• Home
  • About
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Blog Definisi | Pengertian

Blog Definisi | Pengertian
  • Home
  • Definisi
  • Pengertian
  • Pemasara
  • Produk
  • Karya Tulis
  • Seni
  • Sistem
  • SEKRETARIS
Home → Semua Post Berkategori Seni Rupa
Showing posts with label Seni Rupa. Show all posts
Showing posts with label Seni Rupa. Show all posts

TARI GAMBYONG || PENGERTIAN DAN KEISTIMEWAAN TARI GAMBYONG

10:20:00 AM
A. Deskripsi
Tari Gambyong adalah suatu tarian yang disajikan untuk penyambutan tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Biasanya penarinya rata-rata masih muda dan berparas cantik. Sebagai suatu bentuk performance art, tari Gambyong menyajikan santapan estetis tersendiri bagi siapa saja yang menyaksikan sehingga sangat cocok untuk dijadikan objek wisata seni budaya.

Awal mula istilah Gambyong tampaknya berawal dari nama seorang penari taledhek. Penari yang bernama Gambyong ini hidup pada zaman Sunan Paku Buwana IV di Surakarta. Penari taledhek yang bernama Gambyong juga disebutkan dalam buku Cariyos Lelampahanipun karya Suwargi R.Ng. Ronggowarsito (tahun 1803-1873) yang mengungkapkan adanya penari ledhek yang bernama Gambyong yang memiliki kemahiran dalam menari dan kemerduan dalam suara sehingga menjadi pujaan kaum muda pada zaman itu.

Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan, dan kepala. Gerak kepala dan tangan yang halus dan terkendali merupakan spesifikasi dalam tari Gambyong. Arah pandangan mata yang bergerak mengikuti arah gerak tangan dengan memandang jari-jari tangan menjadikan faktor dominan gerak-gerak tangan dalam ekspresi tari Gambyong. Hal ini dapat diamati pada gerak ukel asta (memutar pergelangan tangan) sebagai format gerak yang sering dilakukan.

Gerak kaki pada saat sikap berdiri dan berjalan mempunyai korelasi yang harmonis. Sebagai contoh, pada gerak srisig (berdiri dengan jinjit dan langkah kecil-kecil), nacah miring (kaki kiri bergerak ke samping, bergantian atau disusul kaki kanan di letakkan di depan kaki kiri), kengser (gerak kaki ke samping dengan cara bergeser/posisi telapak kaki tetap merapat ke lantai). Gerak kaki yang spesifik pada tari Gambyong adalah gerak embat atau entrag, yaitu posisi lutut yang membuka karena mendhak (merendah) bergerak ke bawah dan ke atas.

Penggarapan pola lantai pada tari Gambyong dilakukan pada peralihan rangkaian gerak, yaitu pada saat transisi rangkaian gerak satu dengan rangkaian gerak berikutnya. Sedangkan perpindahan posisi penari biasanya dilakukan pada gerak penghubung, yaitu srisig, singget ukel karna, kengser, dan nacah miring. Selain itu dilakukan pada rangkaian gerak berjalan (sekaran mlaku) ataupun gerak di tempat (sekaran mandheg).
TARI GAMBYONG || PENGERTIAN DAN KEISTIMEWAAN TARI GAMBYONG

B. Keistimewaan
Tari Gambyong sebagai tarian wanita mempunyai regulasi-regulasi dalam implementasi geraknya sehingga privasi geraknya tampak dibatasi. Hal ini dilakukan agar sifat kewanitaan yang halus selalu dapat dipertahankan atau ditonjolkan. Dalam tarian wanita jarang ditemukan luapan emosi, tetapi harus selalu lembut, halus, dan sopan. Sifat wanita yang ideal dan luhur ini selalu dihormati dengan ungkapan seni yang halus. Oleh karena itu, tidak ada gerak lengan yang lebih tinggi dari bahu, tidak pernah ada gerak meloncat, dan kedua paha selalu rapat. Bentuk torso (badan) wanita yang halus dan kelenturan anggota badannya menyempurnakan garis-garis kewanitaan menjadi sangat indah. Ini dapat tercapai dengan naluri dan budi pekerti yang halus.

Perkembangan tari Gambyong tidak terlepas dari nilai estetis yang mengungkapkan keluwesan, kelembutan, dan kelincahan wanita. Nilai estetis ini terdapat pada keharmonisan dan keselarasan antara gerak dan ritme, khususnya antara gerak dan irama kendang. Sinergitas antara gerak dan ritme ini menjadikan tari Gambyong tampil lebih sigrak (tangkas). Nilai estetis tari Gambyong akan muncul apabila penarinya juga menjiwai dan mampu mengekspresikan dengan perfek sehinga muncul ungkapan tari yang erotis-sensual.

Busana dan rias pada tari Gambyong mempunyai peran yang mendukung ekspesi tari dan faktor penting untuk suksesnya penyajian. Bentuk rias corrective make up yang menghasilkan wajah cantik dan tampak alami, menarik untuk dilihat.

Sementara itu, busana tari Gambyong yang disebut angkinan atau kembenan menjadikan lekuk-lekuk tubuh penari tampak terbentuk. Dengan demikian, bagian-bagian tubuh yang digerakkan kelihatan jelas sehingga gerak seperti ogek lambung yang bervolume kecil dapat tampak lebih jelas. Bentuk busana ini memungkinkan juga memberikan keleluasaan gerak sesuai dengan manifestasi dan kelincahan Tari Gambyong.

Dengan penggunaan kain yang diwiru, maka pada saat berjalan atau bergerak, lipatan kain (wiron) itu akan membuka dan menutup serta kelihatan hidup sehingga dapat memperkuat impresif kenesnya. Maka, busana yang dianggap sesuai dengan ekspresi tari Gambyong adalah busana angkinan dengan gelung gedhe.

Bagian bahu dibuat terbuka, bahkan kadang-kadang payudara dinaikkan sehingga tampak montok dengan sebutan glathik mungup (lekukan payudara, tampak seperti burung gelathik muncul). Perkembangan busana tari Gambyong yang beragam saat ini lebih terkesan dekoratif dan kurang memerhatikan kemungguhan (kesesuaian) tari. Meskipun demikian, perkembangan busana itu tetap membuat penyajian tari Gambyong semakin beragam dan menarik.

Penyajian tari Gambyong akan dapat mencapai nilai estetis apabila dilakukan oleh penari yang memiliki basis tari yang kuat. Kemantapan sajian tari dari seorang penari dipengaruhi oleh latar belakang budaya yang membentuk diri penari, di samping faktor kebiasaan dan kematangan. Kebiasaan dan kematangan pada tari Gambyong akan membentuk penari itu menjadi penari yang luluh atau menyatu dengan tari yang disajikan. Karena disadari penari tidak sekadar bergerak secara fisik saja, tetapi yang lebih penting adalah mampu mengungkapkan intuisi lewat gerak yang dinamis dan proporsional.

Tari Gambyong memiliki daya tarik yang sangat kuat karena estetika gerak-geraknya yang bersifat erotis. Motif-motif geraknya merupakan gerak-gerak nonrepresentatif (tan wadhag) atau gerak-gerak yang sangat distilisasi sehingga tari tersebut mempunyai yang lebih luas bagi penonton atau penikmat. Selain itu, motif-motif gerak yang bervariasi dengan tempo gerak yang cepat serta cekatan menjadikan tari Gambyong lebih dinamis. Juga karena spesifiknya motif-motif gerak tarinya yang disebabkan oleh tuntutan untuk dapat menimbulkan kesan erotis menjadikan penyajian tari Gambyong menarik untuk dinikmati para penonton atau penikmat.

C. Lokasi
Tari Gambyong bisa dinikmati di Kota Madya Surakarta.

D. Akses
Untuk menukmati Tari Gambyong, wisatawan dapat hadir pada acara resepsi pernikahan yang menggunakan adat Surakarta yang asli, atau menghadiri pagelaran seni tari yang diselenggarakan Keraton Surakarta.

E. Harga Tiket
Untuk menikmati Tari Gambyong wisatawan tidak perlu membayar tiket (gratis).

PENGERTIAN TARI MERAK

4:51:00 AM
Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri.

Merak yaitu binatang sebesar ayam, bulunya halus dan dikepalanya memiliki seperti mahkota.Kehidupan merak yang selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita meninspirasikan R. Tjetje Somantri untuk membuat tari Merak ini.
PENGERTIAN TARI MERAK
PENGERTIAN TARI MERAK 
Dalam pertunjukannya, ciri bahwa itu adalah terlihat dari pakaian yang dipakai penarinya memiliki motif seperti bulu merak. Kain dan bajunya menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam.Ditambah lagi sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan. Gambaran merak bakal jelas dengan memakai mahkota yang dipasang di kepala setiap penarinya. 

Tarian ini biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih yang masing-masing memiliki fungsi sebagai wanita dan laki-lakinya. Iringan lagu gendingnya yaitu lagu Macan Ucul biasanya. Dalam adegan gerakan tertentu terkadang waditra bonang dipukul di bagian kayunya yang sangat keras sampai terdengar kencang, itu merupakan bagian gerakan sepasang merak yang sedang bermesraan.

Dari sekian banyaknya tarian yang diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri, mungkin tari Merak ini merupakan tari yang terkenal di Indonesia dan luar negeri.Tidak heran kalau seniman Bali juga, diantaranya mahasiswa ASKI Denpasar menciptakan tari Manuk Rawa yang konsep dan gerakannya hampir mirip dengan tari Merak

Tari Gatot kaca Gandrung || Pengertian Tari Gatot kaca Gandrung

4:39:00 AM
Tari Gatot kaca Gandrung
Jikika dibanding dengan masyarakat lain di Jawa Timur, tampaknya komunitas Using memiliki seni tradisi yang lebih banyak dan beragam. Sebut saja beberapa diantaranya; Gandrung, Jinggoan, Mocoan, Kuntulan, dan Angklung. Masing-masing jenis seni ini pun memiliki maknanya sendiri-sendiri. Dari semuanya mungkin Gandrung menempati posisi yang istimewa. Begitu istimewanya, sehingga pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengukuhkan Gandrung sebagai maskot Kabupaten yang terletak di ujung timur Propinsi Jawa Timur itu, menggantikan lambang sebelumnya; ular berkepala Gatot Kaca. Pengukuhan itu diprakarsai sendiri oleh Bupati Banyuwangi, Samsul Hadi, bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Banyuwangi, 18 Desember 2002 yang lalu. Soal penetapan Gandrung sebagai maskot Banyuwangi tidaklah tanpa kontroversi. Anggota DPRD dari PPP menolak dengan keras keputusan ini, karena menurut mereka, gandrung tidak sesuai dengan Islam, padahal mayoritas masyarakat Banyuwangi pemeluk Islam. Pandangan politisi dari PPP ini mendapat tanggapan serius dari kalangan budayawan yang menganggap bahwa Gandrung tidak melanggar norma-norma Islam, dan justru kesenian inilah yang khas Banyuwangi. Para budayawan juga menganggap bahwa Gandrung mengandung nilai-nilai simbolis perjuangan wong Blambangan sekaligus identik dengan jati diri orang Using dan juga merepresentasikan karakter orang Using yang berakhlak aclak, ladak, dan bingkak (sok tahu, arogan dan tak mau tahu urusan orang lain).
Tari Gatot kaca Gandrung || Pengertian Tari Gatot kaca Gandrung
Tari Gatot kaca Gandrung
Sebagai tari pergaulan, gandrung tentu saja sangat popular, walaupun dalam beberapa hal mirip dengan tayub, gambyong, jogged, lengger, teledhek, dan ketuk tilu di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura Pendalungan. Secara historis, Gandrung tak dapat dilepaskan dari Seblang, sebuah kesenian yang sarat ritual yang keberadaannya terbatas hanya di dua tempat yang terletak di sebelah barat Banyuwangi, yakni desa Bakungan dan desa Olehsari. Pentas Seblang diselenggarakan setahun sekali sebagai upacara ritual bersih desa atau selamatan desa dalam rangka menolak bala, keselamatan warga desa, penyembuhan, kesuburan, dan mengusir roh-roh jahat yang mengganggu ketentraman warga desa. Meskipun unsur hiburan dalam gandrung tampak menonjol, namun di dalamnya terdapat muatan kepercayaan kolektif yang sangat kuat.

Sandi
Kekhasan Gandrung Banyuwangi tampak pada lirik lagunya yang berbahasa Using. Sementara tari-gamelan mengesankan perpaduan Jawa-Bali adalah tampilan yang membedakan dari kesenian kesenian Jawa dan Sunda. Gending-gending yang dinyanyikan berkarakter perjuangan. Lirik lagu-lagu tersebut menggambarkan etos perjuangan rakyat Blambangan sejak zaman VOC. Di dalamnya banyak menggunakan simbol yang hanya dimengerti oleh masyarakat Banyuwangi.

Menurut cerita lisan, kesenian gandrung muncul bersamaan dibangunnya kota Banyuwangi pada saat pemerintahan Mas Alit. Antara lain dikisahkan: Setelah perang Bayu usai, Jaksanegara mengundurkan diri sebagai bupati. Atas usul patih Blambangan yang mendapat sebutan Ki Juru kunci, kompeni menunjuk Mas Alit yang ada di Bangkalan sebagai bupati pada tanggal 7 Desember 1773. Sebelum Mas Alit dilantik sebagai bupati dengan gelar Raden Tumenggung Wiraguna pada tanggal 1 Februari 1774, ia mengusulkan agar ibukota Blambangan dipindahkan. Kompeni menyetujui dengan menawarkan tiga tempat, yaitu Kotta, Ulupangpang, dan Pakusiram. Namun Mas Alit menolak dan menawarkan membuat kota baru di sebelah utara dengan membabad hutan Purwaganda. Setelah dilantik Mas Alit mulai mengerahkan tenaga membabat hutan Purwaganda yang kemudian dikenal dengan nama kota Banyuwangi. Bersamaan dengan dibangunnya kota Banyuwangi muncul kesenian yang diberi nama gandrung.

Sejarah mencatat peristiwa puputan (perang habis-habisan) yang heroik itu terjadi di Bayu, Kecamatan Songgon Banyuwangi. Peristiwa ini amat bersejarah sehingga dijadikan sebagai hari lahir Kabupaten Banyuwangi (meski masih menjadi kontroversi hingga sekarang). Peperangan ini pulalah yang melegendakan nama Sayu (Mas Ayu) Wiwit sebagai tokoh pejuang wanita dari Banyuwangi yang menjadi inspirasi munculnya Tarian Seblang. Bahkan oleh sebagian masyarakat, arwah Sayu Wiwitlah yang dipercaya telah menuntun penari Seblang, terutama pada bagian puncaknya ketika penari Seblang sedang melantunkan gending Sukma Ilang.

Perang Bayu sendiri terjadi ketika VOC berkeinginan untuk menancapkan dominasinya di bagian timur Pulau Jawa sebagai upaya untuk merebut Bali. Watak imperialis yang diperlihatkan oleh VOC tentu saja membangkitkan perlawanan dari rakyat Blambangan yang dipimpin oleh Pangeran Jagapati alias Rempeg. Tetapi akhirnya Blambangan jatuh ke tangan VOC setelah benteng pertahanan di Bayu berhasil dikuasai. Episode inilah yang dilukiskan oleh Hasan Ali sebagai satu tragedi bagi sejarah rakyat Blambangan. “Peperangan ini memakan korban tidak kurang dari 60.000 orang rakyat dari jumlah keseluruhan masyarakat Blambangan yang waktu itu tidak sampai 65.000 orang” tulis Hasan Ali dalam Sekilas Puputan Bayu: Tonggak Sejarah Hari Jadi Banyuwangi.

“Betapapun sakitnya kekalahan dalam perang itu, amat lebih sakit lagi melihat kenyataan bahwa yang memerangi rakyat Blambangan saat itu adalah saudara-saudara sesama pribumi dari Jawa dan Madura yang diperalat oleh VOC,” tambah Hasan Ali yang juga ayah artis Emilia Contessa dan kakek artis Denada ini. “Karena itu,” sambung Hasan Ali, “Kekecewaan masyarakat Using sempat membuat suku Using menutup diri terhadap komunitas luar. Bahkan dari kekecewaan sejarah itulah nama ‘Using’ dipergunakan untuk mengidentifikasi masyarakat Blambangan.”

Konon, akibat perang Bayu, sebagian besar pasukan melarikan diri ke hutan atau menyingkir ke pedalaman. Dalam jangka waktu yang lama, mereka bertahan di hutan, melakukan perang gerilya. Komunikasi diantara para gerilyawan dapat terjalin berkat partisipasi gandrung lanang yang pada awal pemunculannya digunakan sebagai media perjuangan. Para gandrung lanang menari sambil membawakan lagu-lagu perjuangan (bahasa sandi) mendatangi tempat-tempat yang dihuni rakyat Blambangan untuk memberi informasi tentang keberadaan tentara Belanda. Selain itu mereka juga mempengaruhi dan menganjurkan rakyat Blambangan agar meninggalkan hutan, keluar dari tempat persembunyiannya untuk segera membentuk masyarakat baru.

Pada masa pemerintahan Mas Alit, kesenian Gandrung banyak mengalami perubahan baik dalam tata busana, instrumen musik, maupun lagu-lagu (gending-gending) paju untuk mengiringi tari dan seni pencak silat. Perubahan juga terjadi pada primadona gandrung, yang semula diperankan oleh pria kemudian diganti perempuan. Pola pementasan gandrung terdiri atas: Jejer, Paju, Seblang-seblang. Musik iringan gending jejer yang semula gegap-gempita beralih menjadi irama lembut dan penari mulai melantunkan tembang Padha Nonton sebagai lagu wajib. Gending Padha Nonton terdiri atas delapan bait dengan tiga puluh dua baris. Biasanya gending dilagukan delapan baris saja dan untuk melagukan delapan baris berikutnya selalu dimainkan dua atau tiga lagu sebagai selingan. Dalam gending selingan banyak dipadati pantun-pantun daerah setempat yang disebut basanan dan wangsalan, seperti tampak dalam syarir Padha Nonton berikut:

Padha nonton
Pundhak sempal ring lelurung
Ya pedhite, pundhak sempal
Lambeyane para putra
Para putra
Kejala ring kedhung liwung
Ya jalane jala sutra
Tampange tampang kencana
Kembang Menur
Melik-melik ring bebentur
Sun siram-siram alum
Sunpethik mencirat ati
Lare angon
Gumuk iku paculana
Tandurana kacang lanjaran
Sak unting kanggo perawan
Kembang gadhung
Sak gulung ditawa sewu
Nora murah nora larang
Kang nawa wong adol kembang
Sumbarisena ring Tenmenggungan
Sumiring payung agung
Lambayano membat mayun
Kembang abang
Selebrang tiba ring kasur
Mbah Teji balenana
Sunenteni ring paseban
Ring paseban
Dhung Ki Demang mangan nginum
Selerengan wong ngunus keris
Gendam gendhis kurang abyur

Gending Padha Nonton sebenarnya puisi yang menggambarkan perjuangan untuk membangkitkan semangat rakyat Blambangan melawan segala bentuk penjajahan. Meskipun demikian, keindahan syairnya juga mampu menciptakan ritme vokal untuk mengiringi tari penghormatan sebagai ucapan selamat datang bagi para tamu, seperti halnya tarian gambyong pada awal pertunjukan tayub atau Kidung Salamat pada pertunjukan jaipong. Pesan perjuangan penuh makna simbolis ini dituangkan melalui kata-kata sandi. Makna pesan inilah yang kemudian menjadi dasar perwatakan masyarakat Using dalam menciptakan identitasnya.

Perlawanan
Kesenian Gandrung, tidak lain adalah gambaran perlawanan kebudayaan sebuah masyarakat. Perlawanan terhadap berbagai ancaman, baik yang bersifat fisik maupun pencitraan negatif yang berulang kali terjadi dalam kesejarahan masyarakat Using. Dalam konteks pencitraan, misalnya tampak bagaimana sejarah nasional menggambarkan sosok Ronggolawe yang memberontak karena menjadi korban intrik internal di lingkaran Prabu Wijaya, Raja Majapahit pertama. Nasib Ronggolawe berakhir sebagai pemberontak di bumi Sadeng. Padahal, masyarakat setempat mencatat nama Ronggolawe sebagai tokoh yang berperan sangat besar dalam membantu Prabu Brawijaya mendirikan kerajaan Majapahit. (Dan nasib serupa pun dialami oleh tokoh-tokoh Majapahit sejamannya: Lembu Sora dan Nambi).

Masyarakat dan budaya Using secara historis adalah masyarakat Blambangan, sebuah kerajaan di wilayah ujung timur Pulau Jawa. Sedangkan lahirnya kota Banyuwangi, sebagai nama kabupaten erat kaitannya dengan kerajaan Blambangan yang pada awalnya lebih merupakan bagian dari kerajaan Majapahit. Tapi daerah yang dikenal subur bahkan merupakan lumbung padi Majapahit, kemudian menjelma menjadi pusat kekuatan oposisi yang dalam versi Majapahit maupun kerajaan Jawa Kulon sesudahnya selalu dikategorikan sebagai “konsentrasi pemberontak” dan memuncak dalam peperangan Paregreg (1401-1404). Perang Paregreg sendiri mengilhami penulis cerita perang antara Damarwulan dan Menakjinggo yang kemudian sering dilakonkan dalam pertunjukan Ketropak Mataram dan Jinggoan Banyuwangi dalam versi yang berlawanan. Jika dalam Ketropak Mataram Menakjinggo ditampilkan sebagai pemberontak, penindas rakyat, bertubuh cacat, maka di Jinggoan Banyuwangi ia ditampilkan sebagai pahlawan, gagah berani, tampan, dan memeperdulikan nasib rakyatnya.

Semua gambaran negatif tentang Minak Jinggo (Bre Wirabumi) itu ditolak keras oleh Budayawan Banyuwangi, Hasan Ali. “Itu tidak benar. Salah besar kalau Bre Wirabumi dikatakan buruk muka. Dia ngganteng, hanya saja memang ada goresan-goresan luka di wajahnya. Itupun karena pertempurannya dengan Kebo Marcuet. Dan ia berangkat ke Majapahit bukan dengan maksud memberontak, tapi sekedar ingin menagih janji Majapahit.”

Senada dengan Hasan Ali, Andang CY, seorang seniman kawakan Banyuwangi menuturkan, ”Menak Jinggo sesungguhnya adalah pahlawan masyarakat Banyuwangi. Pertama, ketika dia menumpas Kebo Marcuet yang lalim. Kedua, ketika ia mengangkat senjata melawan Majapahit yang menurutnya telah mengingkari janji untuk menghadiahinya Putri Kencono Wungu setelah mengalahkan Kebo Marcuet.” Nyatanya, Menak Jinggo dikalahkan oleh Damarwulan, seorang anak bekel (tukang kuda) yang kemudian memperistri Putri Kencono Wungu. Bahkan, kekalahan Menak Jinggo inipun berlanjut sampai pada penulisan sejarah tentangnya.

Hikmah
Sebagai satu daerah strategis untuk berinteraksi dengan Nusantara bagian timur, sejak dulu Blambangan tidak lepas dari incaran kerajaan-kerajaan besar di Jawa, termasuk Mataram Islam. Tercatat beberapa kali Sultan Agung melancarkan ekspedisinya untuk menaklukkan Blambangan, bersaing dengan Kerajaan Buleleng Bali. Meskipun gagal, usaha penaklukan ini toh telah menyakitkan perasaan masyarakat Blambangan.

Bisa jadi, letak Banyuwangi sebagai perlintasan antar kebudayaan –yang menjadikannya menjadi ajang klaim dan perebutan wilayah geografis– membawa hikmah tersendiri bagi pengembangan kebudayaan Using. Pergesekan kebudayaan sebagai implikasi dari pertarungan perebutan geografis telah mendewasakan produk kebudayaan Using sehingga menjadi sangat fleksibel terhadap unsur-unsur kebudayaan dari luat. Maka corak produk kebudayaan masyarakat Using—sebagaimana juga halnya kebudayaan Jawa—sesungguhnya kental dengan nuansa “sinkretik” dan “akulturatif”.

Orang tentu dapat melihat bagaimana maskot Kabupaten Banyuwangi sebelum Gandrung adalah ular naga berkepala Gatotkaca. Ular Naga adalah makhluk dalam mitologi Cina. Sementara Gatotkaca adalah adopsi yang dilakukan seniman wayang era Demak (Sunan Kudus dan Kalijaga) terhadap cerita Mahabarata dari India. Atau hadrah Kuntulan, Barongan Using, Angklung Caruk dan masih sangat banyak lagi.

Tari Tunggal Nusantara || JENIS JENIS TARI TUNGGAL NUSANTARA

4:33:00 AM
1. Gandrung Banyuwangi
Gandrung Banyuwangi adalah salah satu jenis tarian yang berasal dari BanyuwangiKata ""Gandrung"" diartikan sebagai terpesonanya masyarakat Blambangan yang agraris kepada Dewi Sri sebagai Dewi Padi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat
Tari Tunggal Nusantara || JENIS JENIS TARI TUNGGAL NUSANTARA
Gandrung Banyuwangi

2. Tari Gambyong
Tari Gambyong adalah suatu tarian yang disajikan untuk penyambutan tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Biasanya penarinya rata-rata masih muda dan berparas cantik. Sebagai suatu bentuk performance art, tari Gambyong menyajikan santapan estetis tersendiri bagi siapa saja yang menyaksikan sehingga sangat cocok untuk dijadikan objek wisata seni budaya.

3. Tari Cokek
Tari Cokek  merupakan tarian yang berasal dari budaya Betawi tempo dulu. Dewasa ini orkes gambang kromong biasa digunakan untuk mengiringi tari pertunjukan kreasi baru, pertunjukan kreasi baru, seperti tari Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya, disamping sebagai pengiring tari pergaulan yang disebut tari cokek. Tari cokek ditarikan berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Tarian khas Tangerang ini diwarnai budaya etnik China. Penarinya mengenakan kebaya yang disebut cokek. Tarian cokek mirip sintren dari Cirebon atau sejenis ronggeng di Jawa Tengah. Tarian ini kerap identik dengan keerotisan penarinya, yang dianggap tabu oleh sebagian masyarakat.

4. Batek baris
Batek baris sebagai salah satu tari tradisional Lombok, pada awalnya merupakan tari panji dan tari batek. Tari ini diperkirakan ada pada saat penjajahan belanda. Tidak diketahui siapa penciptanya yang pasti tari ini akhirnya menjadi satu bentuk yang disebut batek baris yang terdiri dari 3 tarian pokok yaitu betek, tari panji dan tari baris. Kemudian ditambah satu tari lagi yang disebut tari punakawan. Kata batek sinonim dengan kata pasek yang berarti paku/penguat yang diartikan sebagai pemimpin.

5. Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi .

6. Tarian Serimpi
Tarian Serimpi merupakan tarian bernuansa mistik yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini diiringi oleh gamelan Jawa. Tarian ini dimainkan oleh dua orang penari wanita. Gerakan tangan yang lambat dan gemulai, merupakan ciri khas dari tarian Serimpi. Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata “sang apati” sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Tarian ini melambangkan bekal untuk kematian (dari arti Sangopati) diperuntukan kepada Belanda.

7. Tari Merak
Tari merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Raden Tjetje Somantri. Merak yaitu binatang sebesar ayam, bulunya halus dan dikepalanya memiliki seperti mahkota. Kehidupan merak yang selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita meninspirasikan R. Tjetje Somantri untuk membuat tari Merak ini.

8. Tari Kancet Papatai/ Tari Perang
Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari. Dalam tari Kancet Pepatay, penari mempergunakan pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dilengkapi dengan perlatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tari ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe.
Kancet Pepatai adalah tarian dari suku Dayak Kenyah, mengisahkan tentang keberanian para pria (ajai) suku Dayak Kenyah dalam berperang. Tarian ini mengisahakan dari awal mula perang sampai dengan upacara pemberian gelar bagi ajai yang sudah berhasil mengenyahkan musuhnya.

9. Tari Bondan
Tari Bondan adalah tari yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. seorang anak wanita dengan menggendong boneka mainan dan payung terbuka, menari dengan hati-hati di atas kendi yang diinjak dan tidak boleh pecah. Tarian ini melambangkan seorang ibu yang menjaga anak-anaknya dengan hati-hati.

10. Tari Golek Manis
Golek, sebagai kata kerja berarti mencari, tapi sebagai kata benda golek bisa berarti boneka (kayu). Kalau kita ingat wayang golek, itu adalah wayang dari boneka kayu. Penutup pertunjukan wayang kulit pun biasanya disajikan tarian boneka kayu, itu juga biasa disebut golek. Golek di akhir cerita wayang, merupakan simbol agar penonton wayang nggoleki tuntunan dari tontonan yang baru saja dilihat.
Tujuan, Fungsi, Unsur-Unsur, Prinsip-Prinsip Dan Unsur-Unsur Seni Rupa

Tujuan, Fungsi, Unsur-Unsur, Prinsip-Prinsip Dan Unsur-Unsur Seni Rupa

9:27:00 AM
Tujuan Seni Rupa
Untuk memenuhi kebutuhan manusia baik lahir maupun batin. Sebuah unsur budaya akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur budaya tersebut masih berfungsi dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan betapa kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dalam menikmati keindahan bentuk.

 Ekspresi pribadi ; ungkapan emosional terdalam yang diwujudkan dalam simbolisasi rupa.
 Aktualisasi diri ; upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis.
 Eksperimentasi ; upaya pencarian dan percobaan mengolah berbagai unsur rupa dengan bermacam media untuk memperoleh orisinalitas karya estetis.
 Pembaruan nilai keindahan ; upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam berungkap seni.
 Objek ekonomi ; penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera masyarakat atau pemesan, untuk alasan perdagangan, galeri lelang, aset kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomi.
 Rekaman peristiwa ; proses penciptaan karya seni untuk merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna.
 Alat komunikasi ; upaya untuk membangun berbagai gagasan atau imajinasi seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya.
 Terapi kejiwaan ; pengayaan jiwa bagi seniman maupun penikmatnya sehingga memperoleh ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun penyehatan rohani.
 Perluasan wacana ; untuk meningkatkan apresiasimasyarakat sehingga memperoleh pengalaman baru dalam dalam mengamati karya seni itu.
 Politik ; sebagai alat pendukung kampanye, dan propaganda ideologi politik tertentu.

Fungsi Seni Rupa
• Fungsi Individual
 Fungsi fisik, dipenuhi melalui seni pakai
 Funsi emosional, dipenuhi melalui seni murni
• Fungsi Sosial
 Hiburan
 Alat komunikasi
 Pendidikan
 Keagamaan
• Fungsi Komersial

Sifat Seni Rupa
• Simbolis
• Metologis
• Religius
• Fungsional

Unsur – Unsur Seni Rupa
1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.

2. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang.

3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.

4. Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan.

5. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.

6. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah,kuning, dan biru.
b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
merah + kuning : jingga
biru + kuning : hijau
merah + biru : ungu
c. Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Contoh:
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu : ungu kebiruan
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

7. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.

8. Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam.

Prinsip – Prinsip Seni Rupa
1.    Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
2.    Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

3.   Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.
4.   Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
5.  Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.
6.  Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara
keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.
7.  Keserasian
Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa walaupun
berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan keselarasan dan
keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.
8.  Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.
9.    Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
10.    Aksentuasi
Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada di sekitamya.

Bentuk – Bentuk Seni Rupa

2.1 Bentuk Seni Rupa Berdasarkan Wujudnya
1. Seni rupa dua dimensi (dwimatra)
adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang danlebar dan hanya dapa dilihat nlai estetiknya dari satu arah. Misalnya lukisan, batik, foto danwayang kulit.
2.Seni rupa tiga dimensi (trimatra)
adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebardan tinggi dan dapat dilihat estetiknya dari berbagai arah. Misalnya patung, meja dan kursi.
Monalisa (Leonardo da vinci) Batik Batang Wisanggeni Petung Dewa Wisnu.

2.2 Bentuk Seni Rupa
1.Seni rupa murni adalah seni rupa yang mengarah para karya yang anya untuk tujuan pemuasanekspresi pribadi atau kebutuhan batin. Misalnya seni lukis, seni patung, kriya hias.
2.Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang memiliki fungsi ganda yaitu selain untuk pemenuhan kebutuhan batin juga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari sesuai kegunaannya.Misalnya meja, kursi, pakaian dan perlengkapan rumah tangga.
2.9 Macam - Macam Seni Rupa
1.Seni rupa murni
• Seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imajinasi tertentu kepada media yang digunakan.
• Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.
• Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan).
• Seni instalasi (installation = pemasangan) adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini. Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator (pengunjung pameran) sebagai konsepsi akhir dari olah rupa
• Seni pertunjukan (Bahasa Inggris: performance art) adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah 'seni pertunjukan' (performing arts). Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.
• Seni Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya. Venus of Dolni Vestonice adalah karya keramik tertua yang pernah ditemukan.
• Seni film
• Seni koreografi
• Seni fotografi

PERKEMBANGAN SENI RUPA MODERN DI INDONESIA

9:02:00 AM
Senirupa modern yang berkembang di Eropasejakawalabad ke-19 pengaruhnyamasukke Indonesia padaawalabad ke-20. AdalahRaden Saleh seoranganakbangsa yang telahbelajarsenilukisdanmengembara di Eropaselamakuranglebih 20 tahunpulangke Indonesia denganmembawagayadanteknikmelukis yang diperoleh di Eropa.

Para ahlimenetapkansejakkepulangan R. Saleh itulahdimulaiperkembangansenirupa modern di Indonesia. Dalamperkembangannyasenirupa modern di Indonesia mengalamiperiodisasisebagaiberikut.

1. PeriodePerintisan (1817-1880)
2. Periode Indonesia Jelita( IndieMooi )
3. PeriodeCitaNasional
4. PeriodePendudukanJepang
5. PeriodeSetelahKemerdekaan
6. PeriodePendidikan Formal
7. PeriodeSeniRupaBaru Indonesia

1- PeriodePerintisan
Raden Saleh SyarifBustaman( Terbaya, 1814 -1880 ), putrakeluargabangsawanpribumimampumelukisgaya/carabarat(alat, media danteknik) yang natural danromantis. MendapatbimbingandaripelukisBelgia Antonio Payen, pelukisBelanda A. Schelfhoufdan C. Kruseman di Den Haag. Berkelilingdanpernahtinggal di Negara-Negara Eropa.

Ciri-cirikaryalukisanRaden Saleh :
•Bergaya natural danromantisme
•Kuatdalammelukispotretdanbinatang
•PengaruhromantismeEropaterutamadari Delacroix.
•Pengamatan yang sangatbaikpadaalammaupunbinatang.

KaryaRaden Saleh:
•Hutanterbkar • Perkelahianantarahidupdanmati •PangeranDiponegoro
•BerburuBanteng di Jawa •Potret para Bangsawan
PERIODISASI PERKEMBANGAN SENI RUPA MODERN DI INDONESIA
PERIODISASI PERKEMBANGAN SENI RUPA MODERN DI INDONESIA       

KaryaRaden Saleh SjariefBustaman,  berjudul"DIE LOWENJAGD" tahun 1840.
Padatanggal 18 Nopember 2005 di Cologne (Jerman) lukisantersebutlakuterjual 805.000,- Euro (atausekitar 11,77 milyar rupiah). Gambardiambildari www.iwandahnial.files.wordpress.com/2008/05/raden...

2- PeriodeHindiaJelita/Indonesia Molek (Mooi Indie)
Selanjutnyamunculpelukis-pelukismuda yang memilikikonsepberbedadengan masa perintisan, yaitumelukiskeindahandankeelokanalam Indonesia. Keadaaniniditandai pula dengandatangnya para pelukisluar/baratdansebagianada yang menetapdanmelukiskeindahanalam Indonesia.

Pelukis Indonesia Molek :
•Abdullah Suriosubroto (1878-1941)
•Mas Pirngadi (1875-1936)
•Wakidi
•Basuki Abdullah
•HenkNgantung, Lee Man Fong (dll)
•Rudolf Bonnet (Bld), Walter Spies (Bel), RomuldoLocatelli (Itali), Lee Mayeur (Jerman) dan W.G. Hofker (Bld), Strasser (Swiss) dll.

Ciri-cirilukisan :
•Pengambilanobyekalam yang indah
•Tidakmencerminkannilai-nilaijiwamerdeka
•Kemahiranteknikmelukistidakdibarengidenganpenonjolannilai spiritual
•Menonjolkan nada erotisdalammelukiskanmanusia.

3- PeriodeCitaNasional/PERSAGI
Bangkitanyakesadarannasional yang dipeloporiolehBoediOetomopada Th.1908. Seniman S. Sudjojono, Surono, Abd. Salam, AgusDjajasumitamedirikan PERSAGI (PersatuanAhliGambar Indonesia). Perkumpulansenimanpertama di Jakarta ini, berupayamengimbangilembagakesenianasingKunstring yang mampumenghimpunlukisan-lukisanbercorak modern. PERSAGI berupayamencaridanmenggalinilai-nilai yang mencerminkankepribadian Indonesia yang sebenarnya.

Hasilkaryamerekamencerminkan :
• Mementingkannilai-nilaipsikologis;
• Temaperjuanganrakyat ;
• Tidakterikatkepadaobyekalam yang nyata;
• Memilikikepribadian Indonesia ;
• Didasariolehsemangatdankeberanian;

Karya-karyasenilukis masa PERSAGI antara lain :
• AgusDjajasumita : BarataYudha, ArjunaWiwaha, Nirwana, Dalam Taman Nirwana
• S. Sudjojono: Djongkatan, DidepanKelambu Terbuka, Mainan, Cap Go meh.
• Otto Djaya: Penggodaan, WanitaImpian

4- PeriodePendudukanJepang
Hal-hal yang mewarnaiperkembangansenirupa di Indonesia pada masa pendudukanJepangantara lain:
-       Cita PERSAGI masihmelekatpada para pelukis, sertamenyadaripentingnyasenilukisuntukkepentinganrevolusi.
-       PemerintahJepangmendirikan KEIMIN BUNKA SHIDOSO,LembagaKesenian Indonesia –Jepanginipadadasarnyalebihmengarahpadakegiatan propaganda Jepang.
-       Tahun 1943 berdiri PUTERA (PusatTenaga Rakyat) oleh Bung Karno, Bung Hatta, Ki HajarDewantaradan KH Mansur. Tujuannyamemperhatikandanmemperkuatperkembangansenidanbudaya. Khususdalamsenilukisdikelolaoleh S. SudjojonodanAfandi, selanjutnyabergabungpelukisHendara, Sudarso, Barli, Wahdidansebagainya.

Pada masa pendudukanJepanginiterkesanadaduakubuseniman, yakniseniman-seniman yang pro terhadapJepangmerekabergabungdanberkaryadalamwadahKeimin Bunka Shidhoso. Sedangkan yang kontraJepangmemilihmasukkedalamkelompok PUTERA.
Hasilkaryamerekamencerminkan :
•Melanjutkancerminandari masa citaNasional.
Tokohutamapada masa iniantara lain:
•S. Sudjojono
•Basuki Abdullah, EmiriaSurnasa
•AgusDjajasumita, Barli
•Affandi, Hendradan lain-lain

5- PeriodePascaKemerdekaan
SetelahJepangkeluardaribumi Indonesia, duniasenilukismendapatkananginsegar. Masa kemerdekaanbenar-benarmendapatkankebebasan yang sesungguhnya. Hal iniditandaidenganmunculnyaberbagaikelompokatauperkumpulanseniman,yaituantara lain :
a.    Padatahun 1946 berdiri SIM (Seniman Indonesia Muda) yang sebelumnyabernama “Senimanmasyarakat”. Dipimpinoleh S. Sudjojono, anggotanya :Affandi, Sudarso, Gunawan, Abdus Salam, Trubusdansebagainya.
b.    Padatahun 1947 berdiriperkumpulanpelukisrakyatyangdipimpinolehAffandidanHendra yang keluardariperkumpulan SIM. Anggotadaripelukisrakyatantaralain :Hendra, Sasongko, Kusnadidansebagainya.
c.    Padatahun 1948 berdiriperkumpulan yang memberikankursusmenggambar, yaituPrabangkara. Selanjutnya para tokoh SIM, Pelukisrakyatdkk. merumuskanpendirianlembagapendidikanAkademiSeniRupa.Tokohperintisanlembagatersebutantara lain S. Sudjojono, HendraGunawan, Djayengasmoro, Kusnadi, Sindusisworodan lain-lain.

 6- PeriodePendidikan Formal
Pada masa iniditandaidenganberdirinyapendidikanpendidikan formal seperti:
ASRI( AkademiSeniRupa Indonesia ) berdiritanggal 18 Januari 1948 di Yogyakarta yang diprakarsaioleh R.J. Katamsi.
Padatahun 1950 di Bandung berdiriBalaiPerguruanTinggi Guru Gambar yang dipeloporioleh Prof. SyafeiSumarjadibantuolehMuhtarApin, Ahmad Sadali, Sudjoko, Edi KantaSubrakadan lain-lain.
Padatahun 1959 BalaiPerguruanTinggi Guru GambarberubahmenjadijurusanSeniRupapadaInstitutTeknologi Bandung.
Guru gambarpadatingkatsekolah-sekolahmenengahmenuntutterbentuknyajurusansenirupapadaperguruantinggiInstitutKeguruandanIlmuPendidikan (sekarangUniversitasNegeri) yang tersebar di Indonesia.
PadaperkembanganselanjutnyapendidikankeseniaamulaimasukkedalamkkurikulumSekolahDasardanSekolahMenengah.
Dari Masa Pendidikan Formal lahirpelukis-pelukisakademisseperti: Widayat, BagongKusudiharjo, EdhiSunarso, Saptoto, G. Sidharta, AbasAlibasyah, Hardi, Sunarto, SitiRulyati, Mulyadi, Irsam, AriefSudarsono, AgusDermawan, AmingPrayitno, danlainnya (Yogyakarta). Popo Iskandar, AchmadSadali, But Muchtar, Srihadi, A.D. Pirous, Hariadi, Kabul Suadi, Sunaryo, Jim Supangat, PanduSadewa, T. Sutanto. (Bandung)

7- PeriodeSeniRupaBaru Indonesia
Padasekitartahun 1974, perkembangansenirupa Indonesia disemarakkanolehmunculnyaseniman-senimanmuda yang berlatarbelakangberbeda, yaituseniman yang mendapatkanpendidikan formal danotodidaksama-samamencetuskanaliran yang tidakdapatdikelompokkanpadaaliran/corak yang sudahadadanmerupakancorakbarudalamkancahsenirupa Indonesia.

Kesenian yang diciptakanberlandaskanpadakonsep :
•Tidakmembeda-bedakandisiplinseni
•Mengutamakanekspresi
•Menghilangkansikapmengkhususkanciptasenitertentu
•Mengedepankankreatifitasdanserta ide baru
•Besifateksprimental
Pelopor Masa Indonesia Baru :
•Jim Supangkat,
•NyomanNuarta,
•S. Primka,
•DedeEriSupria,
•RedhaSoranadansebagainya

Perbedaan Seni Rupa Murni dan Terapan

9:27:00 AM
Apa saja yang membedakan antara seni rupa murni dan terapan? Seperti yang kita tahu¸ seni rupa secara umum dibedakan menjadi dua macam, yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan. Tentunya, antara kedua macam seni rupa tersebut memiliki perbedaan yang mendasar.

Seni rupa murni dan terapan sebagai cabang dari seni rupa memiliki karakternya masing – masing, apa sajakah itu?

Seni rupa murni
Seni rupa murni merupakan hasil karya seni rupa yang dibuat atau diciptakan oleh seorang seniman tanpa mempertimbangkan fungsinya melainkan semata – mata hanya untuk dinikmati keindahannya saja. Seni rupa murni lebih mengedepankan kebebasan dalam berekspresi sehingga seringkali kita jumpai hasil karya yang mungkin berarti simbolik. Jika ditilik dari sudut pandang seni, hasil karya seni rupa murni cenderung mengandung nilai estetika yang sangat tinggi. Fungsi utama dari hasil karya tersebut semata – mata hanya sebagai ornament keindahan saja tanpa bisa dipakai untuk  kegiatan sehari – hari. Contoh dari seni rupa murni antara lain adalah lukisan, seni grafis dan patung.
PERBEDAAN SENI RUPA MURNI DAN TERAPAN

Seni rupa terapan
Seni rupa terapan merupakan salah satu jenis seni rupa yang hasil karyanya sengaja dibuat untuk membantu kegiatan manusia. Meski demikian, sebagai wujud seni, di dalam karya tersebut terkandung nilai estetis yang mungkin juga sangat tinggi. Dalam seni rupa terapan, tinggi atau rendahnya nilai estetika sejatinya tidak terlalu menjadi bahan pertimbangan karena si pembuatnya lebih mengedepankan nilai guna atau manfaat. Hal itu secara tidak langsung membuat si pembuat atau seniman tidak bisa dengan bebas mengekspresikan ide yang dimilikinya ke dalam karya tersebut. seni rupa terapan bisa ditemukan di hampir semua benda yang kita temukan dalam kehidupan sehari – hari, mulai dari pakaian, kendaraan, alat – alat dapur, perabot rumah tangga hingga arsitektur bangunan. Karena nilai guna menjadi fokus utama, seniman yang membuat hasil karya seni rupa terapan harus mempertimbangkan sisi keamanan, kenyamanan, nilai guna serta tentunya estetika.

CONTOH SENI RUPA MURNI DAN PENGERTIANNYA

12:58:00 AM
Seni merupakan sebuah hasil imajinasi atau pengungkapan ekspresi seseorang dan biasanya memiliki nilai estetika. Seni rupa juga merupakan salah satu cabang dari seni yang bisa dilihat oleh mata dan bisa dirasakan dengan rabaan. Karya seni rupa tercipta dengan cara mengolah dan memadukan konsep yang berupa garis, titik, bidang, volume, bentuk, warna, tekstur dan juga efek pencahayaan dengan manggunakan acuan estetika.

Dalam seni rupa sendiri terbagi dalam beberapa macam tergantung dari sudut pandang dan tinjauanya. Jika dilihat dari segi bentuk dan wujudnya, seni rupa terdiri dari dua macam, yaitu seni rupa tiga dimensi dan juga seni rupa dua dimensi. Sedangkan jika ditinjau dari segi kegunaannya, seni rupa dibagi menjadi dua macam juga, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

Seni rupa murni
Seni rupa murni merupakan cabang seni rupa yang dibuat tanpa mempertimbangkan fungsinya melainkan untuk dinikmati unsur keindahannya saja. Seni rupa murni cenderung lebih bebas dan biasanha memiliki nilai estetika yang sangat tinggi. Untuk fungsinya sendiri, seni rupa murni hanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan saja, contohnya kaligrafi, lukisan, patung dan lain sebagainya.

Lukisan
Lukisan adalah sebuah karya seni rupa dua dimensi yang dibuat dengan media lukis, seperti kanvas, kertas dan lain sebagainya, yang dibuat dengan menggunakan beberapa macam alat lukis seperti pensil, cat air, cat akrilik, kuas dan lain sebagainya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, lukisan bukan hanya dalam bentuk dua dimensi saja, tetapi ada juga yang tiga dimensi.
CONTOH SENI RUPA MURNI DAN PENGERTIANNYA

Hasil karya seni rupa murni ini termasuk salah satu hasil karya seni rupa yang memiliki nilai jual tinggi karena nilai estetika yang dikandungnya, semakin tua usianya semakin mahal pula harganya, apalagi kalau hasil karya dari maestro lukis dunia, seperti Leonardo de Caprio dan lain sebagainya. Tidak jarang juga para kolektor rela mengeluarkan jutaan demi lukisan tersebut. (Lukisan termahal di dunia) “artikel terkait”

Patung
CONTOH SENI RUPA MURNI DAN PENGERTIANNYA
Patung merupakan hasil karya seni rupa murni yang berbentuk tiga dimensi dan dibuat dengan menggunakan teknik tertentu yang biasanya tergantungan dengan media dan juga alat yang digunakan. Patung itu sendiri biasanya terbuat dari bahan-bahan seperti kayu, logam, batu alam dan lain sebagainya. Hasil karya seni rupa yang satu ini bisa kita temui di mana saja dan di Indonesia sendiri juga ada banyak patung hasil peninggalan dari zaman kerajaan dulu, yang mayoritas menganut agama Hindu-Budha yang menyembah patung yang mereka jadikan sebagai dewa.

Relief
CONTOH SENI RUPA MURNI DAN PENGERTIANNYA
Relief dalam dunia seni rupa bisa disebut sebagai gambar lukisan dalam bentuk tiga dimensi (trimatra) yang dibuat diatas bidang dua dimensi (dwimatra). Relief banyak kta temui di peninggalan-peninggalan sejarah seperti halnya candi dan lain sebagainya.

Mozaik
CONTOH SENI RUPA MURNI DAN PENGERTIANNYA
Mozaik atau yang bisa disebut dengan seni merangkai pecahan maupun potongan kecil menjadi sebuah bentuk yang sangat indah. Dalam membuat mozaik biasanya menggunakan pecahan batu, keramik, kaca dan lain sebagainya. Seni mozaik sendiri sudah adda sejak zaman Romawi kuno bisa terlihat dari bangunan-bangunan peninggalan zaman dulu.

Ukiran
CONTOH SENI RUPA MURNI DAN PENGERTIANNYA
Ukiran atau yang disebut juga dangan seni memahat batu ataupun kayu menjadi sebuah bentuk karya seni yang indah. Seni ukir biasanya berbentuk hewan dan tumbuhan. Kalau pada zaman dahulu, seni ukir lebih cenderung masuk ke dalam seni terapan.

Grafis
CONTOH SENI RUPA MURNI DAN PENGERTIANNYA
Seni rupa grafis merupakan hasil karya seni rupa murni modern. Pada dasarnya sama aja dengan lukisan, namun alat dan media yang digunakan lebih cenderung dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Hasil karya seni yang satu ini, bisa berupa tulisan, gambar, ataupun gabungan dari keduanya.

Kaligrafi
CONTOH SENI RUPA MURNI DAN PENGERTIANNYA
Seni yang satu ini merupakan seni menulis indah di media kertas, kayu, batu dan lain sebagainya. Hasil karya seni rupa yang satu ini biasanya lebih cenderung menggunakan tulisan arab sebagai media eksplorasi, namun tak jarang juga yang menggunakan tulisan latin sebagai media eksplorasi yang sering disebut dengan graffiti.

Jika ditinjau dari beberapa ulasan di atas bisa kita simpulkan bahwasanya seni rupa itu ada berbagai macam, tergantung dari sudut pandang yang kita gunakan. Jika kita meninjau berdasarkan fungsinya, seni rupa ada dua macam yaitu seni rupa murni dan terapan, sedangkan jika berdasarkan bentuk dan wujudnya seni rupa itu bisa berupa dua dimensi atau tiga dimensi. Selain itu, seni rupa juga sudah ada sejak zaman prasejarah dulu, berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan baik itu berupa benda kerajinan maupun lukisan.

Prinsip-Prinsip Seni Rupa Dan Penjelasannya

3:00:00 AM
Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:
· Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
· Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

· Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.
· Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.

· Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.

· Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.

· Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.

· Keseimbangan (balance) 
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

8 UNSUR-UNSUR SENI RUPA DAN PENJELASANYA

12:49:00 AM
Unsur-Unsur Seni Rupa Dan Penjelasannya - Seni rupa atau dikenal juga dengan istilah visual art merupakan bentuk karya seni yang dapat dinikamati oleh indera peraba & pengelihatan. Sesederhana apapun, karya seni rupa itu terbentuk dari beberapa elemen yang disebut juga dengan unsur seni rupa.

Unsur-unsur tersebut merupakan elemen yang digunakan untuk menciptakan atau mewujudkan suatu karya seni yang nantinya akan dinikmati oleh semua orang. Berikut ini beberapa unsur seni rupa tersebut.
1. Titik
Titik adalah salah satu unsur dasar seni rupa yang paling kecil. Semua wujud sebuah karya, awalnya dihasilkan dari unsur titik ini. Titik juga bisa menjadi pusat perhatian tersendiri jika berkumpul atau memiliki warna yang berbeda dari yang lainnya.

2. Garis
Garis merupakan goresan atau limit/batas dari suatu benda, bidang, ruang, tekstur, warna dan lain sebagainya. Garis sendiri memiliki dimensi yang memanjang dan cenderung memiliki arah tertentu, serta mempunyai beberapa sifat, yang diantaranya: panjang, pendek, tipis, lurus, horizontal, vertikal, berombak, melengkung, miring, halus, tebal, patah-patah dan masih banyak lagi yang lainnya. Pemanfaatan garis dalam sebuah desain digunakan untuk mencapai kesan tertentu, seperti halnya membuat kesan kekar, megah, kuat, simpel atau agung.

3. Bidang
Bidang dalam seni rupa adalah salah satu unsur seni rupa yang terbentuk atau dibentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang sendiri mempunyai dimensi panjang dan lebar atau bisa disebut juga dengan pipih. Sedangkan, kalau bentuk mempunyai dimensi panjang, lebar dan tinggi, oleh sebab itu bentuk selalu mempunyai volume atau isi. Jika dilihat dari bentuknya, bidang ataupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yang diantaranya: bidang biomorfosis (organis), bidang geometris, bidang tak beraturan serta bidang bersudut.

Bidang sendiri bisa terbentuk karena ada dua ujung garis yang saling bertemu atau bisa juga karena sapuan warna. Bidang juga dibatasi dengan kontur dan disebut juga dengan bentuk 2 dimensi, yaitu cuma terdiri dari panjang dan lebar saja. Dalam seni rupa juga terdapat beberapa bidang dasar, diantaranya: bidang segiempat, segitiga, lingkaran, trapesium, oval dan lain sebagainya.

4. Bentuk
Bentuk menurut artian bahasa bisa dikatakan sebagai bangun (shape) atau juga bentuk plastis (form). Bangun (shape) merupakan bentuk benda yang polos, seperti halnya yang nampak oleh mata, sekedar untuk mengatakan sifatnya saja (kotak, bundar, ornamental, atau tak beraturan). Sedangkan bentuk plastis (form) merupakan bentuk benda yang terlihat dan bisa dirasakan karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, misalkan lemari, meja, kursi dan lain sebagainya.

5. Tekstur
Tekstur adalah sifat suatu permukaan sebuah benda. Sifat tersebut bisa berkesan kasar, halus, mengkilap, kusam, berpori, licin dan lain sebagainya. Kesan-kesan tersebut bisa dirasakan lewat penglihatan serta rabaan. Oleh sebab itu, dua macam tekstur yaitu: tekstur semu (maya) yang di mana kesan benda tersebut berbeda antara penglihatan mata dengan hasil rabaan, serta tekstur rabaan.

6. Warna
Teori warna yang berdasar pada cahaya, bisa kita lihat melalui tujuh spektrum warna yang terdapat dalam ilmu Fisika, seperti halnya dengan warna pelangi. Secara teori warna bisa dipelajari lewat dua pendekatan, salah satunya dengan menggunakan teori warna yang berdasar pada pigmen warna (goethe) yaitu butiran halus yang terdapat pada warna. Berikut ada beberapa istilah yang harus kamu ketahui dalam teori pigmen warna.

Warna primer.
Yaitu warna pokok atau warna dasar yang tidak bisa kita peroleh dari campuran warna lain. Warna tersebut adalah merah, kuning dan biru.

Warna sekunder.
Yaitu warna yang didapatkan dari hasil percampuran antara dua warna primer, misalkan warna unhu, oranye (jingga) dan juga hijau.

Warna tersier.
Yaitu warna yang dihasilkan dari percampuran dua warna sekunder.

Warna analogus.
Yaitu deretan warna yang letaknya berdekatan dalam suatu lingkaran warna, misalkan deretan warna ungu yang menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning dan lain sebagainya.

Warna komplementer.
Yaitu warna kontras yang letaknya saling berseberangan dalam sebuah lingaran warna, misalkan warna kuning dengan ungu, merah dengan hijau dan lain sebagainya.

7. Gelap Terang
Dalam karya seni rupa 2 dimensi, unsur gelap dan terang bisa berfungsi sebagai beberapa hal, diantaranya: menggambar benda seolah benda tersebut memiliki volume (3 dimensi), menyatakan kesan kedalaman atau ruang serta memberi perbedaan kontras. Unsur gelap terang dalam karya seni rupa bisa terjadi karena intensitas wrna (daya pancar), bisa juga terjadi karena percampuran antara warna hitam dan putih.

8. Ruang (kedalaman)
Ruang, jika dalam karya seni 3 dimensi bisa dirasakan langsung oleh sang penikmat tersebut, seperti halnya dengan ruangan dalam rumah, ruang gedung dan lain sebagainya. Sedangkan dalam karya seni 2 dimensi ruang hanya bersifat semu (maya) karena didapatkan dari kesan penggambaran yang datar, pipih, menjorok, cekung, cembung, dekat, jauh dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, dalam karya seni 2 dimensi, kesan ruang atau yang disebut juga dengan kedalaman bisa diperoleh dengan beberapa cara, yang diantaranya sebagai berikut:
  • Penggambaran gempal
  • Penggunaan perspektif warna
  • Peralihan warna, gelap, terang serta tekstur
  • Pergantian ukuran
  • Penggambaran bidang bertindih
  • Pergantian tampak bidang
  • Pelengkungan atau pembelokan bidang, serta
  • Penambahan bayang-bayang
Older Posts
Subscribe to: Posts (Atom)

Popular Posts

  • SOAL CERDAS CERMAT SD DAN JAWABANNYA
    Berikut adalah Contoh Soal Cerdas Cermat Anak SD dan jawabannya yang sering muncul/dipertanyakan 1.Rangka manusia tersusun atas rangka kepa...
  • Pengertian Promosi Menurut Para Ahli
    Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk...
  • Pengertian Motivasi Diri Dan Teori Motivasi
    Pengertian Motivasi Diri Motivasi Diri adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Kita...
  • PENGERTIAN HARGA DAN STRATEGI PENENTUAN HARGA
    1. Pengertian Harga Harga, nilai dan faedah (utility) merupakan konsep-konsep yang sangat berkaitan. Utility adalah atribut suatu produk ...
  • PENGERTIAN SEMANTIK DAN PRAGMATIK
    SEMANTIK Semantik ialah bidang yang mengkaji selok-belok makna. Oleh sebab, makna merupakan ciri semua sistem lambang, maka pada kebias...
  • TUJUAN DAN MANFAAT PENDIDIKAN INKLUSIF
    Pendidikan inklusif dimaksudkan sebagai sistem layanan pendidikan yang mengikut-sertakan anak berkebutuhan khusus belajar bersama dengan an...

Labels

  • A (23)
  • Administrasi (13)
  • B (25)
  • Belajar (33)
  • C (5)
  • D (5)
  • Definisi (80)
  • Drama (4)
  • Faktor faktor (5)
  • Filsafat (7)
  • Fungsi (18)
  • Geografi (7)
  • Gerhana (3)
  • Ilmu Komunikasi (6)
  • Jenis - Jenis (10)
  • Karakter (6)
  • Karya Tulis (29)
  • Komunikasi (8)
  • Makalah (5)
  • Manajemen (18)
  • Metode Pembelajaran (12)
  • P (5)
  • PENDIDIKAN INKLUSIF (5)
  • PTK (4)
  • Pemasaran (14)
  • Pembelajaran (6)
  • Pendidikan (26)
  • Penelitian (5)
  • Pengertian (294)
  • Pengertian Komunikasi (5)
  • Pengertian Menurut Para Ahli (58)
  • Pengertian Secara Umum (14)
  • Penjualan (8)
  • Pentingnya Pengawasan (1)
  • Peradapan (5)
  • Prinsip (6)
  • Produk (14)
  • S (21)
  • SEKRETARIS (8)
  • Sejarah (25)
  • Seni (19)
  • Seni Rupa (10)
  • Sistem (18)
  • Tujuan (12)

Popular Posts

  • Pengertian Renang, Sejarah Renang, Macam-Macam Gaya Renang Dan Manfaat Berenang
  • Pengertian, Bagian Bagian GENERATOR (MAKALAH MESIN GENERATOR AC)
  • Pengertian Produk Menurut Para Ahli
  • Contoh Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
  • Pengertian Dan Definisi aplikasi Menurut Para Ahli
close
close

Contoh Contoh Proposal

  • CONTOH-CONTOH PROPOSAL
    CONTOH MAKALAH: KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA
  • Ragam Cara Beternak
    Beternak Kakak Tua || CONTOH MAKALAH TENTANG KAKAK TUA
  • Daftar Tanaman Obat
    Manfaat Buah Delima Untuk Kesehatan Dan Kecantikan
Copyright © 2015 Blog Definisi | Pengertian. All rights reserved. My Notes Template. Simple Default Template edited by RT Media ™. Powered by Login