Definisi dari produktivitas pertama kali muncul pada tahun 1776 dalam sebuah makalah yang disusun dan ditulis oleh Francis Quesnay yang berasal dari Perancis. Menurut Walter Aigner dalam “ Motivation and Awareness “, filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia karena makna produktivitas adalah keinginan (Will) dan upaya (Effort) manusia untuk selalu meningkatkan kualitas didalam segala bidang. Produktivitas sebagai konsep yang menyatakan bagaimana keluaran akan berubah apabila masukan berubah, pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo pada tahun 1810. pada tahun 1883, Littre mendefinisikan produktivitas sebagai “kemampuan untuk menghasilkan” yaitu kemampuan untuk memproduksi.
Produktivitas menggambarkan hubungan antara keluaran dan alat atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan keluaran tersebut. Keluaran atau hasil produksi tersebut diperoleh dari suatu proses kegiatan, bentuk keluaran tersebut dapat berupa produk nyata atau jasa. Untuk menghasilkan keluaran diperlukan masukkan atau sumber-sumber utama dapat berupa tenaga kerja, modal, bahan baku, dan energi.
Jika membicarakan masalah produktivitas muncullah satu situasi yang paradoksial (bertentangan) – karena belum ada kesepakatan umum tentang maksud pengertian produktivitas serta kriterianya dalam mengukur petunjuk-petunjuk produktivitas. Dan tak ada konsepsi, metode penerapan maupun cara pengukuran yang bebas dari kritik.
Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya. Misalnya saja, “produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk atau output : input. Masukkan sering dibatasi dengan masukkan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.
Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa: “produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang.”
Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas adalah peningkatan proses produksi. Peningkatan produksi berarti perbandingan yang membaik jumlah sumber daya yang dipergunakan (input) dengan jumlah barang- barang dan jasa-jasa yang diproduksikan (output). Pengurangan dalam input dengan output tetap atau kenaikan output sedang input tetap merupakan peningkatan dalam produktivitas.
Adapun definisi-definisi lain akan produktivitas dengan perkembangannya dikemukakan oleh beberapa pakar atau ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pada tahun 1950 Organization for European Economic Coorporation (OEEC)
Mengemukakan definisi produktivitas yang lebih formal sebagai berikut :
Produktivitas adalah rasio yang didapatkan dengan membagi keluaran dengan salah satu faktor produksi.
2. Menurut Paul Mali (1998, p18) produktivitas adalah ukuran seberapa baik sumber daya yang digunakan bersama didalam organisasi untuk memperoleh dan menyelesaikan sekumpulan hasil.
3. Menurut Gomes F. Cardoso (1997, p159) menyatakan bahwa : “produktivitas ditunjukkan sebagai rasio output terhadap input, input dapat mencakup biaya produksi dan biaya peralatan, sedangkan output bisa terdiri dari penjualan, pendapatan dan kerusakan. Produktivitas dan efisiensi sering dianggap sinonim, dimana pengukuran efisiensi menghendaki penentuan outcome, dan penentuan jumlah sumberdaya yang dipakai untuk menghasilkan outcome tersebut.
4. Menurut Organization for Economic Coorporation and Development (OECD) produktivitas adalah output dibagi dengan elemen produksi yang dimanfaatkan.
5. Menurut European Productivity Agency (EPA) produktivitas adalah tingkatan efektivitas pemanfaatan setiap elemen produktivitas.
6. Menurut International Labour Organization (ILO) menyatakan perbandingan antara elemen-elemen produktivitas dengan yang dihasilkan merupakan ukuran produktivitas.
7. Menurut Husein Umar (1998, p9) Produktivitas adalah sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
8. Menurut L. Greenberg (2005, p12) produktivitas didefinisikan sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukkan selama periode tersebut.
9. Menurut Dewan Produktivitas Nasional
Produktivitas didefinisikan dari berbagai macam segi atau sudut yaitu :
a. Secara Filosofis / Psikologis
Produktivitas merupakan sikap mental untuk selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Esensi pengertian produktivitas adalah sikap mental dan cara pandang hari esok. Sikap mental dan cara pandang yang tidak produktif menurut hidayat adalah :
- Menganggap bahwa tanpa bekerja keras kita dapat memperoleh sesuatu yang berharga.
- Ketakutan mengambil keputusan karena ada unsur resiko
- Merasa puas dengan hasil yang cukup, walaupun belum sempurna
- Mempunyai budaya konsumtif yang tinggi
- Tidak mengoreksi kesalahan saat ini, melainkan menunda sampai esok.
b. Secara Ekonomis ( Finansial )
Produktivitas merupakan usaha memperoleh hasil yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan sumber daya yang sekecil-kecilnya. produktivitas secara finansial adalah pengukuran produktivitas atas output dan input yang dikuantifikasi.
c. Secara Teknis
Pengertian produktivitas secara teknis adalah pengertian efisiensi produksi terutama dalam pemakaian ilmu dan teknologi. Produktivitas diformulasikan sebagai rasio output terhadap input ( output / input ).
Jadi produktivitas merupakan pembagian nilai dari output produksi terhadap biaya input produksi.
Produktivitas =Output/Input
Rendahnya output karena banyaknya produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan mengakibatkan produktivitas menjadi rendah.
Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara menurunkan input dan meningkatkan output. Peningkatan produktivitas yang terbaik adalah meningkatnya output jauh lebih besar dibandingkan meningkatnya output.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Berikut ini terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya produktivitas menurut Sinungan (2005, p18) yaitu :
1) Investasi
Komponen pokok dari investasi ialah modal, karena modal merupakan landasan gerak suatu usaha, namun modal saja tidaklah cukup, untuk itu harus ditambah dengan komponen teknologi. Untuk berkembang menjadi bangsa yang bisa memberi dukungan kepada kemajuan pembangunan nasional, ditingkat mikro tentunya teknologi yang mampu mendukung kemajuan usaha atau perusahaan. Besar kecilnya investasi ini akan menentukan modal usaha dan hal ini akan berpengaruh terhadap promosi produk, market share atau penggunaan kapasitas.
2) Manajemen
Kelompok manajemen dalam organisasi bertugas pokok menggerakkan orang- orang lain untuk bekerja sedemikian rupa sehingga tujuan tercapai dengan baik. Hal-hal yang kita hadapi dalam manjemen, terutama dalam organisasi modern, ialah semakin cepatnya cara kerja sebagai pengaruh langsung dari kemajuan-kemajuan yang diperoleh dalm bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi seluruh aspek organisasi seperti proses produksi distribusi, pemasaran, dan lain-lain.
Kemajuan teknologi yang berjalan cepat maka harus diimbangi dengan proses yang terus-menerus melalui pengembangan sumber daya manusia, yakni melalui pendidikan dan pengembangan. Dari pendidikan, latihan dan pengembangan tersebut maka antara lain akan menghasilkan tenaga skill yang menguasai aspek-aspek teknis dan aspek-aspek manajerial. Aspek-aspek tersebut yaitu :
1. Technical Skill
Tenaga kerja yang mempunyai standarisasi tertentu, terampil dan ahli dibidang teknis.
2. Managerial Skill
Kemampuan dan keterampilan dalam bidang manajemen tertentu, mampu mengadakan atau melakukan kegiatan-kegiatan analisa kuantitatif dan kualitatif dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi organisasi.
3) Tenaga Kerja
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan faktor-faktor tenaga kerja ini ialah :
• Motivasi pengabdian, disiplin, etos kerja Produktivitas dan masa depannya.
• Hubungan industrial yang serasi dan harmonis dalam suasana keterbukaan.
Meskipun ada sejumlah perbedaan mengenai definisi produktivitas yang tergantung pada keadaan yang nyata dan tujuan-tujuan yang ada pendekatan umum (bukan definisi) bagi menyusun pola dari model produktivitas adalah mengidentifikasikan output dan komponen-komponen input yang benar dan sesuai dengan tujuan jangka panjang, menengah dan pendek perusahaan.
Menurut Sinungan (2005, p56) produktivitas tenaga atau alat, dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain adalah sebagai berikut :
1. Kondisi pekerjaan dan lingkungan
2. Keterampilan tenaga kerja / kapasitas alat
3. Motivasi tenaga kerja / operator
4. Cara kerja ( Metode )
5. Manajemen ( Sumber Daya Manusia dan Alat )
Konsep Dasar Sistem Produktivitas
Sistem produksi modern selalu melibatkan komponen struktural dan fungsional, seperti modal, bahan baku (material), prosedur, mesin, sumber daya manusia, informasi dan lain-lain. Menurut Gaspersz (2000, p17) sistem produksi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Mempunyai komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen struktural yang membangun sistem produksi itu.
2. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya, yaitu menghasilkan produk (barang atau jasa) berkualitas yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar.
3. Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input menjadi output secara efektif dan efisien.
4. Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya berupa optimasi pengalokasian sumber daya.
produktivitas tidak sama dengan produksi, tetapi produksi, performansi kualitas, hasil-hasil, merupakan komponen dari usaha produktivitas. Apabila ukuran keberhasilan produksi hanya dipandang dari sisi output, maka produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu : sisi input dan sisi output. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan efisiensi penggunaan input dalam memproduksi output. Pada dasarnya produktivitas tidak sama dengan produksi, tetapi produksi, performansi kualitas, hasil-hasil, merupakan komponen dari usaha produktivitas.
Elemen input dalam Sistem Produksi
Pada dasarnya input dalam sistem produksi dapat diklarifikasikan ke dalam dua jenis yaitu: input tetap (fixed input) dan input variabel (variable input). Input tetap didefinisikan sebagai suatu input bagi sistem produksi yang tingkat penggunaan input itu tidak bergantung pada jumlah output yang akan diproduksi. Sedangkan input variabel didefinisikan sebagai suatu input bagi sistem produksi yang tingkat penggunaan input itu tergantung pada jumlah output yang akan diproduksi.
Dalam sistem produksi terdapat beberapa input baik variabel maupun tetap, yaitu:Tenaga kerja, modal, material, energi, tanah, informasi, dan manajerial.
Elemen proses dalam Sistem Produksi
Suatu proses dalam sistem produksi dapat didefinisikan sebagai integrasi dari tenaga kerja, material, informasi, metode kerja dan mesin atau peralatan dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah bagi produk agar dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar.
Definisi lain dari proses adalah suatu kumpulan tugas yang dikaitan melalui suatu aliran material dan informasi yang mentransformasikan berbagai input ke dalam output yang bermanfaat atau bernilai tambah tinggi (Gaspersz, 1997, p10). Suatu proses memiliki kapabilitas atau kemampuan untuk menyimpan material (yang diubah menjadi barang setengah jadi) dan informasi selama transformasi berlangsung. Berikut ini beberapa karakteristik proses yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem produksi adalah :
Kapasitas adalah tingkatan output maksimum dari suatu proses. Karakteristik ini diukur sebagai output per unit waktu (Gaspersz, 1997, p12). Pengukuran kapasitas produksi yang dipergunakan dalam perencanaan produksi adalah kapasitas aktual atau kapasitas efektif (Actual Capacity or effective capacity). Biasanya diukur dengan angka rata-rata berdasarkan beban kerja normal.
Efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana baiknya sumber- sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output (Gaspersz, 1997, p14). Efisiensi merupakan karakteristik dari proses yang mengukur performansi aktual dari sumber daya relatif terhadap standar yang ditetapkan. Peningkatan efisiensi dalam proses produksi akan menurunkan biaya per unit output. Sebagai ukuran efisiensi, produktivitas merupakan indikator seberapa efisien pemakaian input. Efisiensi dapat dimengerti sebagai kegiatan penghematan penggunaan sumber-sumber daya dalam kegiatan produksi atau kegiatan organisasi seperti penghematan pemakaian bahan, tenaga listrik, uang, waktu, air dan sebagainya.
Efektivitas merupakan karakteristik lain dari proses yang mengukur derajat pencapaian output dari sistem produksi (Gaspersz, 1997, p14). Efektivitas diukur berdasarkan rasio output aktual terhadap output yang direncanakan. Pengukuran efektivitas membutuhkan beberapa rencana atau standar yang telah ditetapkan sebelum proses dimulai untuk menghasilkan output.
Fleksibilitas merupakan karakteristik dari proses yang mengukur berapa lama (waktu) perubahan proses untuk menghasilkan output yang berbeda atau dengan menggunakan sekumpulan input yang berbeda (Gaspersz, 1997, p14). Karakteristik fleksibilitas proses dalam sistem produksi modern (JIT) mencakup hal-hal yang berkaitan dengan : fleksibilitas model dan produk (product-mix fleksibility), fleksibilitas volume total, fleksibilitas tenaga kerja, fleksibilitas perubahan rekayasa (reengineering), dan fleksibilitas produk baru.
Elemen output dalam Sistem Produksi
Pengukuran karakteristik output seyogianya mengacu kepada kebutuhan atau keinginan pelanggan dalam pasar yang sangat kompetitif sekarang ini. Pengukuran output yang paling mudah dan bersifat klasik adalah unit output yang diproduksikan oleh sistem itu. Dalam era persaingan bebas sekarang ini, pengukuran sistem produksi yang hanya mengacu pada kuantitas output semata akan dapat menyesatkan, karena pengukuran ini tidak memperhatikan karakteristik utama dari proses yaitu: kapasitas, efisiensi, efektivitas dan fleksibilitas. Banyak perusahaan telah mengukur performansi proses dalam sistem produksi menggunakan indikator produktivitas total.
Menurut Gaspersz (1997, p20) pada dasarnya konsep siklus produktivitas (Productivity Cycle) yang dipergunakan dalam peningkatan produktivitas terdiri dari empat tahap utama, yaitu :
1. Pengukuran Produktivitas
2. Evaluasi Produktivitas
3. Perencanaan Produktivitas
4. Peningkatan Produktivitas
Berdasarkan konsep siklus produktivitas, secara formal program peningkatan produktivitas harus dimulai melalui pengukuran produktivitas dari sistem industri itu sendiri.