Higiene perusahaan dan kesehatan kerja ini mulai ada di Indonesia sejak adanya cara-cara kedokteran kuno dan pengobatan Indonesia asli sudah dipergunakan untuk menolong korban-korban peperangan, penyakit-penyakit dan kecelakaan yang diakibatkan adanya pekerjaan dalam bidang industri rakyat pada saat itu.
Kemudian pada abad ke-17 Belanda datang ke Indonesia dengan pendaratan V.O.C di Jakarta.Dinas kesehatan yang diadakan oleh Belanda pada permulaannya adalah Dinas Kesehatan Militer, yang kemudian beralih menjadi Dinas Sipil. Higene perusahan dan kesehatan Belanda ini ditujukan untuk memberikan kesehatan sekedarnya pada para pekerja Indonesia agar para pekerja Indonesia tersebut cukup sehat dan mampu untuk memproduksi bahan-bahan yang diperlukan oleh Belanda. Dan pada abad ke-20 dibuatlah undang-undang mengenai kebersihan, keselamatan serta kesehatan yang isinya sangat sederhana, karena disesuaikan dengan keprluan pada saat itu.
Pada zaman Perang Dunia II sedang berlangsung Jepang sama sekali tidak memberikan dorongan atau pemikiran-pemikiran tentang higene perusahaan dan kesehatan kerja.
Setelah Indonesia merdeka higiene perusahaan dan kesehatan kerja dapat diwujudkan yaitu dimulai beberapa tahun sejak proklamasi kemerdekaan dengan munculnya undang-undang kerja dan undang-undang kecelakaan yang kemudian dipraktekkan diperusahaan -perusahaan. Setelah itu dimasukkan pelaksanaan undang-undang tersebut kedalam tubuh Departemen Perburuhan yaitu berisikan tentang undang-undang pengawasan perburuhan dan pengawasan keselamatan kerja.Kemudian pada tahun 1957 Departemen Perburuhan mendirikan Lembaga Kesehatan Buruh yang fungsinya sebagai penasehat dan alat meninggikan mutu ilmiah kesehatan buruh, dan pada tahun 1965 Lembaga Kesehatan Buruh ini dirubah menjadi Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Buruh yang berfungsi sebagai:
- Pusat pendidikan yang ditujukan kepada calon-calon dokter, dimana dokter-dokter ini akan bekerja di perusahan, sebagai pengawas perburuhan dan lain-lain
- Untuk memberikan jasa dan nasehat kepada perusahaan
- Pusat riset untuk mempertinggi mutu keilmuan kesehatan dan keselamatan kerja
- Sebagai pusat publikasi, baik itu majalah, buku-buku pedoman maupun tentang hal yang lain mengenai keselamatan dan kesehatan kerja
- Sebagai penghubung dan melakukan krja sama dengan dunia internasional dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja.
Ditahun yang sama buku pertama tentang Ilmu Kesehatan Buruh diterbitkan. Pada tahun 1966 dengan reorganisasi Kabinet Ampera, Higiene Perusahaan dan Kesehatan kerja ini diresmikan yaitu dengan didirikannya Dinas Higiene Perusahan Sanitasi Umum dan Dinas Kesehatan Tenaga Kerja di Departemen Kesehatan dan Lembaga Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja di Departemen Tenaga Kerja dan selain itu dibentuk pula Yayasan Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja di Surabaya. Dan setahun kemudian pada tahun 1967 berdiri di Bandung, Badan Pembina dan konsultasi Higiene Perusahaan yang sekaligus juga merupakan suatu Badan Usaha serta didterbitkannya buku yang kedua dengan judul Ilmu Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.
Pada tahun 1698 diterbitkannya majalah triwulanan Higiene Perusahaan, Kesehatan atau Keselamatan Kerja dan Jaminan Sosial. Pada tahun ini juga merupakan tahun pertama perintisan fungsi Lembaga Nasional Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja kearah pendidikan, pelayanan, dan lain sebagainya. Para ahli dari WHO dan ILO pun mulai menjalin hubungan dengan Indonesia dalam lapangan kesehatan yang berintegrasi dengan produksi.
Pada tahun 1969 banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan yaitu diantaranya:
- Diselenggarakannya seminar tentang Kesehatan dan Produktivitas Kerja di Jakarta dengan diikuti oleh 300 dokter, pengusaha, cendikiawan dan lain-lain. Seminar ini merumuskan secara jelas ruang lingkup dan tujuan dari Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pembangunan diIndonesia.
- Dimasukkannya suatu Proyek Pembinaan Higiene Perusahan dan Kesehatan Kerja dalam Pelita 1, untuk pertama kalinya diadakan latihan kepada 27 personil mengenai higene perusahaan dan kesehatan kerja
- Konvensi ILO nomor 120 tentang Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja dikantor-kantor dan perniagaan.
- Disahkannya undang-undang tentang Poko-Pokok tenaga Kerja yang memuat pasal-pasal tentang Higiene Perusahan dan Kesehatan Kerja.
Pada tahun 1970 disahkannya Undang-undang tentang Keselamatan Kerja, Dan pada bulan Juli tahun 1971 didirikan Ikatan higiene Perusahan dan Kesehatan Kerja oleh Dr. Suma’mur P.K., Dr. Sutidjo, Dr. Siddharta, Dr. Marwoto. Dan pada tahun ini pula di Jakarta untuk pertama kalinya dilakukan training terhadap 30 dokter perusahaan serta diangkatnya Dr. Suma’mur P.K menjadi Presiden dari Ikatan higiene Perusahan dan Kesehatan Kerja Asia, dan ditunjuk sebagai sekertaris untuk komisi Negara berkembang dari komisi tetap Ikatan Inetrnasional Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.
Seminar Nasional II Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja serta Kongres ke-1 Ikatan Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatn Kerja berlangsung di Jakarta pada tahun 1972 dengan tema Akselerasi Pertumbuhan Profesi dalam Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja untuk Menunjang Modernisasi. Pada seminar ini juga ditetapkan program untuk 3 tahun Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja dan dalam Kongres ditetapkan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan serta ditetapkan pula Dr. H. Ibnu Sutowo sebagai Ketua Kehormatan Ikatan dan di tahun 1972 ini pula Dr. Suma’mur P.K diangkat menjadi anggota “Pannel Advisory Expert”, WHO. Geneva.
Dan untuk tahun 1973 merupakan usaha pembinaan laboratorium Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja di Jakarta, bandung, Medan dan Ujung Pandang.