• Home
  • About
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Blog Definisi | Pengertian
  • Home
  • Definisi
  • Pengertian
  • Pemasara
  • Produk
  • Karya Tulis
  • Seni
  • Sistem
  • SEKRETARIS
Home → A → Definisi → Pengertian → Pengertian Aset → PENGERTIAN ASET DAN KEWAJIBAN

PENGERTIAN ASET DAN KEWAJIBAN

A, Definisi, Pengertian, Pengertian Aset
Tuesday, February 23, 2016
PENGERTIAN ASET DAN KEWAJIBAN
Ada banyak definisi dari aset (asset) yang diberikan oleh para ahli, di antaranya adalah seperti di bawah ini:
q  Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam Statement of Financial Accounting Concepts Nomor 6 tentang Elements of Financial Statements  memberikan definisi: assets are probable future economic benefits obtained or controlled by a particular entity as a result of past transactions or events.
q  Bazley et al. (2007: 122) memberikan definisi: assets are probable future economic benefits obtained or controlled by a company as a result of past transactions or events. Definisi ini sama dengan definisi dari FASB hanya berbeda pada kata “a particular entity” di definisi FASB yang pada definisi Bazley et al. diganti menjadi “a company”.
q  Stice et al. (2007: 94) memberikan definisi: assets are probable future economic benefit obtained or controlled by a particular entity as a result of past transactions or events. Definisi ini sama dengan definisi dari FASB.
q  International Accounting Standard (IAS) dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements) memberikan  definisi sebagai berikut: an asset is a resource controlled by the enterprise as a result of past events and from which future economic benefits are expected to flow to the enterprise.
q  Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) tentang Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (SAK, 2007: 9) memberikan definisi: aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh badan usaha sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh oleh badan usaha. Definisi ini sama persis dengan definisi dari IAS.
Jika dilihat dari definisi yang diberikan mengenai aset seperti terlihat di atas nampak bahwa secara umum definisi yang diuraikan di atas dapat dikategorikan ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok pertama yang mengadopsi definisi dari FASB dan kelompok kedua yang mengadopsi definisi dari IAS. Nampak pula definisi dari FASB dan IAS secara prinsip tidak berbeda. Namun perlu dicatat masih banyak definisi-definisi lain tentang aset yang dikemukakan oleh para ahli, tidak hanya terbatas pada 2 kelompok definisi yang mengacu pada definisi FASB dan IAS. Tetapi karena dua definisi ini yang banyak digunakan sebagai acuan, maka 2 definisi ini yang diuraikan dan akan dijadikan acuan pada tulisan ini. Bila mengacu pada definisi dari FASB, maka komponen utama yang penting dari definisi aset dapat diuraikan sebagai berikut:
q  Probable Future Economic Benefits
Karena aset memberikan manfaat masa depan, maka digunakan istilah probable (cukup pasti). Untuk economic benefits di sini dapat dimaknai sebagai economic resources. Suatu benda dapat dikatakan sebagai economic resources apabila memiliki 2 karakteristik, yaitu kelangkaan dan manfaat.
Menurut APB Statement Nomor  4 contoh dari economic resources adalah :
a.       Productive resources yang bisa berupa bahan baku, mesin, peralatan, sumber daya alam, paten dan aktiva tidak berwujud lainnya, jasa dan hak kontrak untuk menggunakan mesin, peralatan, bangunan dari pihak lain.
b.      Produk yaitu barang yang siap untuk dijual (persediaan).
c.       Uang (kas dan setara kas).
d.      Tagihan atas sejumlah uang (piutang).
e.       Kepemilikan pada badan usaha lain (investasi pada badan usaha lain).
q  Obtained or Controlled
Suatu aset dapat diakui sebagai milik badan usaha apabila diperoleh dan dikendalikan oleh badan usaha. Masalah ini menjadi penting, karena banyak yang memaknainya sebagai kepemilikan (hak milik) atas aset. Padahal yang lebih penting bukan kepemilikan aset, tetapi pengendalian dari aset tersebut. Contoh: badan usaha membeli mesin secara kredit dengan jangka waktu pembayaran selama 10 tahun. Pada saat pembelian badan usaha dapat mencatat mesin sebagai asetnya, walaupun belum ada bukti kepemilikan. Yang penting        di sini badan usaha sudah dapat mengendalikan mesin tersebut (dapat digunakan). Contoh yang lain adalah: badan usaha melakukan sewa guna usaha (leasing) mesin dengan jenis capital lease, maka pada saat kontrak lease ditandatangani mesin tersebut sudah dapat diakui sebagai aset leasing (aktiva sewa guna usaha) badan usaha, padahal tidak ada bukti kepemilikan. Pengakuan sebagai aset di sini melihat dari pengendalian mesin tersebut.
q  Result of Past Transaction or Event
Suatu aset dapat diakui jika disertai dengan adanya transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan perolehan aset tersebut. Transaksi dan kejadian di sini harus sudah terjadi di masa lalu. Contoh: suatu mesin bisa diakui sebagai aset apabila ada transaksi pembelian atau kontrak sewa guna usaha terlebih dahulu. Suatu kondisi yang masih belum pasti (kontinjensi) tidak dapat diakui sebagai aset. Untuk kejadian (event) di sini kadang menimbulkan konflik, yaitu kejadian bagaimana yang dapat menimbulkan aset? Apakah tanda tangan suatu kontrak sama dengan kejadian? Banyak kontrak yang disebut sebagai executory contract, seperti perjanjian sewa-menyewa yang baru akan diakui sebagai aset setelah dilaksanakannya ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam kontrak tersebut. Tetapi apabila terdapat kontrak untuk membeli mesin pada tahun 2010 dan tidak ada pemenuhan perjanjian apapun saat ini, maka tetap tidak diakui sebagai aset.
q  Exchangeability
Walaupun tidak terdapat dalam definisi dari FASB, namun beberapa akuntan setuju untuk memasukkan komponen exchangeability dalam definisi aset. Mereka berargumen suatu barang yang kurang memiliki kemampuan untuk dipertukarkan akan kurang memiliki nilai ekonomis. Yang menjadi masalah apabila unsur exchangeability dimasukkan sebagai kriteria untuk menilai goodwill. Goodwill tidak dapat dipertukarkan sebagai komponen terpisah dari keseluruhan badan usaha, sehingga pasti tidak memiliki kemampuan exchangeability. Tetapi pendapat tentang exchangeability itu sendiri masih diperdebatkan, ada juga yang menolak dan FASB sendiri tidak memasukkannya dalam kriteria aset.

Sedangkan untuk kewajiban beberapa definisi yang diberikan oleh para ahli adalah seperti di bawah ini:
q  FASB dalam Statement of Financial Accounting Concepts Nomor 6 tentang Elements of Financial Statements  memberikan definisi sebagai berikut: liabilities are probable future sacrifices of economic benefits arising from present obligations of a particular entity to transfer assets or provide services to other entities in the future as a result of past transactions or events.
q  Bazley et al. (2007: 122) memberikan definisi sebagai berikut: liabilities are the probable future sacrifices of economic benefits arising from present obligations of a company to transfer assets or provide services in the future as a result of past transactions or events. Definisi ini sama dengan definisi dari FASB hanya berbeda pada kata “a particular entity” di definisi FASB, yang pada definisi Bazley et al. diganti menjadi “a company”. Demikian pula kata “to other entities” pada definisi Bazley et al. dihilangkan.
q  Stice et al. (2007: 94) memberikan definisi: liabilities are probable future sacrifices of economic benefits arising from present obligations of a particular entity to transfer assets or provide services to other entities in the future as a result of past transactions or events. Definisi ini sama dengan definisi dari FASB.
q  International Accounting Standard (IAS) dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements) memberikan  definisi sebagai berikut: a liability is a present obligation of the entrerprise arising from past events, the settlement of which is expected to result in an outflow from the enterprise of resources embodying economics benefits.
q  Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) tentang Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (SAK, 2007: 9) memberikan definisi kewajiban sebagai berikut berikut: kewajiban adalah utang badan usaha masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus ke luar dari sumber daya badan usaha yang mengandung manfaat ekonomi. Definisi ini sama persis dengan definisi dari IAS.

Jika dilihat dari definisi yang diberikan mengenai liability seperti terlihat di atas nampak bahwa sama dengan pada definisi mengenai aset, secara umum definisi yang diuraikan untuk liability dapat dikategorikan ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok pertama yang mengadopsi definisi dari FASB dan kelompok kedua yang mengadopsi definisi dari IAS. Nampak pula definisi dari FASB dan IAS secara prinsip tidak berbeda. Namun sama dengan uraian definisi aset di atas, perlu dicatat masih banyak definisi-definisi lain tentang kewajiban yang dikemukakan oleh para ahli, tidak hanya terbatas pada 2 kelompok definisi yang mengacu pada definisi FASB dan IAS. Tetapi karena dua definisi ini yang banyak digunakan sebagai acuan, maka 2 definisi ini yang diuraikan dan menjadi acuan pada tulisan ini.Bila mengacu pada definisi dari FASB, maka komponen utama yang penting dari definisi kewajiban dapat diuraikan sebagai berikut:

q  Obligation.
Istilah obligation dapat diterjemahkan sebagai kewajiban, di mana dalam kewajiban ini tercakup komitmen legal, moral, sosial dan kewajiban yang tersirat. Dalam hal ini berlaku ungkapan substansi mengungguli bentuk. Sebagian besar kewajiban memiliki kepastian hukum tetapi beberapa masih berdasarkan kewajiban yang bersifat equitable and constructive. Contoh equitable adalah kewajiban untuk mengganti barang cacat walaupun tidak ada dalam perjanjian, sedangkan constructive misalnya untuk vocation pay pegawai di akhir tahun walaupun tidak ada perjanjian terdahulu.
q  To transfer assets or provide services to other entities.
Jadi kewajiban mengakibatkan klaim khusus atas aset atau jasa di masa depan dan bersifat probable (cukup pasti). Jika yang diklaim di masa depan bukan aset atau jasa, tetapi saham badan usaha itu sendiri, maka bukan termasuk kewajiban.
q  Result  of past Transaction or Event.
Kewajiban timbul dengan didahului terjadi transaksi atau kejadian. Contoh: utang dagang bisa timbul setelah terjadi transaksi pembelian barang dagangan secara kredit. Sedangkan kejadian yang menimbulkan utang dagang adalah penerimaan barang dari penjual. Apabila yang terjadi adalah executory contract, maka apakah sudah dapat disamakan dengan past transaction or event? Executory contract tidak dapat disamakan dengan past transaction or event, kecuali jika sudah terjadi pemenuhan komponen-komponen dalam kontrak tersebut            di antara kedua belah pihak. Bagaimana dengan loss contingencies? Untuk kontinjensi karena terjadinya belum pasti, maka menurut FASB dapat diakui sebagai kewajiban jika kepastian terjadinya probable dan jumlahnya dapat diestimasi. Apabila hal tersebut tidak dapat dilakukan, maka tidak diakui sebagai kewajiban. Untuk beberapa hal badan usaha melakukan off-balance sheet financing sebagai cara manajemen untuk tetap mempertahankan rasio debt-equity (financial leverage). Contoh yang paling umum dari off-balance sheet financing adalah operating lease. Dalam operating lease, badan usaha akan memiliki kesempatan menggunakan aset tetapi tidak mengakui adanya aset dan kewajiban. Pengakuannya hanya sebagai biaya sewa saja. Tentu saja dengan operating lease, financial leverage badan usaha akan tetap terjaga.

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Popular Posts

  • Pengertian Motivasi Diri Dan Teori Motivasi
    Pengertian Motivasi Diri Motivasi Diri adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Kita...
  • Pengertian Renang, Sejarah Renang, Macam-Macam Gaya Renang Dan Manfaat Berenang
    Pengertian Renang Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah g...
  • Pengertian Promosi Menurut Para Ahli
    Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk...
  • PENGERTIAN TARI TOPENG KLANA/TOPENG ROWANA
    Tari topeng Klana adalah gambaran seseorang yang bertabiat buruk, serakah, penuh amarah dan tidak bisa mengendalikan hawa nafsu, namun tari...
  • Tahap-Tahap Proses Penjualan
    Proses Penjualan Salah satu aspek yang ada dalam penjualan adalah penjualan dengan bertemu muka (face-to-face selling) di mana seorang pe...
  • Tugas, Tanggung Jawab, Fungsi, Dan Peranan Sekretaris
    TUGAS SEKRETARIS Tugas seorang sekretaris adalah membantu pimpinan dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan teknis, tetapi cukup penting ar...

Labels

  • A (23)
  • Administrasi (13)
  • B (25)
  • Belajar (33)
  • C (5)
  • D (5)
  • Definisi (80)
  • Drama (4)
  • Faktor faktor (5)
  • Filsafat (7)
  • Fungsi (18)
  • Geografi (7)
  • Gerhana (3)
  • Ilmu Komunikasi (6)
  • Jenis - Jenis (10)
  • Karakter (6)
  • Karya Tulis (29)
  • Komunikasi (8)
  • Makalah (5)
  • Manajemen (18)
  • Metode Pembelajaran (12)
  • P (5)
  • PENDIDIKAN INKLUSIF (5)
  • PTK (4)
  • Pemasaran (14)
  • Pembelajaran (6)
  • Pendidikan (26)
  • Penelitian (5)
  • Pengertian (294)
  • Pengertian Komunikasi (5)
  • Pengertian Menurut Para Ahli (58)
  • Pengertian Secara Umum (14)
  • Penjualan (8)
  • Pentingnya Pengawasan (1)
  • Peradapan (5)
  • Prinsip (6)
  • Produk (14)
  • S (21)
  • SEKRETARIS (8)
  • Sejarah (25)
  • Seni (19)
  • Seni Rupa (10)
  • Sistem (18)
  • Tujuan (12)

Popular Posts

  • Pengertian Renang, Sejarah Renang, Macam-Macam Gaya Renang Dan Manfaat Berenang
  • Pengertian, Bagian Bagian GENERATOR (MAKALAH MESIN GENERATOR AC)
  • Pengertian Produk Menurut Para Ahli
  • Contoh Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
  • Pengertian Dan Definisi aplikasi Menurut Para Ahli
close
close

Contoh Contoh Proposal

  • CONTOH-CONTOH PROPOSAL
    CONTOH MAKALAH: KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA
  • Ragam Cara Beternak
    Beternak Kakak Tua || CONTOH MAKALAH TENTANG KAKAK TUA
  • Daftar Tanaman Obat
    Manfaat Buah Delima Untuk Kesehatan Dan Kecantikan
Copyright © 2015 Blog Definisi | Pengertian. All rights reserved. My Notes Template. Simple Default Template edited by RT Media ™. Powered by Login