memasukkan input

KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT

KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT

3:18:00 AM
KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT

A. HUBUNGAN MASYARAKAT SEBAGAI OBJEK STUDI ILMU KOMUNIKASI

Istilah “hubungan masyarakat” yang disingkat “humas” sebagai terjemahan dari istilah public relations. Public relations merupakan metode komunikasi dan objek studi ilmu komunikasi itu menjadi hubungan masyarakat.

B. HUBUNGAN MASYARAKAT SEBAGAI FUNGSI MANAJEMEN

1. Hubungan ke Dalam
Hubungan ke dalam pada umumnya adalah hubungan dengan para karyawan.

2. Hubungan ke Luar
Hubungan ke luar pada umumnya adalah hubungan yang tetap, yakni :
- hubungan dengan masyarakat sekitar (community relations),
- hubungan dengan jawatan pemerintah (government relations),
- hubungan dengan pers (press relations).


C. Hubungan Masyarakat dan Hubungan Manusiawi

Hubungan manusiawi dalam arti luas ialah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan. Dan hubungan manusia dalam arti sempit adalah juga interaksi antara seseorang dengan orang lain.
“Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan – hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia.” Demikian kata R. F. Maier dalam bukunya, Priciple of Human Relations.
Dalam kegiatan hubungan manusiawi terdapat dua jenis konseling, bergantung pada pendekatan (approach) yang dilakukan. Kedua jenis konseling tersebut ialah directive conseling, yakni konseling yang langsung terarah, dan non-directive conseling, yaitu konseling yang tidak langsung terarah.

FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

6:16:00 AM
1. FUNGSI PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : “ Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan”.
“Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan organisasi atau perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini”.

T. Hani Handoko mengemukakan  manfaat perencanaan yaitu:
a.    Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
b.    Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama.
c.     Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
d.     Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi.
e.     Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi.
f.      Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
g.     Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
h.      Menghemat waktu, usaha dan dana.

 Asnawir menyatakan bahwa langkah-langkah dalam perencanaan adalah sebagai berikut:
a.         Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b.        Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
c.         Masalah-masalah atau informasi-informasi yang diperlukan.
d.        Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
e.         Merumuskan bagaimana masalah-masalah tersebut akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan pekerjaan itu harus diselesaikan.
f.         Menentukan siapa yang akan melakukan dan apa yang mempengaruhi pelaksanaan tindakan tersebut.
g.        Menentukan cara bagaimana mengadakan perubahan dalam penyusunan rencana.

Perencanaan pendidikan saat ini menggunakan proposisi sebagai berikut:
a.       Perencanaan pendidikan harus menggunakan pandangan jangka panjang.
b.      Perencanaan pendidikan harus bersifat komprehesif, artinya meliputi keseluruhan system pendidikan (baik formal maupun nonformal).
c.       Perencanaan pendidikan harus diintegrasikan kepada pembangunan masyarakat yang lebih luas. Artinya memperhatikan pembangunan ekonomi, social budaya, politik, dan hukum.
d.      Perencanaan pendidikan harus menjadi bagian integral dari manajemen pendidikan.
e.       Perencanaan harus berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dan pelaksanaannya.
f.       Perencanaan pendidikan harus memperhatikan kuantitas dan kualitas pendidikan.
g.      Pendidikan harus direncanakan dengan memperhatikan relevansi efisiensi, dan efektifitas.

Dalam merencanakan pendidikan perlu memperhatikan masalah-masalah pokok pendidikan sebagai berikut:
a.       Bagaimana menentukan prioritas tujuan dan fungsi sistem pendidikan dan sub-sistemnya.
b.      Bagaimanakah cara menentukan cara yang terbaik dalam mencapai
tujuan dan fungsi tersebut.
c.       Bagaimanakah perbandingan sumber daya yang dimiliki masyarakat
dialokasikan untuk pendidikan dibanding dengan peruntukan yang lain.
d.      Bagaimanakah pembiayaan pendidikan dilakukan dan didistribusikan ke masyarakat, dan siapa saja yang membiayai pendidikan.
e.       Bagaimana keseluruhan sumber daya pendidikan dialokasikan untuk masing-masing jenis dan komponen pendidikan.

Cara Melakukan Perencanaan
a.       Perencanaan harus dijabarkan dari tujuan yang telah ditetapkan dan dirumuskan secara jelas.
b.      Perencanaan tidak perlu muluk-muluk, tetapi sederhana saja, realistik, praktis hingga dapat dilaksanakan
c.       Dijabarkan secara terperinci, memuat uraian kegiatan dan urutan atau rangkaian tindakan.
d.      Diupayakan agar memiliki fleksibilitas, sehingga memungkinkan untuk dimodifikasikan.
e.       Ada petunjuk mengenai urgensi dan atau tingkat kepentingan untuk bagian bidang atau kegiatan.
f.       Disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya pemanfaatan segala sumber yang ada sehingga efisien dalam tenaga, biaya dan waktu.
g.      Diusahakan agar tidak terdapat duplikasi pelaksanaan.
       Dapat dipahami bahwa perencanaan dalam manajemen pendidikan merupakan kunci utama dalam aktivitas berikutnya, aktivitas lain tidak akan berjalan dengan baik, bahkan mungkin gagal jika tidak didahului oleh perencanaan. Jika tidak perencanaan, maka semua aktivitas dalam pendidikan tidak akan jalan dengan baik. Sedangkan lainnya hanya bersifat menjalankan saja, meskipun demikian bagian yang lain pun mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan tujuan. Dengan demikian dalam mananjemen pendidikan hendaknya memperhatikan perencanaan, karena perencanaan merupakan awal dari segala aspek yang akan dilakukan dalam manajemen pendidikan, selain langkah awal perencanaan merupakan aktifitas untuk memilih berbagai alternative tindakan yang kesemua itu bermuara kepada suatu target yang harus dicapai.

2. FUNGSI PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Asnawir menyatakan bahwa pengorganisasian adalah aktivitas penyusunan, pembentukan hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Akitivitas mengumpulkan segala tenaga untuk membentuk suatu kekuatan baru dalam rangka mencapai tujuan merupakan kegiatan dalam manajemen, karena pada dasarnya mengatur segala sesuatu yang ada dalam sebuah organisasi maupun suatu lembaga adalah kegiatan pengorganisasian.

Kegiatan menyusun berbagai elemen dalam sebuah lembaga pendidikan maupun instansi merupakan kegiatan manajemen yang secara khusus disebut sebagai pengorganisasian, hal ini makin memperjelas bahwa di antara fungsi manajemen adalah menyusun dan membentuk berbagai hubungan kerja dari berbagai unit untuk menjadi sebuah tim yang solid, dari tim yang solid akan memberi kekuatan. Apabila terjadi kesatuan kekuatan dari berbagai elemen sistem untuk mencapai tujuan dalam lembaga maupun organisasi maka manajemen dianggap berhasil.

Ramayulis menyatakan pengorganisasian dalam manajemen sebagai upaya penetapan struktur peran-peran dengan cara membuat konsep-konsep kegiatan yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan. Hal ini makin memperjelas posisi pengorganisasin dalam manajemen, konsep pengorganisasian tersebut secara jelas memberikan gambaran bahwa dalam manajemen ada upaya untuk melakukan peran-peran yang berbeda dalam rangka mewujudkan tujuan bersama, meskipun berbeda-beda dalam peran tetapi kesemua peran dan aktivitas tersebut bermuara kepada satu tujuan yaitu pencapaian target-target yang telah disepakati sebelumnya. 

Pencapaian target-target tersebut merupakan aktualisasi darai konsep-konsep yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini memberi pemahaman bahwa ada semacam gerakan aktif dan berkesinambungan berbagai unsur di dalam lembaga, organisasi maupun institusi untuk melakukan berbagai kegiatan yang terstruktur dan tertata rapi, sehingga terjalin keterkaitan yang saling mendukung untuk mewujudkan hasil akhir, hasil akhir tersebut adalah tujuan.

Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan. Pengoragnisasian yang baik akan tercermin dari stuktur organisasi yang meliputi aspek-aspek seperti: pembagian kerja, departemen mentalisasi, badan organisasi normal, rantai perintah dan kesatuan perintah, tingkat hirarki manajemen, saluran komunikasi, penggunaan komite, dan rentan manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tidak dapat dihindarkan.

Berkenaan dengan pengorganisasian ini, Hadari Nawawi (1992) mengemukakan beberapa asas dalam organisasi, diantaranya adalah :
a.         Organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan kebutuhan.
b.        Pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja.
c.         Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab.
d.        Organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol.
e.        Organisasi harus mengandung kesatuan perintah.
f.          Organisasi harus fleksibel dan seimbang.

Ernest Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu :
a.       Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
b.   Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan oleh satu orang.
c.  Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

Manfaat Organisasi
a.        Antara bidang yang satu dengan bidang yang lain dapat diketahui batas-batasnya, serta dapat dirancang bagaimana antar bagian dapat melakukan kerjasama sehingga tercapai sinkronisasi tugas.
b.   Dengan penugasan yang jelas terhadap orang-orangnya, masing-masing mengetahui wewenang dan kewajibannya.
c.       Dengan digambarkannya unit-unit kegiatan dalam sebuah struktur organisasi dapat diketahui hubungan vertikal dan horisontal, baik dalam jalur struktural maupun jalur fungsional

Cara Pengorganisasian
Agar tujuan usaha bersama dapat tercapai dalam tata kerja yang baik, maka sebuah organisasi harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.         Memiliki tujuan yang jelas yang dipahami dan diterima oleh seluruh anggota sehingga dalam organisasi tersebut hanya terdapat satu kesatuan arah. Tujuan seperti ini lazim disebut sebagai visi, berasal dari bahasa Inggris vision, yaitu hasil yang dicita-citakan. Sementara orang mengatakan bahwa rumusan visi ini harus yang umum dan abstrak. Namun, karena visi ini adalah hasil yang akan dicapai, maka ujudnya harus jelas, difahami oleh semua anggota yang akan ikut bersama-sama mencapai tujuan. Dalam organisasi pendidikan, visi ini harus dirumuskan secara jelas dan rinci. Sebagai contoh, sebuah kursus komputer, perlu merumuskan visi dengan jelas agar siapa saja yang ingin belajar komputer di situ mengetahui dan dapat menuntut apabila setelah lulus tidak atau belum mencapai seperti yang dirumuskan dalam visi. Contoh visi: Lembaga kursus komputer ini menyelenggarakan pendidikan yang akan menghasilkan seseorang yang dapat mengoperasikan komputer dalam bentuk olah kata, olah bilangan dan olah gambar dalam tampilan yang bagus.
b.        Memiliki struktur organisasi yang:
-  Menggambarkan adanya satu perintah, adanya keseimbangan tugas, wewenang dan tanggungjawab.
-    Sederhana agar mempermudah jalur dan tidak terlalu banyak orang yang terlibat dalam tanggungjawab.
-  Semua kegiatan terbagi habis sehingga tidak satupun kegiatan yang tidaktertangani, sebaliknya tidak ada satu kegiatan yang mendapat penanganan rangkap.

3. FUNGSI KEPEMIMPINAN
Seorang pemimpin harus memberikan penjelasan, petunjuk serta bimbingan kepada orang-orang yang menjadi bawahannya sebelum dan selama melaksanakan tugas. Walaupun dalam pengorganisasian telah ditentukan pembidangan serta penentuan unit-unit kerja tetapi masih diperlukan adanya penjelasan, petunjuk dan pembimbingan terhadap para petugas yang terlibat baik struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Pengarahan yang dilakukan sebelum memulai bekerja berguna untuk menekankan hal-hal yang perlu ditangani, urutan prioritas, prosedur kerja dan lain-lainnya agar pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien. Pengarahan yang dilakukan selama melaksanakan tugas bagi orang-orang yang terlibat dimaksudkan untuk mengingatkan (refreshing) ataupun meluruskan apabila terjadi penyelewengan atau penyimpangan.

Pimpinan maupun wakilnya dapat memberikan pengarahan dengan cara-cara :
a.   Mengadakan orientasi sebelum seseorang memulai melaksanakan tugas untuk mengenal tempat, situasi, alat-alat kerja, kawan dan sebagainya.
b.        Memberikan petunjuk dan penjelasan mengenai pekerjaan yang akan dilakukan dengan secara lisan maupun tertulis (menjelaskan peraturan atau tatakerja tertulis).
c.   memberikan kesempatan untuk berpartisipasi berupa pemberian sumbangan pikiran demi peningkatan usaha bersama.
d.        Mengikut sertakan pegawai dalam membuat perencanaan.
e.    Memberikan nasehat apabila seorang pegawai mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas.

Seorang pimpinan perlu melakukan kegiatan pengkoordinasian agar :
a.   Diperoleh kekuatan yang menyatu dan integral sehingga gerak organisasi bisa harmonis dan saling menunjang dan tercapai hasil secara efektif dan efisien.
b.  Tidak terdapat kesimpang-siuran kegiatan baik dalam bentuk, arah dan waktu pelaksanaan kerja.
c.   Tidak terdapat konkurensi antar bagian dan sebaliknya terjalin hubungan yang sehat dan saling membantu.

Pimpinan dapat melakukan pengkoordinasian dengan berbagai cara, baik yang bentuknya langsung pada kegiatan melaksanakan tugas maupun secara tidak langsung berupa kondisi yang menunjang. Bentuk antara lain :
a.  Menciptakan kondisi rukun antar pegawai (lebih baik lagi disertai keluarga) agar dalam lembaga kerja para pegawai merasa seperti dengan famili atau kerabat.
b.      Membiasakan adanya kerja saling membantu.
c.    Mengadakan pertemuan berkala untuk membicarakan kemajuan kerja, kesulitan, pengajuan ide atau gagasan dan sebagainya.
d.  Memberikan contoh kerjasama dengan pimpinan sekolah lain atau dengan lembaga-lembaga lain sedemikian rupa rukun dan tampak adanya nilai keuntungan sehingga staf sekolah yang lain merasa ingin meniru

Fungsi kepemimpinan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Pengarahan pada dasarnya akan berkaitan dengan motifasi, komunikasi, dan dinamika kelompok.
a.       Motifasi merupakan suatu tindakan yang mendorong seseorang bertindak atau berperilaku tertentu. Pemahaman terhadap motifasi seseorang merupakan kunci bila mendorong rang lain untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu motifasi merupakan factor penting yang mendukung prestasi kerja disamping tergantung pada kemampuan.

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain atau sekelompok orang. Komunikasi terjadi dengan baik apabila pesan yang diterima orang lain sesuai dengan pesan maksud pengirim pesan. Komunikasi bisa dilakukan secara verbal maupun nonverbal, secara tertulis maupun lisan. Komunikasi merupakan proses yang komponennya meliputi : pengirim, encoding, channel, decoding, penerima, dan umpan balik. Efektifitas komunikasi organisasi dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu saluran informasi formal, struktur organisasi, spesialisasi jabatan, dan pemilikan informasi.

Dinamika Kelompok, kelompok dalam organisasi terjadi karena dibentuk oleh organisasi, dan juga terbentuk karena kepentingan karyawan  dan persahabatan. Kelompok yang dibentuk oleh organisasi dimaksudkan untuk mengerjakan tugas-tugas yang diperlukan organisasi , jadi manajer atau pimpinan tinggal bagaimana mengefektifkan kelompok formal ini. Kelompok informal yang terbentuk terutama karena kepentingan karyawan (interest group) dan persahabatan (friendship group). 

Manajer harus mengarahkan bagaimana kelompok-kelompok informal ini mendukung peningkatan tercapainya organisasi. Kelompok informal mempunyai fungsi sebagai berikut: pertama, kelompok berfungsi memelihara dan memperkuat norma dan nilai yang sama dari anggota kelompok. Kedua berfungsi memberi kepuasan sosial, status, dan keamanan. Ketiga, berfungsi membantu komunikasi anggotanya. Keempat, berfungsi untuk membantumemecahkan masalah baik masalah individu ,kelompok, maupun  organisasi. Kelompok juga bisa bertindak sebagai kelompok referensi  (reference group), kelompok dimana orang akan mengidentifikasidiri dan membandingkan dengan  kelompok tersebut (Mamduh M. H., 1997).

4. FUNGSI PENGAWASAN (CONTROLLING)
Yang dimaksud dengan pengawasan adalah usaha pimpinan untuk mengetahui semua hal yang menyangkut pelaksanaan kerja, khususnya untuk mengetahui kelancaran kerja para pegawai dalam melakukan tugas mencapai tujuan. Kegiatan pengawasan sering juga disebut kontrol, penilaian, penilikan, monitoring, supervisi dan sebagainya. Tujuan utama pengawasan adalah agar dapat diketahui tingkat pencapaian tujuan dan menghindarkan terjadinya penyelewengan. Oleh karena itu pengawasan dapat diartikan sebagai pengendalian

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pengawasan itu perlu dilakukan agar jalannya pelaksanaan kerja dapat diketahui tingkat penyampainnya ke tujuan dan agar tidak terjadi penyimpangan, atau toh sudah terjadi, tidak berlarut-larut. Menurut Mulyani A. Nurhadi (Mulyani, 1983, 9) pengawasan yang disebutkan sebagai kontrol bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas kegiatan kerja yang sudah dilaksanakan dan tingkat efisiensi penggunaan komponen, yang jika hal ini dilaksanakan dalam pendidikan, melihat efisiensi penggunaan komponen pendidikan dan juga komponen lain yang menyertainya dalam proses pendidikan. Jelasnya, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah strategi, metode dan teknik yang telah ditetapkan dalam perencanaan sudah cukup cocok dengan langkah penyampaian tujuan dan dengan resiko yang sekecil-kecilnya.

 Cara Mengadakan Pengawasan
Yang diuraikan dalam cara-cara pengawasan ini bukan semata-mata cara saja tetapi juga menyangkut hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan pengawasan. Hal-hal yang dimaksud adalah :
a.    Bahwa pekerjaan pengawasan tidak boleh dilakukan sebagai pekerjaan semata-mata tetapi harus terbuka, terang-terangan.
b.        Dilakukan terhadap semua bawahan, tidak pilih-pilih.
c.         Harus objektif, tidak disertai rasa sentimen pribadi.
d.    Dilakukan bukan hanya dengan pengamatan melalui mata, tetapi juga dengan indera-indera yang lain.
e.        Dilakukan di segala tempat dan setiap waktu.
f.    Menggunakan catatan secermat mungkin agar data yang terkumpul dapat lengkap, hal ini penting untuk menghindari subjektivitas.
g.         Jika ternyata diketemukan adanya penyimpangan, harus segera ditangani.

 Dikemukakanoleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu:
a.       Penetapan standar pelaksanaan.
b.      Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan.
c.       Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata.
d. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan.
e.       Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.
MANAJEMEN KOMPONEN SEKOLAH

MANAJEMEN KOMPONEN SEKOLAH

5:04:00 AM
A.    Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran
Manajemen kurikulum dan program pengajaran merupakan bagian integral dari manajemen berbasis sekolah mencakup kegiatan perencanaaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada dasarnya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Karena itu, pada level sekolah, yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Pada sisi lain, sekolah mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat serta lingkungan masyarakat setempat.
Kurikulum Muatan Lokal pada dasarnya merupakan perwujudan Pasal 38 ayat 1 Undang-Undang Sistem  Pendidikan Nasional  No. 2 Tahun 1989, yang berbunyi, “Pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaiakan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan”. Sebagai tindak lanjut hal tersebut, muatan lokal telah dijadikan strategi pokok untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kepala sekolah dan guru yang relevan dengan kebutuhan lokal dan sejauh mungkin melibatkan peran serta masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum, baik kurikulum nasional maupun kurikulum lokal, yang diwujudkan melalui proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, kurikuler, dan intruksional (Mulyasa, 2003). Agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif, serta mencapai hasil yang optimal, diperlukan kegiatan manajemen program pengajaran. Manajeman atau administrasi pengajaran adalah keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan di bidang pengajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran terlaksana secara efisien dan efektif.
Untuk menjamin efektivitas pengembangan kurikulum dan program pengajaran dalam MBS, kepala sekolah sebagai pengelolah program pengajaran bersama dengan guru-guru harus menjabarkan isi kurikulum secara lebih rinci dan operasional ke dalam program tahunan, semesteran dan bulanan. Program mingguan atau program satuan pelajaran (SP), wajib dikembangkan oleh guru sebelum melakukan kegiatan belajar-mengajar.

Menurut Mulyasa (2003) beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru, adalah :
1.      Tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin opersional tujuan, makin mudah terlihat dan makin tepat program-program yang dikembangkan untuk mencapai tujuan.
2.      Program itu harus sederhana dan fleksibel.
3.      Program-program yang di susun dan dikembangkan harus sesuia dengan tujuan yang telah ditetapkan.
4.      Program yang dikembangkan harus menyeluruh dan harus jelas pencapaiannya
5.      Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program disekolah.

B.     Manajemen Tenaga Kependidikan
Keberhasilan manajemen berbasis sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan pemimpinnya dalam mengelolah tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Dalam peraturan pemerintah No. 38 Tahun 1992 tentang tenaga kependidikan, pada Pasal 3 Ayat 1 (1) di nyatakan “Tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, mengelolah satuan pendidik, penilik, pengawas, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi, sumber belajar, dan penguji”.
Manajemen tenaga kependidikan (guru dan bukan guru) mencakup :
1.      Perencanaan pegawai
2.      Penerimaan Pegawai
3.      Pembinaan dan Pengembangan pegawai
4.      Promosi dan Mutasi Pegawai
5.      Kompetensi
6.      Penilaian Pegawai
7.      Pemberhentian / pemutusan hubungan kerja atau pension

Semua itu harus dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan Baik dan benar agar apa yang diharapkan tercapai, yakni tersedianya tenaga kependididkan yang diperlukan dengan kualitas dan kemampuan yang sesuai serta dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan berkualitas.
Perencanaan pegawai merupakan kegiatan untuk menentukan kebutuhan pegawai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk sekarang dan masa depan. Penyusunan rencana personalia yang baik dan tepat memerlukan informasi yang lengkap tentang pekerjaan / tugas yang harus dilakukan di lembaga (organisasi).
Pengadaan pegawai merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pada suatu lembaga sesuai dengan formasi (lowongan kerja) yang tersedia sebagai hasil analisis pekerjaan dan deskripsi pekerjaan dan dilakukan sebelumnya, baik jumlah maupun kualitasnya.
Setelah diperoleh dan ditentukancalon pegawai yang akan diterima, kegiatan selanjutnya adalah mengusahakan supaya calon pegawai tersebut menjadi anggota organisasi yang sah sehingga mempunyai hak dan keeajiban sebagai organisasi atau lembaga. Di Indonesia, untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), Profesi atau pengangkatan pertama biasanya diangkat sebagai calon PNS dengan masa percobaab 1 atau 2 tahun, penddapatan gaji 80% dari pokok gaji. Kemudian ia mengikuti latihan prajabatan, dan setelah lulus diangkat menjadi PNS penuh, dengan mendapatkan gaji 100% dari pokok gaji dan penghasilan tambahan lainnya setiap bulan. Setelah pengangkatan pegawai, kegiatan berikutnya adalah penempatan atau penguasaan. Dalam penempattan atau penguasaan ini diusahakan adanya konkurensi yang tinggi antara tugas yang menjadi tanggung jawab pegawai dengan karakteristik pegawai. Untuk mencapai tingkat konkurensi yang tinggi dan membantu personil supaya brnar-benaar siap secara fisik dan mental untuk melaksanakan tugas-tugasnya, perlu dilakukan fungsi orientasi, baik sebelum maupun sesudah penempatan.
Pemberhentian pegawai dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni :
1.      Pemberhentian atas permohonan sendiri, misalnya karena pindah lapangan pekerjaan yang bertujuan untuk memperbaiki nasib.
2.      Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah, bisa dilakukan dengan beberapa alasan (Mulyasa, 2003) :
a.       Pegawai yang bersangkutan tidak cukup dan tiidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.
b.      Perampingan atau penyederrhanaan organisasi.
c.       Peremajaan.
d.      Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat melaksanaan tugasnyan dengan baik.
e.       Melakukan pelanggaran tindak pidana sehingga di hukum penjara atau kurungan.
f.       Melanggar sumpah atau janji Pegawai Negeri Sipil.
3.      Pemberhentian sebab lain-lain, seperti pegawai yang bersangkutan meninggal dunia, hilang, habis menjalani cuti di luar tanggungan Negara dan tidak melaporkan diri kepada yang berwenang, serta mencapai batas usia pensiun.

Penilaian bagi tenaga kependidikan difokuskan pada prestasi individu dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya penting bagi sekolah, tetapi juga bagi pegawai yang bersangkutan. Bagi para pegawai, penilaian berguna sebagai umpan balik berbagi hal, seperti berbagai kemampuan, kelebihan, kekurangan dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk mencapai tujuan, jalur, rencana, dan pengembangan karir.
Tugas Kepala Sekolah dalam kaitannya dengan manajemen tenaga kependidikan bukanlah pekerjaan yang mudah karna tidak hanya megusahakan tercapainya tujuan sekolah, tetapi juga tujuan tenaga kependidikan (guru dan pegawai) secara pribadi.

C.    Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan atau manajemen peserta didik merupakan salah satu bidang operasional Manajemen Berbasis Sekolah. Manajemen Kesiswaan adalah penataan dan pengaturan kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik, yakni mulai masuk sampai dengan keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur kegiatan-kegiatanbidang kesiswaan agar proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, dan teratur serta mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, bidang manajemen kesiswaan memiliki tiga tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu penerimaan siswa baru, kegiatan kemajuan belajar, serta bimbingan dan pembinaan disiplin. Berdasarkan ketiga tugas utama tersebut, Sutisna (1985) merinci tanggung jawab sekolah dalam mengelolah bidang kesiswaan sebagai berikut :
1.      Kehadiran murid di sekolah dan masalah-masalah yang berhubungan dengan itu
2.      Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan penunjukan murid kelas dan program studi
3.      Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar
4.      Program supervise bagi murid yang mempunyai kelainan, seperti penggajaran, perbaikan, dan pengajaraan luar biasa
5.      Pengendalian disiplin murid
6.      Program bimbingan dan konseling
7.      Program kesehatan dan keamanan
8.      Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional.

Keberhasilan, kemajuan dan prestasi belajar para siswa memerlukan data yang otentik, dapat dipercaya, dan memiliki keabsahan. Data ini diperlukan untuk mengetahui dan mengontrol keberhasilan atau prestasi kepala sekolah sebagai manajer pendidikan di sekolahnya. Kemajuan belajar siswa ini secara periodic harus dilaporkan kepada orang tua, dengan menggunakan Buku Laporan Pendidikan sebagai masukan untuk berpartisipasi dalam proses pendidikan dan membimbing anaknya belajar.
Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan anak, tetapi juga sikap kepribadian, serta aspek sosial emosional, di samping keterampilan-keterampilan lain. Sekolah tidak hanyya beertanggung jawab memberikkan ilmu pengetahuan, tetapi memberikan bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional, dan sosial sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Untuk itu, di sekolah perlu dilakukan pencatatan dan ketatalaksanaan kesiswaan, ddalam bentuk buku induk, buku klapper, buku laporan keadaan siswa, buku presensi siswa, buku lapor, ddafttar kenaika kelas, buku mutasi dan sebagainya.

Beberapa peranan guru dalam manajemen kesisswaan (Soetjipto dan Kosasi, 1994), adalah sebagai berikut :
a.       Dalam penerimaan siwwa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian.
b.      Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya.
c.       Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru mempunyai andil yang besar juga. Guru diharapkan mampu mencatat / merekam kehadiran siswa meskipun dengan sederhana tettapi harus baik dan benar.
d.      Dalm memotivasi siswa untuk senantiasa dapat berprestasi tinggi, guru juga harus dapat menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut.
e.       Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik, peranan guru sangat penting, karna guru dapaat menjadi model bagi para siswanya. Disamping itu, guru juga harus mampu mengambil keputusan secara bijaksana dan konsisten untuk memberikan ganjaran dan hukuman kepada para siswa yang pantas mendapatkannya.

D.    Manajemen Keuangan dan Pembiayaan
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efisiensi dan efektivitas pengelolaan pendidikan. Hal tersebut lebih terasa lagi dalam implementasi manajemen berbasis sekolah, yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.
            Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah (Mulyasa, 2003), secara garis besar dapat dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu :
1.      Pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun kedua-duanya bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan.
2.      Orang tua atau peserta didik (siswa).
3.      Masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , Bab XIII pasal 46, dinyatakan bahwa “Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat”. Adapun dimensi pengeluaran meliputi :
1.      Biaya Rutin, adalah biaya yang harus dikeluarkan dari tahun ke tahun, seperti gaji pegawai (guru dan non guru), serta biaya operasional, biaya pemeliharaan gedung, fasilitas dan alat-alat pengajaran (barang-barang habis pakai).
2.      Biaya Pembangunan, misalnya biaya pembelian atau pengembangan tanah, pembangunan gedung, perbaikan atau rehab gedung, penambahan furniture, serta biaya atau pengeluaran lain untuk barang-barang tidak habis pakai.

Tugas manajemen keuangan dapat dibagi tiga fase (Mulyasa, 2003), yaitu :
1.      Financial Planning (Perencanaan Finansial) merupakan kegiatan mengkoordinasi semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan.
2.      Implementation Involves Accounting (Pelaksanaan Anggaran) ialah kegiatan berdasarkan rencana yang telah dibuat  dan kemungkinan terjadi penyesuaian jika diperlukan.
3.      Evaluation Involves merupakan proses evaluasi terhadap pencapaian sasaran.

Komponen utama manajemen keuangan adalah sebagai berikut :
a.       Prosedur anggaran
b.      Prosedur akuntansi keuangan
c.       Pembelanjaan, pergudangan, dan prosedur pendistribuan
d.      Prosedur investasi
e.       Prosedur pemeriksaan

Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan ini menganut asas pemisahan tugas antara lain :
1.      Otorisator, adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran.
2.      Ordonator, adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atass segala tinddakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan.
3.      Bendaharawan, adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai deengan uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.

E.     Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat dan media pengajaran. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah dan lain sebagainya.
            Manajemen saran dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan konstribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, serta penghapussan dan penataan.

F.     Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Sekolah berada di tengah-sngah masyarakat dan dapat dikatakan sebagai pisau bermata dua. Mata yang pertama adalah menjaga kelestarian nili-nilai budaya positf yang ada dalam masyarakat, agar pewarisan nilai-nilai masyarakat itu berlangsung dengan baik. Mata yang kedua adalah sebagai lembaga yang mendorong perubahan nilai dan tradisi itu sesuai dengan kemajuan dan tuntutan kehidupan serta pembangunan (Soetjipto dan Kosasi, 1994).
            Hubungan sekolah dengan masyarakat pada dasarnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Dalam hal ini, sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1992, tentang Peran serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional, hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan :
1.      Memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak
2.      Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat
3.      Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan masyarakat.

Kepala Sekolah di tuntut untuk senantiasa berusaha membina hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efisien dan efektif. Hubungan kerja sama yang harmonis akan membentuk :
1.      Saling pengertian antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan lembaga-lembaga lain yang ada di masyarakat, termasuk dunia kerja
2.      Saling membantu antara sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing
3.      Kerjasama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan di sekolah.

G.    Manajemen Lingkungan Sekolah
Manajemen layanan khusus meliputu manajemen perpustakaan, kesehatan dan keamanan sekolah. Manajemen komponen-komponen tersebut merupakan bagian penting dari MBS yang efisien dan efektif.
            Manajemen layanan khusus yang lain adalah layanan kesehatan  dan keamanan. Sekolah sebagai satuan pendidikan yang bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan proses pembelajaran, tidak hanya bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap saja, tetapi harus menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani peserta didik.
            Selain itu, sekolah juga perlu memberikan pelayanan Keamanan kepada peserta didik dan para pegawai yang  ada di sekolah agar mereka dapat belajar dan melaksanakan tugas dengan tenang dan nyaman

PENGERTIAN DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

8:54:00 AM
PENGERTIAN 

1. Harold Knoontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles Of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapainan suatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.

2. George R Terry dalam bukunya yang berjudul “Principles Of Manjemen” memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan , dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.

3. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
PENGERTIAN DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.

2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.

3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading / Actuating
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.

4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

Fungsi-fungsi tersebut harus ada agar mendapatkan hasil manajemen yang maksimal untuk perusahaan atau organisasi.

Prinsip Dan Unsur-Unsur Manajemen

7:50:00 AM
1. Prinsip Manajemen
Henry Fayol dikenal sebagai pelopor manajemen modern. Banyak pendapatnya menjadi dasar dari praktik manajemen sampai sekarang. Salah satunya adalah prinsip-prinsip manajemen yang terdiri dari 14 prinsip, yaitu sebagai berikut:

1. Pembagian Kerja (Division of Labor)
Pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah pada spesialisasi. Semakin seseorang terspesialisasi, semakin efisien dan efektif orang tersebut melaksanakan pekerjaan.

2. Otoritas/Wewenang (Authority)
Dalam pelaksanaan tugas, manager harus memberi perintah kepada bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan. Meskipun manajer memiliki otoritas untuk memerintah, ia tidak akan selalu mendapat respons yang positif dari bawahan. Hal ini dapat terjadi jika ia tidak memiliki otoritas pribadi, misalnya keahlian yang sesuai.

3. Disiplin (Discipline)
Anggota organisasi harus patuh pada aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-rambu organisasi. Menurut Henry Fayol, disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik di semua jenjang organisasi. Contohnya, tiap tahun diberikan penghargaan pada pegawai yang selalu hadir tepat waktu dan memberi teguran kepada pegawai yang bermalas-malasan.

4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk suatu pekerjaan. Henry Fayol mengatakan kalau seorang karyawan harus bertanggung jawab kepada beberapa atasan akan dapat mengakibatkan petunjuk yang bertentangan dan otoritas yang membinggungkan.

5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani seorang manajer dengan satu perencanaan saja. Sebaiknya, pada suatu perusahaan jangan sampai satu pekerjaan ditangani oleh dua orang karena bisa mengakibatkan kesimpangsiuran.

6. Mengutamakan Kepentingan Bersama di atas Kepentingan Pribadi (Subordination of Individual Interest to the CommonGood)
Pada setiap organisasi, kepentingan organisasi secara keseluruhan harus lebih penting dibanding kepentingan
perorangan.

7. Pemberian Upah (Renumeration)
Pemberian balas jasa harus adil, baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan.

8. Pemusatan atau Sentralisasi (Centralization)
Pengambilan keputusan yang banyak menggunakan pertimbagan atasan disebut sentralisasi. Sebaliknya, pengambilan keputusan dengan menampung aspirasi bawahan disebut desentralisasi. Henry
Fayol percaya bahwa manajer harus memikul tanggung jawab terakhir, tetapi ia harus member otoritas yang cukup agar bawahan dapat mengembangkan diri. Namun, yang terpenting adalah menentukan jenjang sentralisasi atau desentralisasi yang terbaik.

9. Jenjang Jabatan (The Hierarchy)
Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis-garis yang rapi dalam bagan organisasi. Bagan ini menunjukkan kedudukan manajer dari puncak sampai ke jenjang bawah.

10. Tata Tertib (Order)
Sarana dan manusia harus berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Khususnya manusia. Manusia harus berada pada pekerjaan yang cocok baginya.

11. Kesamaan (Equity)
Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua bawahannya.

12. Kestabilan Staff (Stability of Staff)
Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi kelancaran kegiatan perusahaan.

13. Inisiatif (Initiative)
Bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan rencananya, walaupun bisa saja ada kesalahan.

14. Semangat Korps (Esprit de Corps)
Menggalakkan semangat kerja sama kelompok dapat menimbulkan rasa bersatu. Menurut Henry Fayol, faktor sekecil apapun dapat membantu  menumbuhkan semangat. Ia menyarankan untuk lebih menggunakan komunikasi lisan daripada tertulis atau komunikasi formal sepanjang hal itu memungkinkan.
Prinsip Dan Unsur-Unsur Manajemen

2. Unsur Manajemen
Menurut Harrington Emerson dalam Public Administration,
manajemen mempunyai lima unsur (5M), yaitu sebagai berikut:

a. Manusia (Men). Di antara sumber daya yang produktif, manusia dianggap paling penting. Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi tergantung pada manusia. Uang, mesin, bahan, dan metode tidak ada gunanya jika manusia tidak tahu bagaimana menggunakannya dengan benar. Untuk alasan ini, perusahaan bisnis progresif melatih dan memperlakukan karyawan mereka dengan baik.

b. Uang (Money). Jelas, uang juga sangat penting. Uang diperlukan dalam menjalankan usaha organisasi. Tanpa uang, tidak mungkin kita memperoleh bahan dan mesin. Uang juga diperlukan untuk membayar biaya operasional, seperti gaji, listrik, air dan tagihan telepon.

c. Bahan (Materials). Bahan diperlukan dalam penciptaan produk. Misalnya, produksi padi atau jagung, bibit, pupuk, dan pestisida merupakan bahan produksi.

d. Mesin (Machines). Produksi modern memerlukan penggunaan mesin. Mesin lebih efisien dan ekonomis. Namun, di negara-negara miskin, dengan banyaknya penduduk, penggunaan mesin kurang direkomendasikan dalam produksi barang dan jasa. Alasan utama adalah di negara-negara itu tenaga kerja lebih murah. Selain itu dengan padat karya, angka pengangguran dapat dikurangi.

e. Metode (Methods). Metode sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Metode mengacu pada teknologi atau teknik produksi.

Jenjang Manajemen

7:46:00 AM
Organisasi atau badan usaha umumnya mempunyai sedikitnya tiga jenjang manajemen, yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen pelaksana.

1. Manajemen Puncak (Top Management)

Manajemen puncak adalah jenjang manajemen tertinggi. Jenjang manajemen tertinggi atau puncak biasanya terdiri atas dewan direksi dan direktur utama. Dewan direksi mempunyai tugas memutuskan hal-hal yang sangat penting sifatnya bagi kelangsungan hidup perusahaan. Manajemen puncak bertugas menetapkan kebijakan operasional dan membimbing interaksi organisasi dengan lingkungan.

2. Manajemen Menengah (Middle Management)

Manajemen menengah biasanya memimpin suatu divisi atau departemen. Tugasnya adalah mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan manajemen puncak. Manajemen menengah bertanggung jawab kepada manajemen puncak.

3. Manajemen Pelaksana (Supervisory Management)

Manajemen pelaksana adalah manajemen yang bertugas menjalankan rencana-rencana yang dibuat manajemen menengah. Selain itu, manajemen pelaksana juga mengawasi para pekerja dan bertanggung jawab kepada manajemen menengah.
Jenjang Manajemen
Jenjang Manajemen

Definisi Pemasaran Dan Manajemen Pemasaran

Definisi Pemasaran Dan Manajemen Pemasaran

6:05:00 AM
Definisi Pemasaran
Definisi Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Definisi lainnya, Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas dari manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen Pemasaran
Pada dasarnya manajemen itu terdiri atas perancangan dan pelaksanaan rencana-rencana. Dalam membuat suatu perencanaan, dibutuhkan kemampuan untuk membuat strategi dan rencana. Untuk rencana jangka panjang maka dibutuhkan waktu yang lebih banyak. Sedangkan untuk pelaksanaan rencana tersebut, dia harus mendelegasikan keputusan-keputusannya yang rutin dilakukan setiap hari kepada para bawahan.

Secara umum manajemen mempunyai tiga tugas pokok, yaitu :
1. Mempersiapkan rencana/strategi umum bagi perusahaan
2. Melaksanakan rencana tersebut
3. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut dalam pelaksanaannya. (untuk mengukur hasil dan penyimpangannya serta untuk mengendalikan aktivitas).

Sehingga yang dimaksud dengan manajemen pemasaran, menurut Philip Kotler adalah :Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi.

Untuk membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat penting agar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Penerapan merupakan kegiatan untuk menjalankan rencana. Fungsi pengawasan adalah untuk mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan.
Definisi Sistem Informasi, Sistem Komputer Dan Sistem Informasi Manajemen

Definisi Sistem Informasi, Sistem Komputer Dan Sistem Informasi Manajemen

12:31:00 AM
Definisi Sistem Informasi
Sistem adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. 

Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK.Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.

Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan.Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.

Sistem Komputer
Sistem komputer adalah kumpulan dari elemen-elemen computer (hardware, software, brainware) yang saling berhubungan (terintegrasi) dan saling berinteraksi untuk melakukan pengolahan data dengan tujuan menghasilkan informasi sesuai dengan yang diharapkan.

Perangkat computer harus bisa difungsikan secara komperehensif (kompak dan bersama-sama) dalam melaksanakan tugasnya yaitu dalam mengolah data atau informasi.Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data agar menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan system computer (computer system) yang elemennya terdiri dari hardware, software, dan brainware. Ketiga elemen system computer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk kesatuan yang saling mendukung untuk bekerja sama. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software, demikian juga sebaliknya. Dan keduanya tidak akan bermanfaat apabila tidak ada manusia (brainware) yang mengoperasikannya dan mengendalikannya

Sistem Informasi Manajemen
SIM dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.

Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu

PENGERTIAN HARGA DAN STRATEGI PENENTUAN HARGA

11:55:00 PM
1. Pengertian Harga
Harga, nilai dan faedah (utility) merupakan konsep-konsep yang sangat berkaitan. Utility adalah atribut suatu produk yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang kekuatan barang untuk dapat menarik barang lain dalam pertukaran. Dalam perekonomian kita sekarang ini untuk mengadakan pertukaran atau untuk mengukur nilai suatu produk kita menggunakan uang, bukan sistem barter. Jumlah uang yang digunakan didalam pertukaran tersebut mencerminkan tingkat harga dari suatu barang.

“Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.” 
PENGERTIAN HARGA DAN STRATEGI PENENTUAN HARGA
PENGERTIAN HARGA DAN STRATEGI PENENTUAN HARGA 

4.2. Tujuan Penetapan Harga
Dalam strategi penentuan harga, manajer harus menetapkan dulu tujuan penetapannya. Tujuan ini berasal dari perusahaan itu sendiri yang selalu berusaha menetapkan harga barang dan jasa setepat mungkin. Banyak perusahaan yang mengadakan pendekatan terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan yang hendak dicapainya. 

Keputusan untuk menetapkan harga sering melibatkan kepentingan pimpinan (top manager) terutama untuk produk baru. Penentuan tingkat harga tersebut biasanya dilakukan dengan mengadakan beberapa perubahan untuk menguji pasarnya, apakah menerima atau menolak ?. Jika pasar menerima penawaran tersebut maka harga itu sudah sesuai. Tetapi jika mereka menolak maka harga tersebut perlu diubah secepatnya. Jadi ada kemungkinan keliru tentang keputusan harga yang diambil oleh manajer.

Sehingga kita perlu meninjau apakah yang menjadi tujuan bagi penjual dalam menetapkan harga produknya. Tujuan-tujuan tersebut adalah : 
Meningkatkan penjualan 
Mempertahankan dan memperbaiki market share 
Stabilitas harga 
Mencapai target pengembalian investasi 
Mencapai laba maksimum 

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam kenyataannya, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku dipasaran. Misalnya pada periode Resesi, yang merupakan suatu periode dimana ada keputusan Pemerintah 15 November 1978 yang menentukan nilai tukar $ 1,- (satu dolar) Amerika dari Rp. 415,- menjadi Rp. 625,-. Sehingga terjadilah reaksi-reaksi dari kalangan masyarakat bisnis. Reaksi spontan terhadap keputusan tersebut adalah adanya kenaikan harga-harga barang, khususnya kenaikan harga barang-barang mewah, barang impor dan barang-barang yang dibuat dengan bahan atau komponen dari luar negeri.

2. Penawaran dan Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar. Hubungan antara harga dengan permintaan dapat digambarkan dalam bentuk kurve, disebut kurve permintaan.

Penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar. Hubungan antara harga dengan jumlah yang ditawarkan dapat digambarkan dalam bentuk kurve, disebut kurve penawaran.

3. Elastisitas Permintaan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar. Selain mempengaruhi penentuan harga, sifat permintaan pasar ini juga mempengaruhi volume yang dapat dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume penjualan ini berbanding terbalik, artinya jika terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan sebaliknya.

Inelastis
Jika permintaan itu bersifat inelastis, maka perubahan harga akan mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume penjualannya.

Elastis
Apabila permintaan itu bersifat elastis, maka perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan dalam perbandingan yang lebih besar.

Unitary Elasticity
Apabila permintaan itu bersifat unitary elasticity, maka perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah yang dijual dalam proporsi yang sama. Dengan kata lain, penurunan harga sebesar 10% akan mengakibatkan naiknya volume penjualan sebesar 10%.

4. Persaingan
Harga jual beberapa barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. Barang-barang dari hasil pertanian dijual dalam keadaan persaingan murni (pure competition). Dalam persaingan ini penjual yang berjumlah banyak aktif menghadapi pembeli yang berjumlah banyak pula. Sehingga dengan banyaknya jumlah penjual dan pembeli menyulitkan penjual perorangan untuk menjual dengan harga lebih tinggi. Macam persaingan yang lain :

Persaingan tidak sempurna
Untuk barang-barang yang dihasilkan dari pabrik (barang-barang manufaktur) dengan merk tertentu kadang-kadang mengalami kesulitan dalam pemasarannya. Hal ini dapat disebabkan karena harganya lebih tinggi dari barang sejenis dengan merk lain. Keadaan pasar seperti mi disebut persaingan tidak sempurna (imperfect competition), di mana barang tersebut telah dibedakan dengan memberikan merk.

Oligopoli 
Dalam keadaan oligopoli beberapa penjual menguasai pasar, sehingga harga yang ditetapkan dapat lebih tinggi daripada kalau dalam persaingan sempurna

Monopo!i 
Dalam keadaan monopoli jumlah penjual yang ada di pasar hanya satu, sehingga penentuan harga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : 

- permintaan barang bersangkutan 
- harga barang-barang substitusi/pengganti 
- peraturan harga dan pemerintah 

5. Biaya 
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya, baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya non operasi, akan rnenghasilkan keuntungan. 

6. Tujuan Perusahaan 
Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Setiap perusahaan tidak selaiu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain : 
Laba maksimum 
Volume penjualan tertentu 
Penguasaan pasar 
Kembalinya modal yang tertanam dalain jangka waktu tertentu. 

7. Pengawasan Pemerintah 
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli. 

4. Keputusan Tentang Harga 
Ada beberapa keputusan menyangkut penentuan harga, temasuk harga tertentu yang dibebankan kepada masing-masing produk atau jasa yang dipasarkan. Tetapi harga itu juga dapat ditentukan oleh pembeli yang membeli produk atau jasa perusahaan. 

Perusahaan juga harus mengambil keputusan tentang perlu/tidaknya memberikan potongan untuk pembayaran yang lebih awal. Jika perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk mernberikan potongan tunai, maka perlu ditentukan kapan seorang pembeli akan menerima potongan tunai dan berapa besar jumlah potongannya. Dan apakah potongan tersebut diperuntukkan bagi penyalur juga.

Semua keputusan dan masalah tersebut sebenarnya cukup sulit ditentukan apalagi bagi perusahaan yang menjual berbagai macam produk. Hal ini disebabkan karena setiap jenis produk memerlukan penetapan harga yang berbeda-beda. 

Pada masa lampau, keputusan-keputusan seperti itu cenderung bersifat pasif di mana perusahaan menggunakan praktek penetapan harga dari pesaing. Sekarang, dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, perusahaan-perusahaan berubah meningkatkan efisiensi cara produksinya dan menekan biaya. Semua ini ditujukan untuk menekan harga supaya mendapatkan posisi yang baik dalam persaingan. 

5. Prosedur Penetapan Harga 
Jika tujuan penetapan harga sudah ditentukan, maka manajemen dapat mengalihkan perhatian pada prosedur penentuan harga barang atau jasa yang ditawarkan. Prosedur penentuan harga yang dipakai melputi enam tahap, yaitu: 

1. Mengestimasikan Permintaan untuk Barang Tersebut 
Dalam tahap pertama ini, penjual membuat estimasi permintaan barangnya secara total. Hal ini lebih mudah dilakukan terhadap permintaan barang yang ada dibandingkan dengan permintaan barang baru. Pengestimasian perrnintaan tersebut dapat dilakukan dengan :

a. Menentukan harga yang diharapkan (expected price), yaitu harga yang diharapkan dapat diterima oleh konsumen, 
b. Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat harga. Hal ini menyangkut pula pertimbangan tentang masalah elastisitas permintaan suatu barang. Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat harga yang berbeda adalah penting juga dalam hubungannya dengan penentuan break-even point. 

2. Mengetahui Lebih Dulu Reaksi dalam Persaingan
Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijaksanaan penentuan harga bagi perusahaan atau penjual. Oleh karena itu penjual perlu mengetahui reaksi persaingan yang terjadi dipasar mengetahui reaksi persaingan yang terjadi di pasar serta sumber-sumber penyebabnya. Adapun sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari :
- Barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain. 
- Barang pengganti atau substitusi. 
- Barang-barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama menginginkan uang konsumen. 

3. Menentukan Market Share yang Dapat Diharapkan
Perusahaan yang agresif selalu menginginkan market share yang lebih besar. Kadang-kadang, perluasan market share harus dilakukan dengan mengadakan periklanan dan bentuk lain dan persaingan bukan harga. Market share yang diharapkan rersebut akan dipengaruhi oleh kapasitas produksi yang ada, biaya ekspansi, dan mudahnya memasuki persaingan. 

4. Memilih Strategi Harga untuk Mencapai Target Pasar 
Dalam hal ini penjual dapat memilih di antara dua macam strategi harga yang dianggap paling ekstrim, yaitu : skim-the-cream-pricing dan penetration pricing 

5. Mempertimbangkan Politik Pemasaran Perusahaan 
Tahap selanjutnya dalam prosedur penentuan harga adalah mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan dengan melihat pada barang, sistem distribusi, dan program promosinya. Perusahaan tidak dapat menentukan harga suatu barang tanpa mempertimbangkan barang lain yang dijualnya. Demikian pula dalam saluran distribusinya, harus diperhatikan ada atau tidaknya penyalur yang juga menerima sebagian dari harga jual. 

6. Penentuan Harga Dasar dan Laba yang Diharapkan 
Dalam kaitannya dengan prosedur penetapan harga maka perlulah ditentukan berbagai alternatif harga untuk mengetahui seberapa besar laba yang bisa diharapkan. Alternatif-alternatif tersebut akan tergantung pada pemilihan perusahaan dan elastisitas yang ada. Dengan semakin luas jarak masing-masing alternatif harga dan semakin besar elastisitas permintaannya, maka semakin banyak pula alternatif harga yang harus dipertimbangkan.

Titik break-even ini sangat penting karena dapat menunjukkan tingkatan operasi yang menguntungkan. Adanya peningkatan dalam permintaan atau penurunan dalam biaya total akan memperluas tingkat operasi yang menguntungkan dan meningkatkan laba.

7. Penetapan Harga Dasar dalam Kondisi yang Tidak Pasti

Dalam pembahasan tentang penentuan harga dasar, kita telah melihat bahwa hal ini penting bagi perencanaan pemasaran untuk mengestimasi volume penjualan pada masing-masing alternatif harga, dan ini semakin sulit dengan semakin tidak pastinya keadaan.

8. Metode Praktis
Penetapan harga barang dan jasa yang efisien sering merupakan masalah yang sulit bagi sebuah perusahaan. Penetapan ini didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan dan laba, tetapi kombinasi optimal dari faktor-faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produknya, pasarnya, dan tujuan perusahaan.Teknik yang sering dipakai dalam penetapan harga adalah :

1. Penetapan Harga Mark-up (Mark up Pricing)
Mark up merupakan jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual.

Jadi mark-up tersebut dipakai untuk menutup biaya overhead dan laba bagi perusahaan. Biasanya mark-up ini ditentukan dengan persentase dari biaya produk atau harga jualnya. Biasanya para pedagang besar dan pengecer lebih banyak menentukan mark-up nya berdasarkan harga jual, sedangkan produsen menentukan mark-up nya berdasarkan biaya.

Harga Jual = Biaya Produk + Mark Up
Harga Jual = Biaya Produk + (% x Biaya Produk)
Harga Jual = Biaya
(1 - % Mark up)

Kotler menyatakan bahwa salah satu alasan menggunakan mark up pricing adalah karena kurangnya ketidak pastian pada biaya daripada permintaan. Dengan mendasarkan pada biayanya, penetapan harga ini menjadi lebih sederhana dan penjual tidak perlu membuat penyesuaian harga terhadap permintaan.

2. Penetapan Harga Break Even (Break Even Pricing)
Dalam Break-Even Pricing dapat diketahui tentang bagaimana satu satuan produk itu dijual pada harga tertentu untuk mengembalikan dana yang tertanam dalam produk tersebut.

3. Penetapan Harga Rate of Return (Rate of Return Pricing)
Kebijaksanaan penetapan harga untuk mencapai tingkatan pengembalian investasi (rate of return on investment) merupakan kebijaksanaan yang banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar. Faktor utama untuk dapat dilaksanakannya prosedur tersebut adalah :
· Estimasi permintaan
· Penggunaan fasilitas

Tingkat pengembalian pada Investasi (return on investment) dapat dicari dengan rumus :
ROI = Laba x 100 %
Investasi

Adapun masalah-masalah yang dihadapi dalam rate of return pricing, adalah :
· Pengestimasian penjualan yang dipakai untuk menentukan harga meskipun jumlah unit yang terjual itu sendiri merupakan fungsi harga.
· Rate of return pricing ini dapat menimbulkan fluktuasi dalam keuntungan karena jumlah penghasilan yang diterima langsung dipengaruhi oleh estimasi penjualan.

4.Penetapan Harga Biaya Variabel (Variabel Cost Pricing)
Penetapan harga biaya variabel ini didasarkan pada suatu ide bahwa biaya total tidak selalu harus ditutup untuk menjalankan kegiatan bisnis yang menguntungkan. Sistem penetapan harga biaya variabel ini dapat dipakai untuk menentukan harga minimum yang dapat dikuasai.

Penetapan harga biaya variabel ini sering dijumpai dalam situasi dimana biaya tetap merupakan bagian yang besar dalam biaya total. Perusahaan angkutan kereta api dan perusahaan penerbangan adalah dua contoh industri yang memerlukan biaya tetap tinggi dan sering memakai penetapan harga biaya variable untuk meningkatkan volumenya. Sebagai contoh, mereka sering memberikan reduksi kepada anak-anak sekolah atau rombongan tertentu.

5. Penetapan Harga Beban Puncak (Peak Load Pricing)
Peak-load pricing ini dapat dipakai bila jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan sangat terbatas, dan permintaan pembeli cenderung berubah di kemudian hari. Sebagai contoh perusahaan telepon telah menggunakan kapasitas untuk melayani 97 % langganannya selama periode ramai meskipun pada akhir pecan dan malam hari sering menganggur. 

Dengan peak load pricing ini, perusahaan dapat menaikkan tarif diatas biaya rata-rata selama periode permintaan tinggi dan mengurangkan pada biaya variabelnya diluar periode ramai. Tarif rendah yang dikenakan pada jam-jam /hari-hari tidak ramai kemungkinan dapat meningkatkan pendapatan dengan menarik langganan yang jarang menggunakan telepon.

Perusahaan telepon sering menggunakan peak load pricing dalam penentuan tariff untuk hubungan langsung jarak jauh

Contoh lain dari penggunaan teknik ini adalah pada pertunjukan bioskop dimana tariff yang lebih rendah dikenakan pada jam-jam siang hari (permintaan relatif sedikit). Jadi peak load pricing memiliki keuntungan, antara lain :
Menekan permintaan pada periode ramai
Meningkatkan permintaan pada periode tidak ramai
Meningkatkan efisiensi penggunaan fasilitas yang ada.
Older Posts
Subscribe to: Posts (Atom)

Popular Posts

  • SOAL CERDAS CERMAT SD DAN JAWABANNYA
    Berikut adalah Contoh Soal Cerdas Cermat Anak SD dan jawabannya yang sering muncul/dipertanyakan 1.Rangka manusia tersusun atas rangka kepa...
  • Pengertian Promosi Menurut Para Ahli
    Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk...
  • Pengertian Motivasi Diri Dan Teori Motivasi
    Pengertian Motivasi Diri Motivasi Diri adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Kita...
  • PENGERTIAN HARGA DAN STRATEGI PENENTUAN HARGA
    1. Pengertian Harga Harga, nilai dan faedah (utility) merupakan konsep-konsep yang sangat berkaitan. Utility adalah atribut suatu produk ...
  • PENGERTIAN SEMANTIK DAN PRAGMATIK
    SEMANTIK Semantik ialah bidang yang mengkaji selok-belok makna. Oleh sebab, makna merupakan ciri semua sistem lambang, maka pada kebias...
  • TUJUAN DAN MANFAAT PENDIDIKAN INKLUSIF
    Pendidikan inklusif dimaksudkan sebagai sistem layanan pendidikan yang mengikut-sertakan anak berkebutuhan khusus belajar bersama dengan an...

Labels

  • A (23)
  • Administrasi (13)
  • B (25)
  • Belajar (33)
  • C (5)
  • D (5)
  • Definisi (80)
  • Drama (4)
  • Faktor faktor (5)
  • Filsafat (7)
  • Fungsi (18)
  • Geografi (7)
  • Gerhana (3)
  • Ilmu Komunikasi (6)
  • Jenis - Jenis (10)
  • Karakter (6)
  • Karya Tulis (29)
  • Komunikasi (8)
  • Makalah (5)
  • Manajemen (18)
  • Metode Pembelajaran (12)
  • P (5)
  • PENDIDIKAN INKLUSIF (5)
  • PTK (4)
  • Pemasaran (14)
  • Pembelajaran (6)
  • Pendidikan (26)
  • Penelitian (5)
  • Pengertian (294)
  • Pengertian Komunikasi (5)
  • Pengertian Menurut Para Ahli (58)
  • Pengertian Secara Umum (14)
  • Penjualan (8)
  • Pentingnya Pengawasan (1)
  • Peradapan (5)
  • Prinsip (6)
  • Produk (14)
  • S (21)
  • SEKRETARIS (8)
  • Sejarah (25)
  • Seni (19)
  • Seni Rupa (10)
  • Sistem (18)
  • Tujuan (12)

Popular Posts

  • Pengertian Renang, Sejarah Renang, Macam-Macam Gaya Renang Dan Manfaat Berenang
  • Pengertian, Bagian Bagian GENERATOR (MAKALAH MESIN GENERATOR AC)
  • Pengertian Produk Menurut Para Ahli
  • Contoh Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
  • Pengertian Dan Definisi aplikasi Menurut Para Ahli
close
close

Contoh Contoh Proposal

  • CONTOH-CONTOH PROPOSAL
    CONTOH MAKALAH: KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA
  • Ragam Cara Beternak
    Beternak Kakak Tua || CONTOH MAKALAH TENTANG KAKAK TUA
  • Daftar Tanaman Obat
    Manfaat Buah Delima Untuk Kesehatan Dan Kecantikan
Copyright © 2015 Blog Definisi | Pengertian. All rights reserved. My Notes Template. Simple Default Template edited by RT Media ™. Powered by Login