TAHAPAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis, ada beberapa tahapan studi yang harus dikerjakan, diantaranya :
1. Penemuan Ide. Produk yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan. Oleh karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk dari proyek harus dilakukan dengan kriteria bahwa suatu produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum dipenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk tersebut belum ada.
2. Tahap Penelitian. Penelitian menggunakan Metode ilmiah, dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah data berdasarkan teori-teori yang relevan, analisis dan menginterprestasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis dan menyimpulkan hasil pekerjaan.
3. Tahap Evaluasi. Ada tiga macam evaluasi. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang akan didirikan; kedua, mengevaluasi proyek yang sedang dibangun; dan ketiga, mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan.
4. Tahap pengurutan usulan yang layak. Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak dan terdapat keterbatasan yang dimiliki Manajemen maka perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang dianggap paling penting direalisasikan.
5. Tahap rencana pelaksanaan.Menentukan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk tiap jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksanaan, ketersediaan dana dan sumberdaya, kesiapan manajemen dll.
6. Tahap pelaksanaan. Merealisasikan pembangunan proyek . Jika proyek selesai maka tahap selanjutnya yaitu melaksanakan operasional bisnis secara rutin.
ASPEK – ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS
Proses analisis setiap aspek saling berketerkaitan antara satu aspek and aspek lainya. Sebagai missal, ketika seorang peneliti tengah menganalisis aspek keuangan, dimungkinakan memanfatkan aspek –aspek lain selain mencari data yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan langsung dilapangan.
A. ASPEK PASAR
Sebelum menggarap bisnis, hendaknya analisis terhadap pasar potensial yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan dilakukan terlebih dahulu. Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial atau bisnis akan mencoba menciptakan pasar potensial sendiri sehingga produk akan menjadi leader.
A.1. Pengertian pasar
Pasar, menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli yang lain mengatakan bahwa pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-menawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga.
A.2. Pengertian Permintaan dan Penawaran
Analisa permintaan yang menghasilkan prakiraan permintaan terhadap suatu produk merupakan salah satu alat penting bagi manajemen perusahaan. Dari prakiraan penjualan, perusahaan dapat memprakirakan anggaran perusahaan, dan dari anggaran perusahaan dapat ditentukan, misalnya jumlah dan macam tenaga kerja yang dibutuhkan, kecukupan alat-alat produksi, ketersediaan bahan mentah dan daya tampung gudang. Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang memiliki kamampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Hukum permintaan mengatakan bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas barang yang diminta akan berkurang, begitu pula sebaliknya.
Penawaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Dalam fungsi ini, bila harga suatu barang meningkat makaprodusen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Sampai dimana penjual ingin menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh berbagai factor, diantaranya ialah : harga barang itu sendiri, harga barang lain, ongkos produksi, tingkat teknologi, dan tujuan – tujuan perusahan.
A.3. Bentuk Pasar
Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen/penjual dan sisi konsumen. Dari sisi produsen/penjual, pasar dapat dibedakan :
- Pasar Persainan Sempurna, aktivitas persainganya tidaklah nampak karena tidak terbatasnya jumlah produsen dan konsumen dapat menjual atau membeli berapa saja tanpa ada batas asal bersedia membeli atau menjual pada harga pasar.
- Pasar Monopoli, dalah sebuah bentuk pasar yang dikuasai oleh seorang penjual saja
- Pasar oligopoly, merupakan perluasan dari pasar monopoli
- Pasar Persaingan Monopolistik, merupakan bentuk campuran antara persaingan sempurna dengan monopoli. Karena ada kebebasan bagi perusahaan untuk masuk keluar pasar selain itu barang yang dijual pun tidak homogen.
Dari sisi konsumen, pasar dapat dibedakan atas empat bentuk :
- Pasar Konsumen, merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi.
- Pasar Industri, adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang ayau jasa lain, baik untuk dijual atau disewakan.
- Pasar Penjual Kembali (Reseller), adalah suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan atau organisasi yang biasa disebut para pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grossier, agent, dan retailer.
- Pasar Pemerintah, merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang atau jasa untuk menjalankan tugas – tugas pemerintah.
A.4. Mengukur dan Meramal Permintaan
Apabila perusahaan menemukan suatu pasar yang manari, maka ia perlu mengestimasi besarnya pasar pada masa sekarang dan pada masa yang akan dating.
Salah satu metode praktik untuk mengestimasi total permintaan pasar adalah dengan menggunakan persamaan :
Q = n.p.q
Q = total permintaan pasar
N = jumlah pembeli dipasar
P = harga rata – rata satuan
Q = jumlah yang dibeli oleh rata – rata pembeli per tahun
B. ASPEK PEMASARAN
Setelah pemilihan ciri – ciri pasar bagi rencana produk, selanjutnya perusahaan melakukan studi atas tiga kegiatan besar, yaitu:
1. Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
2. kajian untuk mengetahui hal-hal utama dari konsumen potensial.
3. Menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran.
Ketiga kegiatan besar ini terkait satu sama lain dalam rangka mensukseskan studi atas aspek pemasaran.
B.1.Segmentasi, Target, Posisi di Pasar.
Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya kemampuan keuangan, keinginan, lokasi, sikap pembeli. Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar adalah aspek geografis, demografis, psikografis, dan prilaku.
Setelah segmen pasar diketahui, selanjutnya perusahaan perlu melakukan analisis untuk dapat memutuskan berapa segmen pasar yang akan dicakup, lalu memilih segmen mana yang akan dilayani. Analisa dapat dilakukan dengan menelaah tiga factor, yaitu ukuran dan pertumbuhan segmen, kemenarikan structural segmen, serta sasaran dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Selanjutnya harus diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.
B.2. Sikap, Perilaku, dan kepuasan Konsumen.
- Sikap memainkan peranan yang penting dalam membentuk suatu prilaku. Sikap digunakan untuk menilai efektifitas kegiatan pemasaran. Sikap memilik beberapa karakteristik diantaranya adalah memiliki obyek atau tujuan, memiliki petunjuk, derajat dan intensitas serta sikap memiliki struktur dimana strutur sikap mempunyai tiga komponen yang menunjang yaitu, emosi, pengetahuan dan kecendrungan prilaku. Sikap memiliki sumber – sumber yaitu pengalaman pribadi dan pengalaman kelompok.
- Prilaku konsumen tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu informasa mengenai prilaku ini perlu dikumpulkan sebanyak mungkin. Terdapat dua factor utama yang berpengaruh terhadap prilaku yaitu; factor social budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya kusus, kelas social, kelompok social dan factor psikologis yaitu motivasi, proses belajar, kepercayaan dan sikap.
- Kepuasan Konsumen adlah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapanya. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan yang cukup lama.
B.3. Manajemen Pemasaran
Pemasaran meliputi keseluruhan system yang berhubungan dengan kegiatan – kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendristribusikan barang – barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang actual maupun yang potensial. Jangkauan pemasaran sangat luas, berbagai tahap kegiatan harus dilalui oleh barang dan jasa sebelum sampai ke konsumen, sehingga ruang lingkup kegiatan yang luas itu dapat disederhanakan.
C. ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
Setelah dilihat dari aspek pasar maupun pemasaran, bahwa suatu rencana bisnis dianggap layak , tahap berikutnya yang akan dianalisa adalah mengenai aspek teknis dan teknologi. Maksudnya, apakah dari segi pembangunan proyek dan implementasi rutin bisnis secara teknis dapat dilaksanakan, begitu pula aspek teknologi yang akan dipakai.
C.1, Masalah Manajemen Operasional
Manajemen Operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pengawasan dan pengarahan terhadap operasi perusahaan. Operasi ini merupakan suatu kegiatan untuk mengubah masukan menjadi keluaran, sehingga keluaranya akan lebih bermanfaat dari masukannya.
Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan,
1. Masalh penentuan posisi perusahaan, bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dijalankan secara ekonomis, efektif dan efisien.
2. Masalah desain, mencangkup perancangan fasilitas operasi. Diperlukan pengambilan keputusan di bidang rancang bangunan.
3. Masalah operasional, timbul biasanya pada saat proses produksi sudah berjalan. Keputusan terhadap masalah operasional antara lain; rencana produksi, rencana persediaan bahan baku, pendjadwalan kerja pegawai, pengawasan kiualitas dll.
C.2. Masalah Proses Produksi dan Operasi.
Persoalan – persoalan dalam proses produksi ternyata cukup banyak dan komplek. Persoalan dalam proses tersebut dikelompokan sesuai dengan masalah manajemen operasional di atas sebagai berikut;
1. Kelompok Masalah Posisi Perusahaan, persoalan utamanya adalah, Pemilihan strategi produksi, Pemilihan dan perencanaan produk, Perencanaan Kualitas.
2. Kelompok Masalh Desain, persoalanya adalah;pemilihan teknologi, perencanaan kapasitas pabrik, perencanaan letak pabrik, perencanaan tata letak pabrik.
3. Kelompok Masalah Operasional, persoalannya adalah; perencanaan jumlah produksi, Manajemen persediaan, material requirement planning, pengawasan kua
D. ASPEK MANAJEMEN
Diversifikasi usaha merupakan salah satu cara untuk mengembangkan usaha perusahaan. Keputusan untuk melakukan diversifikasi adalah keputusan strategis perusahaan. Oleh karena itu diperlukan manajemen yang handal untuk melaksanakannya.
Dalam pembangunan proyek bisnis maupun manajemen dalam implementasi rutin bisnis adalah sama saja dengan manajemen lainya, befungsi untuk aktifitas – aktifitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pelaksanaan.
D.1. Perencanaan
Dalam membuat atau menyussun suatu perencanaan hendaknya dapat dikaji dari beberapa sisi :
1. Pendekatan dalam membuat perencanaan, dapat dilakukan dengan beberapa alternative pendekatand diantaranya, Pendekatan atas bawah (Top – Down), pendekatan bawah atas (Bottom – Up), Pendekatan campuran, dan pendekatan kelompok.
2. Fungsi perencanaan dan rencana, enam fungsi utama rencana dan perencanaan manajemen suatu organisai, Penerjemah kebijakan umum, berupa perkiraan yang bersifat ramalan, Berfungsi ekonomis, Memastikan suatu kegiatan, Alat koordinasi, dan Alat/sarana pengawasan.
3. Macam – macam perencanaan, proses perencanaan untuk menghasilakan suatu rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, sisi jangka waktu (perencanaan jangka panjang, menengah, pendek), sisi tingkat manajemen yaotu dari sisi strategis dan operasional.
D.2. Pengorganisasian.
Perlu dikaji dalam beberapa sisi ;
1. Langkah pengorganisasian dimana disini perlu merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan visi dan misi, mengkombinasiakan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis dan efisien, menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota dalam satu kesatuan yang harmonis.
2. Asas Organisasi, merupakan pedomanyang secara maksimal hendaknya dilaksanakan agar diperoleh suatu struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancer.
3. Struktur Organisasi, dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas sampai batas – batas tertentu.
4. Bentuk Organisasi, bentuk organisasi yaitu; organisasi garis, organisasi fungsional, organisasi garis dan staff, organisasi gabungan, dan organisasi matris.
D.3. Pengerakan dan Pengendalian
- Fungsi dari penggerakan adalah; Mempengaruhi seseorang supaya bersedia menjadi pengikut, melakukan daya tolak pada seseorang, membuat seseorang atau orang orang suka mengerjakan hal – hal yang baik, dll.
- Fungsi dari Pengendalian adalah, mencegah terjadinya penyimpangan dan kesalahan, mendinamisasikan organisasi, mempertebal rasa tanggung jawab.
E. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Keberadaan SDM hendaknya dianalisis untuk mendapatkan jawaban apakah SDM yang diperlukan untuk pembangunan maupun pengimplementasian bisnis dapat dimiliki secara layak atau sebaliknya.Dalam hal membangun proyek bisnis, ketersediaan SDM nya yaitu manajer proyek dan staf proyek hendaknya dikaji secara cermat. Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan proyek bisnis sangat tergantung pada SDM yang solid, yaitu manajer dan timnya. Membangun sebuah tim yang efektif merupakan suatu kombinasi antara seni dan ilmu pengetahuan. Dalam membangun sebuah tim yang efektif, pertimbangan harus diadakan bukan hanya pada keahlian teknis para manajer atau aggota, tetapi juga pada keselarasan mereka dalam bekerja.
F. ASPEK FINANSIAL
Tujuan menganalisa aspek keuangan adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tesebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek tersebut dapat berkembang terus.
F.1. Kebutuhan Dana dan Sumbernya
Dana diklasifikasikan atas dasar aktiva tetap seperti berwujud tanah, bangunan, pabrik dan mesin – mesin serta aktiva tetap tak berwujud seperti, paten, lisensi, biaya – biaya pandahuluan dan biaya – biaya sebelum operasi.
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya perlu ditentukan adalah dalam bentuk apa dana tersebut didapat. Beberapa sumber dana yang penting antara lain adalah;
1. Modal pemilik yang disetorkan
2. Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal
3. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan di jual dipasar modal
4. Kredit yang diterima di Bank
5. Sewa guna dari lembaga non Bank
F.2. Aliran Kas (Cash Flow)
Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan ada pula yang bersifat insidentil, sumber – sumber penerimaan kas antara lain;
1. Hasil penjulan investasi jangka panjang, aktiva tetap
2. Adanya emisi saham maupun penambahan modal oleh pemilik dalam bentuk kas
3. Pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.
4. Berkurangnya aktiva lancer selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas
5. Adanya penerimaan kas misalnya karena sewa, bunga, atau deviden
Sedangkan pengeluaran kas dapat disebabkan oleh transaksi – transaksi sbg,
1. Pembelian saham atau obligasi dan aktiva tetap lainya
2. Penarikan kembali saham yang beredar dan pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan
3. Pembayaran angsuran atau pelunasan utang
4. Pembelian barang secara tunai
5. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden, pajak, denda
G. ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK
G.1 Aspek Ekonomi
Data makroekonomi banyak yang dijadikan sebagai indicator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis, misalnya ; PDB (Produk Domestik Bruto), investasi, inflasi, kurs valuta asing, kredit perbangkan dll.
Hendaknya pula dikaji imbal balik bahwa bisnis yang direncanakan bermanfaat bagi pihak lain. Aspek manfaat bisnis yang direncanakan dpat ditinjau dari beberapa sisi ;
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional, dimaksudkan agar proyek dapat memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat, menggunakan sumberdaya local, menghasilakan dan menghemat devisa, menumbuhkan industri lain, turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan dan menambah pendapatan nasional.
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah, maksudnya dalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah.
3. Sisi Investasi per Tenaga Kerja, bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja.
4. Hambatan di Bidang Ekonomi, Pelaksanaan pembangunan perlu terus dilaksanakan dalam rangka menaikan atau mempertahankan pendapatan yang telah dicapai.
5. Dukungan Pemerintah, Pemerintah mempunya kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa bagi Negara.
G.2. Aspek Sosial
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar – besarnya. Hendaknya perusahaan yang didirikan mempunyai tanggung jawab social. Perusahaan hidup bersama – sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan yang pluralistis dan komplek.
G.3. Aspek Politik
Adanya isu/rumor/spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang diciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk, baik itu produk barang maupun jasa. Hendaknya aspek politik perlu pula dikaji untuk memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan diimplementasikan tidak akan sangat mengganggu sehingga kajian menjadi layak. Situasi politik dapat diketahu melalui berita di media masa dan bias dibagi menjadi dua ; good news and bad news.