Seluruh cerita berbentuk dialog, baik tokoh maupun narator. Inilah ciri utama naskah dialog, semua ucapan ditulis dalam teks.
Contoh :
Suatu hari di sebuah desa terpencil, ada seorang pemuda berpenampilan sederhana. Ia bernama Paijo.
Semua dialog tidak menggunakan tanda petik ("..."). Dialog drama bukan kalimat langsung. Oleh karena itu, naskah drama tidak memakai tanda petik.
Contoh :
Fiqi : Kita bisa selesaikan masalah ini.
Paijo : Sudahlah! Kamu tidak perlu memikirkan ini. Ini bukan masalah yang besar. Jadi kita tidak perlu membincangkan terlalu serius.
Naskah drama dilengkapi petunjuk tertentu yang harus dilakukan tokoh pemerannya. Petunjuk itu ditulis dalam tanda kurung (...) atau dengan memberikan jenis huruf yang berbeda dengan huruf dialog.
Contoh :
Fiqi : Sudah! Jangan dilanjutkan lagi perkelahian ini. Sebaiknya kita selesaikan secara dewasa (sambil berwajah serius)
Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog.
Contoh :
Stark : Saat ini Loki sudah berhasil membuka portal-nya.
Thor : Saatnya kita beraksi.
Fiqi: Jangan gegabah, sebaiknya kita membangun strategi dulu Stark.
Ciri-ciri drama adalah seperti yang berikut:
Mesti ada konfliks
Mesti ada aksi
Harus dilakonkan
Tempoh masa kurang daripada 3 jam
Tiada ulangan dalam satu masa
Jenis-jenis drama pula adalah seperti yang berikut:
Tragedi
Komedi
Tragi-Komedi
Opera
Pantonim
Bangsawan
Tragedi
Mengandungi cerita tentang kemalangan dan kesedihan.
Komedi
Mengutarakan kisah hidup sehari-hari dengan pelbagai peristiwa lucu yang boleh menyebabkan penonton ketawa.
Tragi-Komedi
Mengandungi unsur-unsur kesedihan dan unsur-unsur lucu.
Opera
Mengemukakan cerita yang digabungkan dengan muzik.
Pantomim
Lakonan dipersembahkan melalui gerak badan dan memek muka yang berlebihan untuk menyatakan aksi dan perasaan watak.
Bangsawan
Para pelakon membentuk dan mengubah sendiri dialog-dialog yang ingin disampaikan.