Masalah keselamatan dan kecelakaan kerja pada umumnya sama tua dengan kehidupan manusia, demikian juga dengan keselamatan kerja dimulai sejak manusia bekerja kecelakan industri mulai terjadi secara besar-besaran kira-kira 150 tahun yang lalu, ketika kemajuan pesat teknologi mulai diterapkan untuk produksi secara besar-besaran dengan mesin.
Teknik pencegahan kecelakaan harus didekati dari dua aspek yaitu aspek perangkat keras yang meliputi peralatan, perlengkapan, mesin, letak dan sebagainya, dan perangkat lunak yang meliputi manusia dan segala unsure yang berkaitan.
Ø Sistem pencegahan bahaya kebakaran
Sistem pencegahan bahaya kebakaran terdiri dari;
a. Sistem isyarat bahaya kebakaran dan alarm dan sebagainya
Merupakan system yang mampu menggantikan tenaga manusia untuk mengawasi bahaya kebakaran dalam suatu bangunan gedung gardu listrik, gudang dan lain sebagainya, terutama pada waktu luar jam kerja.
Komponen isyarat bahaya kebakaran;
1. Panel pengawas dengan pembagian daerah yang diawasi
2. Detektor yang meliputi panas, asap, dan manual break glass call points
3. isyarat yang diantaranya yaitu bel alarm. Horn
4. instalasi penegendalian untuk menghubungi berbagai komponen yang menjadi satu sistem.
b. Sistem pemadaman
Alat pemadam kebakaran diantaranya yaitu;
1. Alat pemadam kebakaran merupakan alat pencegah atau pemadam pertama bila terjadi kebakaran. Pada mulainya pai sangat kecil.
2. Jenis-jenis alat pemadam kebakaran yang terdiri dari BCF, Dry Chemical, Air, Super busa, CO2.
3. Jenis jenis kebakaran yaitu kelas A meliputi kertas, kayu, kain dan sejenisnya, Kelas B meliputi bensin, minyak, pelimas, zat cair, dan lain-lain, sedangkan kelas C meliputi listrik, motor, kontak, arus pendek, dan sebagainya.
Ø Sistem pencegahan bahaya ledakan
Ledakan dapat terjadi bilamana terjadi pencampuran gas yang cepat menguap dengan gas O2. Peledakan akan terjadi bila tabung O2 yang didapat bercampur dengan gas volatile lainnya dengan tidak sengaja. Untuk menghindari peledakan hal berikut harus dipatuhi;
1. Lembaran buku petunjuk tentang pesawat las karbid, boiler dan hal lain yang sejenis harus dibaca dan dipahami sebelum dipergunakan
2. tabung baja tempat gas atau apapun harus kuat dari tekanan
3. Dram bahan baker harus dilengkapi dengan safety valve(sejenis alat pengaman)
4. tabung kosong atau bekas jangan dijadikan pengisian gas atau bahan yang lain dari aslinya
5. tabung gas harus terhindar dari suhu yang tinggi atau sinar matahari
6. Setiap tabung atau drum yang berisi harus dilengkapi dengan alat pencegah tabung atau drum berguling
7. Pemindahan tabung gas harus mempergunakan alat pemindah khusus, dan hindarkan menggulingkan atau jatuh
8. Tabung baja dilarang untuk diletakkan terbaring
9. Setiap tabung atau drum harus diberi tanda yang dpaat dilihat, dibaca, dikenal oleh banyak orang.
Ø Sistem pencegahan bahaya dalam proses produksi
Kegiatan pencegahan kecelakaan dari pemeliharaan tempat kerja yang selamat merupakan satu kesatuan dalam ruang lingkup atau tempat proses produksi. Arus barang dalam proses produksi harus berjalan dengan lancer dan peralatan produksi serta kesehatan dan keselamatan kerja harus berada dalam kondisi prima. Keselamatan dalam proses dapat ditingkatkan dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut;
1. Penanganan dan pengangkutan material harus minimal
2. setiap ruang gerak harus aman dan tidak licin
3. Letak mesin dan peralatan lainnya harus cukup luas
4. Setiap kegiatan perawatan dan perbaikan harus selamat
5. Fasilitas pengungsian jika terjadi kebakaran harus disediakan sejak semula
6. Setiap proses yang berbahaya dan riskan harus terisolasi pelaksanaannya
7. Setiap peralatan dan mesin sudah dilengkapi dengan aklat-alat pencegah kebakaran.
Serta dalam keselamatan proses juga sangat terganatung pada tata ruang yang rapih dan bersih, setiap barang disimpan pada tempatnya, ruang gerak, lorong, tangga, pintu, dan sebagainya harue dijaga dengan rapid an kebersihannya pun harus terjaga.
Bahaya-bahaya kecelakan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Bahaya kebakaran sebagai akibat dari adanya penggunaan bahan katun. Minyak, solar, bensin dan gas karbit
2. Bahaya maut sebagai akibat dari pemakaian arus listrik
3. bahaya peledakan sebagai akibat penggunaan bejana-bejana bertekanan seperti botol zat asam dan pesawat karbid
4. Bahaya akibat bagian-bagian mesin yang berputar
5. Bahaya petir
Bahaya kebakaran dapat dicegah dengan melakukan tindakan sebai berikut:
1. Pada pintu dari ruangan diberikan tulisan atau poster dilarang merokok, membawa api, dan dilarang masuk bagi orang yang tidak berkepentingan
2. Perawatan dan penggunaan alat-alat pemedam api sebaiknya mendapatkan perhatian sepenuhnya.
3. Adanya dalam setiap giliran kerja terdapat satu atau beberapa pekerja yang benar-benar mengetahui dan dapat menggunakan alat pemadam kebakaran
4. Adanya aturan dalam melakukan pekerjan
5. Oleh karena petir juga menyebabkan kebakaran, maka bagian-bagioan penting dari bangunan perusahaan harus dilengkapi dengan alat-alat penyangkal dan penyalur petir.
Tentang peralatan mekanik terutama mesin yang bergerak dan berputar dapat dilakukan beberapa pencegahan yaitu dengan melakukan perawatan dan pengawasan dari tenaga ahli. Dan untuk dibagian listrik perusahaan dapat melakukan tindakan seperti pintu-pintu dari aliran penghubung dan trafo harus terkunci dan bisa dibuka oleh pekerja ahli dan dilarang untung menggantungkan pakaian kerja didalamnya.
Untuk P3K sewajarnya tersedia perlengkapan-perlengkapan dan diantara pekerja yang bergiliran bekerja harus ada yang mengetahui cara kerjanya.
Ø Kelelahan
Pekerjaan dalam industri pertekstilan terkenal sebagai pekerjaan yang sangat melelahkan. Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kelelahan dalam bekerja yaitu:
1. Pekerjaan dalam industri tekstil banyak dilakukan dengan berdiri
2. Pekerjaannya sendiri sering menjemukan
3. Suhu dan kelemban tinggi
4. Kadar debu yang kadang bisa mengakibatkan tidak nyamannya dalam bekerja
Adapun penyakit yang ditimbulkan akibat kerja disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain;
1. Faktor Biologis
2. Faktor Kimia
3. Faktor fisik termasuk kebisingan atau getaran, radiasi, penerangan, suhu dan kelembaban
4. Faktor Fisiologis
5. Faktor Tekanan Mental/stress
Pencegahan kecelakaan adalah suatu bagian utama dari fungsi pemeliharaan karyawan, tetapi hanya merupakan satu bagian dari suatu yang menyeluruh.Kondisi fisik karyawan dapat diganggu melalui penyakit, ketegangan, dan tekanan seperti halnya melalui kecelakaan, adalah penting bagi perusahan untuk memperhatikan kesehatan umum karyawan, yaitu fisik dan mental, demi alasan ekonomi dan kemanusiaan. Banyak undang-undang kompensasi pekerja negara bagian memberikan kompensasi bagi penyakit yang diakibatkan jenis kerja tertentu. Sebagian besar usaha OSHA sedang diareahkan pada pencegahan penyakit yang timbul dari lingkungan tempat kerja, terlebih lagi kesehatan karyawan yang jelek mengakibatkan suatu tingakat ketidakhadiran yang tinggi dan tingkat produktivitas yang rendah.
1. Kesehatan jasmani
Balai kesehatan kerja akan menambahkan syarat-syarat pada pemeriksaan jasmani dalam penempatan tenaga kerja sehingga program kerja tersebut diorganisasikan dengan tepat. Syarat-syarat tersebut diantaranya, yaitu;
· Suatu ketentuan tentang kebijakan kesehatan dan pengobatan
· Pelaksanaan pemeriksaan jasmani secara berkala untuk semua keryawan yang tidak terlindung dari bahaya-bahaya kesehatan
· Tersedianya fasilitas-fasilitas untuk pemeriksaan jasmani suka rela secara bekala bagi semua karyawan
· Suatu staf konsultasi medis yang (kompeten)
· Perhatian yang sistematik pada sanitasi, tindakan pencegahan demi keselamatan,dan hygiene industri
· Seorang pejabat kesehatan kepala yang melapor kepada seoerang anggota manajemen yang bertanggung jawab
· Suatu klinik yang diperlengkapi dengan baik untuk kasus-kasus dalurat dan pemeriksaan jasmani
· Personalia medis dan perawatan yang memenuhi syarat dengan tepat
2. Kesehatan mental
Beberapa tahun belakangan ini, kesehatan mental industrial sudah semakin mendapat perhatian besar. Dasar pemikiran bagi suatu program kesehatan mental perusahaan sama halnya dengan program pemeliharaan kesehatan jasmani. Salah satunya yaitu penyakit mental yang mengambil korbannya melalui aklkoholisme. Prosedur yang disarankan untuk menangani karyawan yang kecanduan alcohol itu adalah sebagai berikut :
· Penyelia menyimpan catan-catan yang teliti tentang prestasi karyawan, seperti produktivitas, ketidak hadiran, keterlambatan, peninggalan tempat kerja, peringatan-peringatan, alasan-alasan yang inovatif dan segainya.
· Walaupun mencurigai alcohol sebagai sumbernya, penyelia hanya berbicara dengan karyawan tersebut tentang catatan prestasinya yang obyektif
· Jika prestasi tidak berubah, disarankan agar karyawan itu diminta menyertai penyelia dalam pertemua dengan seorang penyuluh dalam unit personalia
· Selama tahap-tahap permulaan pertemuan ini.penyelia menyajikan catatan prestasi yang obyektif dan kemudian meninggalkan pertemuan itu .
· Penyuluh itu “memberi pengarahan “dan mengungkapkan bahwa suatu pemberhentian akan segera terjadi jika prestasi tidak diperbaiki.
· Jika karyawan itu menunjukan bahwa alkohol merupakan sumber dari kesulitan-kesulitan prestasi itu,maka dia dipertahankan dalam daftar upah dan di kirim kepada suatu balai penanggulangan alkoholisme yang sesuai,seperti misalnya alkoholiscs Anonymous ,seorang ahli psikologi ,atau suatu rumah sakit yang berspesialisasi dalam perawatana alkoholisme.
· Penyuluh mengikuti kasus tersebut selama 1tahun sesudah ditangan pihak luar guna menentukan tingkat pemulihan yang dicapai.